Pemberontakan Darul Islam

Pemberontakan Darul Islam adalah sebuah perang yang timbul antara 1949 dan 1962 oleh Negara Islam Indonesia, yang umum dikenal sebagai Darul Islam, untuk membentuk negara Islam di Indonesia.[2] Pemberontakan tersebut dimulai saat Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo, seorang mantan nasionalis Indonesia enggan mengakui Republik Indonesia. Sehingga, ia memproklamasikan pendirian Negara Islam Indonesia pada 7 Agustus 1949.

Pemberontakan Darul Islam
Bagian dari setelah Revolusi Nasional Indonesia

Bendera Negara Islam Indonesia, juga dikenal sebagai Darul Islam,
Tanggal7 Agustus 1949 – 2 September 1962
LokasiIndonesia, terutama di Jawa Barat, Aceh dan Sulawesi Selatan
Hasil

Kemenangan pemerintah

Perubahan
wilayah
Seluruh wilayah yang dikuasai oleh para pemberontak direbut kembali oleh pemerintah.
Pihak terlibat
Indonesia Republik Indonesia Negara Islam Indonesia
Legiun Ratu Adil (APRA) (sampai 1950)
Tokoh dan pemimpin
Indonesia Sukarno
Indonesia Sudirman
Indonesia Tahi Bonar Simatupang
Indonesia Abdul Haris Nasution
Indonesia Suryadi Suryadarma
Indonesia Alexander Evert Kawilarang
Indonesia Suharto
Indonesia Ahmad Yani
Sekarmadji Kartosuwirjo Dihukum mati
Ibnu Hadjar Dihukum mati
Abdul Kahar Muzakkar 
Daud Beureueh Menyerah
Hasan di Tiro
Raymond Westerling (sampai 1950)
Korban
22,895 tewas[1]

Kartosuwirjo memimpin perang Darul Islam melawan pemerintah Indonesia selama 13 tahun sebelum ia ditangkap oleh Angkatan Darat Indonesia pada 1962 dan dihukum mati pada 1965. Setelah ditangkap, Kartosuwirjo mengeluarkan perintah untuk para pengikutnya untuk menyerah, meskipun beberapa kantung pemberontakan masih ada di Sulawesi Tenggara sampai 1965.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Holk H.Dengel. 1962. Darul Islam dan Kartosuwiryo : Langkah perwujudan angan-angan yang gagal.1995.
  2. ^ Andrea HP. "The History of Darul Islam (DI) and Kartosuwiryo". academia.edu. Diakses tanggal 16 May 2015. 

Pranala luar

sunting