Dornier 228 adalah pesawat turboprop bermesin ganda STOL serbaguna, yang dibangun oleh Dornier GmbH (kemudian bernama DASA Dornier, Fairchild-Dornier) sejak tahun 1981 hingga 1998. Pada tahun 1983, Hindustan Aeronautics (HAL) membeli sebuah lisensi produksi dan membangun 228 bagi wilayah pasar Asia. Sekitar 270 Do 228 dibangun di Oberpfaffenhofen, Jerman dan Kanpur, India. Pada bulan Agustus 2006, 127 pesawat Dornier Do 228 (semua varian) masih dalam pelayanan maskapai.[1]

Dornier Do 228
LGW Do 228-200
TipePesawat penumpang regional
Terbang perdana21 Maret 1981
Diperkenalkan1982
Tahun produksi1981-1998
2009–
Jumlah produksi270
Acuan dasarDornier Do 28
Do 228 milik Angkatan Laut Jerman dalam corak lama.
Dek penerbangan
Kabin penumpang
Penjaga Perbatasan Finlandia Do 228 di Bandar Udara Helsinki-Malmi.
Pesawat eksperimen Do 28 TNT pada tahun 1980

Pada tahun 2009, RUAG mulai membangun sebuah Dornier 228 New Generation di Jerman dengan lambung, sayap, dan ekor dibangun oleh Hindustan Aeronautics Limited (HAL) di Kanpur (India) dan diangkut menuju Oberpfaffenhofen di dekat Munich, di mana RUAG Aviation melakukan perakitan akhir pesawat, mengatur pemasangan perlengkapan, inspeksi kelayakan produk dan pengiriman pesawat. Pada dasarnya ini merupakan pesawat yang sama dengan peningkatan teknologi dan performa, seperti baling-baling lima bilah baru, kokpit digital, dan jarak jangkau yang lebih jauh.[2] Pengiriman pertama dilakukan pada bulan September 2010.[3]

Rancangan dan pengembangan

sunting

Pada akhir tahun 1970an, Dornier GmbH mengembangkan sayap jenis baru, TNT ("Tragflügel neuer Technologie"), yang disubsidi oleh pemerintah Jerman. Dornier mengujinya pada sebuah Do 28D-2Skyservant dan dengan mesin turboprop Pratt & Whitney Canada PT6A-110. Akhirnya, Dornier mengganti mesin dan menguji pesawat baru, yang diberi nama Do 128 dengan dua mesin Garrett AiResearch TPE-331-5.[4] Perusahaan mengembangkan sebuah lambung baru bagi TNT dan TPE 331–5 dalam dua varian (15- dan 19-penumpang) dan menamai kedua pesawat proyek tersebut E-1 (kemudian Do 228-100) dan E-2 (kemudian Do 228-200). Di ILA '80, Dornier memamerkan pesawat baru tersebut ke publik. Kedua prototip diterbangkan pada 28 Maret 1981 dan 9 Mei 1981 untuk pertama kalinya.[5][6]

Setelah sertifikasi Jerman diberikan pada 18 Desember 1981, Do 228 pertama masuk dalam pelayanan penerbangan sebagai armada dari Norving Flyservice pada Juli 1982.[5] Sertifikasi Britania dan Amerika Serikat mengikuti pada 17 April dan 11 Mei 1984 secara berturut-turut.[6] Selama bertahun-tahun Dornier menawarkan 228 dalam varian pengembangan dan dengan perlengkapan khusus untuk misi khusus. Pda tahun 1998 produksi dihentikan untuk pengembangan lebih baik bagi penerusnya Fairchild-Dornier 328.

Do 228 NG

sunting

Dornier 228 NG memperoleh sertifikasi dari EASA pada 18 Agustus 2010.[7] Pengiriman pertama, kepada pembeli dari Jepang, dilakukan pada bulan September 2010. Perubahan terbesar dari model Dornier 228-212 sebelumnya dalah baling-baling lima bilah baru yang dibuat dari bahan komposit, mesin yang lebih bertenaga, dan kokpit digital modern yang dilengkapi dengan tampilan instrumen elektronik.[8]

Operator

sunting

Operator Sipil

sunting

Operator utama dari 127 pesawat Do 228 yang masih dalam layanan pada Agustus 2006 meliputi:

Sekitar 35 maskapai lainnya mengoperasikan pesawat dalam jumlah lebih kecil.[1] Lufttransport (Norwegia) mengoperasikan 2 Dornier 228 dan AeroVip (Portugal) mengoperasikan 2 Do 228, juga SATA (Portugal) mengoperasikan pesawat tersebut.

Operator Militer

sunting
  Bhutan
  Finlandia
  Jerman
  India
  Italia
  Malawi
  Belanda
  Oman
  • Wing Polisi Udara Oman

Kecelakaan

sunting
  • Pada 24 Februari 1985, Polar 3, sebuah Dornier 228 milik Alfred Wegener Institute, ditembak jatuh oleh gerilyawan di Polisario Front di atas Sahara Barat. Seluruh tiga awak tewas. Polar 3, bersama dengan Polar 2 yang tidak ditembak, sedang dalam perjalanan kembali dari Antartika dan lepas landas dari Dakar, Senegal, untuk mencapai Arrecife, Kepulauan Canary.[14]
  • Pada 31 Juli 1993, sebuah Everest Air Dornier Do 228 jatuh di Himalaya, menewaskan seluruh 19 orang di pesawat.
  • Royal Brunei Airlines Penerbangan 238 jatuh di Taman Nasional Lambir Hills saat melakukan pendekatan menuju Bandar Udara Miri. Kecelakaan menewaskan seluruh 10 penumpang dan awak di pesawat.
  • TACV Penerbangan 5002 jatuh di sisi gunung di Pulau Santo Antão, Tanjung Verde dalam hujan dan kabut. Kecelakaan ini menewaskan seluruh 18 penumpang dan awak dari Dornier Do 228.
  • Pada 4 Desember 2003, sebuah Dornier 228 milik Kato Air mengoperasikan penerbangan Flight 603 disambar petir, mengebabkan batang kontrol yang mengendalikan elevator patah. Pesawat kemudian mengalami pendaratan keras sesaat sebelum landasan pacu Bodø. Kedua awak pesawat mengalami cedera serius, sedangkan dua penumpang mengalami luka ringan. Pesawat dengan registrasi LN-HTA, dipensiunkan.[15]
  • Polar 4 mengalami kerusakan parah pada Januari 2005 saat melakukan pendaratan keras di pangkalan musim dingin Britania, Rothera di Semenanjung Antartika. Karena tidak mungkin untuk memeperbaiki pesawat, pesawat kemudian dipensiunkan. Sejak saat itu, penerbangan kutub lugistik dan penelitian dilakukan oleh Polar 2.
  • Pada 17 September 2006, sebuah Dornier 228 18 penumpang yang merupakan pesawat transport Angkatan Udara, membawa 15 perwira senior dan 3 awak pesawat jatu di sebuah bukit, yang hanya meninggalkan tiga penumpang selamat dan dua awak yang mengalami luka serius. Pesawat dengan registrasi NAF 033 jatuh di dekat desa terpencil di Negara Bagian Benue sekitar pukul 10:30 pagi. Perwira militer tersebut merupakan anggota komite yang dibentuk oleh pemerintah untuk mereposisi Angkatan Darat Nigeria. Pesawat lepas landas dari Abuja pada pagi hari pada 17 September, dalam perjalanan menuju Peternakan Obudu di Negara Bagian Sungai Cross River saat perwira diperintahkan membatalkan penerbangan dan jatuh sekitar 18 mil laut dari destinasinya.
  • Agni Air Penerbangan 101 jatuh di dekat Kathmandu dalam hujan deras pada 24 Agustus 2010, menewaskan seluruh 14 orang di pesawat.[16]
  • Pada 23 Juni 2011, Tara Air Do 228 9N-AGQ mengalami kerusakan parah dalam pendaratan darurat dan tergelincir dari landasan pacu di Bandar Udara Simikot, Nepal. Pesawat mengoperaskan penerbangan kargo dari Bandar Udara Nepalgunj.[17]

Specifications (Do 228-212)

sunting

Data dari Brassey's World Aircraft & Systems Directory 1999/2000 [18]

Ciri-ciri umum

  • Kru: 2 pilots
  • Kapasitas: 19 penumpang
  • Daya muat: 2,340 kg kargo
  • Panjang: 16.56 m
  • Rentang sayap: 16.97 m
  • Tinggi: 4.86 m
  • Luas sayap: 32.0 m²
  • Airfoil: A-5
  • Berat kosong: 3,739 kg
  • Berat maksimum saat lepas landas: 6,600 kg
  • Mesin: 2 × Garrett AiResearch TPE-331 varian -5-252D atau -10 turboprop, 578 kW (776 shp/715 shp flat rated for -10 powerplants) masing-masing

Kinerja

  • Batas kelajuan: 472 km/h [19] (255 knots, 293 mph)
  • Laju maksimum: 433 km/h (234 knots, 269 mph) at 3,050 m (10,000 ft) (jelajah maksimum)
  • Laju jelajah: 315 km/h (170 knots, 196 mph) at 610 m (2,000 ft) (jelajah jarak jauh)
  • Laju henti: 148 km/h (78 knots, 89.7 mph) dengan flap
  • Jangkauan: 1,111 km dengan muatan penuh
  • Langit-langit batas: 8,535 m
  • Laju tanjak: 7.5 m/s

Lihat juga

sunting

Pengembangan yang berhubungan
Pesawat sebanding dalam peran, konfigurasi, dan era

Referensi

sunting
  1. ^ a b Flight International, 3–9 October 2006
  2. ^ Dornier 228 Diarsipkan 2010-06-25 di Wayback Machine. RUAG Dornier 228 webpage. RUAG. Retrieved 13 December 2009.
  3. ^ "airliners.de: RUAG liefert erste Do 228NG aus, 23. September 2010". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-09-25. Diakses tanggal 2012-01-09. 
  4. ^ Air International October 1987, pp. 163—166.
  5. ^ a b Air International October 1987, p.166.
  6. ^ a b Taylor 1988, p.87.
  7. ^ "EASA certifies modernised Dornier 228NG". Diakses tanggal 2010-08-18. 
  8. ^ [1][pranala nonaktif permanen]
  9. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-15. Diakses tanggal 2012-01-09. 
  10. ^ Hoyle 2010, p. 35.
  11. ^ a b Hoyle 2010, p. 36.
  12. ^ Hoyle 2010, p. 41.
  13. ^ Hoyle 2010, p. 42.
  14. ^ Aviation safety network - Report on Polar 3 Diarsipkan 2012-10-24 di Wayback Machine. accessed: 18 April 2009
  15. ^ "REPORT ON THE AIRCRAFT ACCIDENT AT BODØ AIRPORT ON 4 DECEMBER 2003 INVOLVING DORNIER DO 228-202 LN-HTA, OPERATED BY KATO AIRLINE AS" (PDF). Accident Investigation Board Norway. Diakses tanggal 11 March 2008. [pranala nonaktif permanen]
  16. ^ "Crash: Agni D228 at Bastipur on Aug 24th 2010, technical problems". The Aviation Herald. 24 August 2010. Diakses tanggal 24 August 2010. 
  17. ^ Hradecky, Simon. "Accident: Tara D228 at Simikot on Jun 23rd 2011, hard landing results in runway excursion and gear collapse". Aviation Herald. Diakses tanggal 25 June 2011. 
  18. ^ Taylor 1999, p.195.
  19. ^ Taylor 1988, pp. 88—89.
  • Hoyle, Craig. "World Air Forces Directory". Flight International, 14–20 December 2010. ISSN 0015-3710. pp. 26–53.
  • "Dornier's Way With Commuters". Air International, October 1987, Vol 33 No 4. Bromley, UK:Fine Scroll. ISSN 0306-5634. pp. 163–169, 201—202.
  • Taylor, John W.R. (editor). Jane's All The World's Aircraft 1988-89. Coulsdon, UK: Jane's Defence Data, 1988. ISBN 0-7106-0867-5.
  • Taylor, Michael J.H. Brassey's World Aircraft Systems Directory 1999/2000. London:Brassey's, 1999. ISBN 1-85753-245-7.

Pranala luar

sunting