Nasha Aziz

pemeran wanita asal Malaysia

Noraishah "Nasha" Abdul Aziz (lahir 14 Mei 1971) adalah seorang aktris dan model Malaysia. Sempat dijuluki "Malaysian Supermodel", Nasha juga memiliki prestasi membanggakan di bidang akting diantaranya memenangkan penghargaan nasional Aktris Wanita Terbaik di Festival Film Malaysia.[1]

Nasha Aziz
LahirNoraishah binti Abdul Aziz
14 Mei 1971 (umur 52)
Kampung Pandan, Kuala Lumpur, Malaysia
PekerjaanAktris dan model
Tahun aktif1989–sekarang
Orang tuaAbdul Aziz Mohd. Ali (bapak)
KerabatAzrin Aziz (saudara)
PenghargaanBest New Actress (FFM13) & Best Actress (FFM17)

Karier sunting

Modeling sunting

Nasha Aziz memulai karirnya di dunia modeling sejak tahun 1989, bakatnya pertama kali diperkenalkan oleh Tiara Jacquelina. Nasha terus mengembangkan namanya sebagai model ternama di tanah kelahirannya hingga ditawari kontrak modeling di New York, Amerika Serikat. Namun karena keterbatasan agama dan budaya, Nasha memilih untuk tinggal di Malaysia dan menekuni dunia modeling selain merambah dunia akting.

Suatu kali dia dijuluki Model Negara Nomor Satu. Sepanjang karir modelingnya, Nasha telah mengenakan pakaian dari berbagai desainer dalam dan luar negeri seperti Zhang Toi, Rizalman Ibrahim, Christian Dior, Levi's, Versace dan masih banyak lagi. Nasha juga menjadi pilihan iklan komersial yang beberapa di antaranya pernah tayang di TV antara lain kosmetik Nescafe Classic, Avon, Pantene, Panasonic, Rexona dan Cover Girls.

Akting sunting

Nasha mulai berkecimpung di dunia akting lewat telefilm pertamanya, Duit Free yang disutradarai oleh Zainal TJ pada tahun 1994 dan Inikah Cinta sebanyak 13 episode di TV1. Nasha memulai karirnya sebagai aktris film pada tahun 1995 melalui film Kad Cinta bersama Hairie Othman yang diproduksi dan disutradarai oleh Julie Dahlan (sekarang sudah meninggal) saat berusia 24 tahun. Meski begitu, bintang Nasha lebih bersinar di bidang modeling. Nama Nasha mulai melejit di tahun 1998 saat ia kembali berpasangan dengan Hairie di serial drama populer Hanya Dikau. Nasha juga populer lewat peran kecil di serial drama populer Idaman. Pada tahun 1998, ia mendapat tawaran dari sutradara Yusof Haslam untuk berperan sebagai Effa dalam film Bara setelah penyanyi Erra Fazira menolak tawaran tersebut karena alasan pribadi. Film tersebut benar-benar memberikan keberuntungan bagi Nasha ketika ia dinominasikan untuk kategori Aktris Wanita Terbaik dan mengantongi Penghargaan Prospek Wanita Terbaik di Festival Film Malaysia ke-14 (FFM14) melalui perannya sebagai pelacur dalam film tersebut. Ketika Nasha menjadi populer, dia harus membagi waktunya antara akting dan modeling. Pada 1999, ia menolak tawaran untuk membintangi film Pasrah bersama Erra. Nasha ditawari peran Natasha dalam film tersebut yang kemudian peran tersebut dipegang oleh Wilma Muhammad. Pada tahun 2001, Nasha hampir siap berangkat ke lokasi syuting film Hati Biru yang digandeng Sofia Jane dan Azri Iskandar; Namun film tersebut dibatalkan setelah Nasha puas dengan latihan vokal untuk berperan sebagai penyanyi dalam film tersebut. Nyanyiannya, bagaimanapun, pertama kali bergema ketika ia tampil di panggung Panggung Sari, Istana Budaya pada tahun 2007 untuk pementasan teater musikal Lantai T. Pinkie.

Nasha, bagaimanapun, terus berprestasi di bidang akting ketika dia dinobatkan sebagai Aktris Wanita Terbaik di Festival Film Malaysia ke-17 untuk perannya sebagai Jeslina, seorang wanita psikopat dalam film Trauma. Melalui film tersebut, Nasha dikabarkan berselisih dengan sutradara film tersebut, Aziz M Osman ketika sebelumnya Nasha tidak diberikan naskah untuk menyukseskan peran tersebut; Di sisi lain, Aziz yang merahasiakan pembentukan karakter Jeslina di film tersebut membuat Nasha kesulitan untuk mempersiapkannya. Ternyata cara Aziz untuk membentuk karakter misterius Jeslina di film tersebut berhasil, bahkan Nasha sendiri tidak menyangka penampilannya begitu gemilang di layar perak hingga masuk nominasi di Festival Film Asia Pasifik ke-49 di Fukuoka, Jepang. pada tahun 2004. Nasha tampil di beberapa film panggung yang lebih sukses seperti Gerak Khas The Movie (2001), Laila Isabella (2003), Buli, dan Cinta Luar Biasa (2004). Popularitas Nasha memuncak dan terus menjadi salah satu aktris terkemuka terpopuler di Malaysia bersama nama-nama besar seperti Amy Mastura, Erra Fazira, Umie Aida dan Maya Karin. Nasha juga dua kali dinominasikan dalam kategori Pemeran Wanita Terbaik di dua edisi FFM berikutnya untuk perannya sebagai gadis lesbian yang dihantui masa lalunya di Puaka Tebing Biru dan seorang wanita menghadapi masalah poligami di film Otai.

Setelah lebih 10 tahun bergelar pelakon, Nasha agak selektif dalam memilih produksi untuk dibintanginya. Sejak 2008, beliau tidak lagi muncul di layar perak sebaliknya fokus kepada lakonan di kaca televisyen. Nasha semakin ligat berlakon drama bersiri antaranya bersama Rosyam Nor antaranya Makan Besar, Maya Mira dan Seri Pengantin. Nasha juga popular menerusi banyak drama bersiri seperti Inspirion, Datin Diaries dan membintangi bersama Erra Fazira menerusi drama bersiri Kasih Tercipta. Nasha bijak menggunakan kebolehannya untuk berkomedi dalam drama-drama seperti Awan Dania, Supermak dan Tujuh Dulang Asam Pedas. Pada 2009, Nasha merupakan juri tetap untuk rancangan realiti Anak Wayang di Astro Ria.

Setelah lebih dari 10 tahun menjadi aktris, Nasha cukup selektif dalam memilih produksi yang akan dibintanginya. Sejak 2008, ia tak lagi tampil di layar perak melainkan fokus berakting di televisi. Nasha semakin tertarik berakting di sinetron, antara lain bersama Rosyam Nor, antara lain Makan Besar, Maya Mira, dan Seri Pengantin. Nasha juga populer lewat banyak serial drama seperti Inspirion, Datin Diaries dan dibintanginya bersama Erra Fazira lewat serial drama Kasih Tercipta. Nasha dengan bijak menggunakan kemampuan komedinya dalam drama seperti Awan Dania, Supermak dan Tujuh Dulang Asam Pedas. Pada tahun 2009, Nasha menjadi juri reguler reality show Anak Wayang di Astro Ria.

Kehidupan pribadi sunting

Nasha juga kerap menjadi berita utama koran-koran utama Malaysia dalam sederet kontroversi yang melibatkan dirinya. Nasha pun harus naik turun pengadilan untuk menyelesaikan banyak perkara dalam kasus yang membuat Nasha menjadi korban eksploitasi media.

Rekaman CCTV pencurian sunting

Pada tahun 2002, negara dihebohkan ketika Nasha menjadi korban rekaman curian melalui kamera sirkuit tertutup yang mengakibatkan hampir seluruh rekaman aktivitas sehari-hari sang aktris di rumahnya disebarluaskan melalui VCD. Ahmad Bakhtiar, 31 (saat itu), dinyatakan bersalah atas dua dakwaan membobol apartemen Nasha di Pengadilan Shahzan di Jalan Nipah di luar Jalan Ampang dan melanggar privasinya dengan memasang kamera sirkuit tertutup antara April dan Juli tahun 2002. Ahmad Bakhtiar adalah dihukum enam bulan penjara untuk setiap kesalahan. Namun, Hakim Ida Hanani memerintahkannya untuk menjalani hukuman tersebut secara bersamaan. Wakil Jaksa Penuntut Umum Noorin Badaruddin mengatakan kabel kamera ditemukan dipasang melalui apartemen Nasha ke unit apartemen lain di blok yang digunakan sebagai kantor pemeliharaan oleh Ahmad Bakhtiar. (Seluruh blok apartemen milik ayah Ahmad Bakhtiar). "Dia adalah orang terkenal, aktris dan model dan kejadian ini mempengaruhi dirinya. Itu adalah sesuatu yang tidak boleh diungkapkan ke publik. Mengganggu privasi dan martabat seseorang adalah pelanggaran serius," katanya.

Sementara itu, Nasha yang dihubungi menyampaikan rasa terima kasihnya setelah kasus yang berlangsung selama enam tahun itu berakhir dengan putusan yang dianggapnya adil. Menurut aktor ternama itu, selama proses kasusnya, ia tak memungkiri dirinya cukup depresi, apalagi beberapa tahun lalu ia diancam akan mencabut kasus tersebut.[2]

Digugat oleh ayah biologis sunting

Kasus pahit antara Nasha Aziz dan ayahnya Abdul Aziz Mohd sudah diketahui luas dan berlangsung sejak 2004. Nasha lahir dari pasangan Abdul Aziz dan Mahanom Zainal pada 1971. Namun Abdul Aziz menyerahkan Nasha saat masih kecil kepada kakak perempuannya, Habibah Mohd Ali dan suaminya Aziz Hathim untuk diasuh Sejak saat itu mereka kehilangan kontak.

Namun saat Nasha dinobatkan sebagai Aktris Terbaik FFM17, ayah angkat Nasha (Aziz Hathim) telah meninggal dunia dan Nasha tidak bisa hadir untuk menerima penghargaan tersebut. Nasha kemudian muncul di media untuk menceritakan alasan ketidakhadirannya. Karena beberapa pernyataan media yang dibuat oleh Nasha; Ayah kandungnya, Abdul Aziz yang juga seorang guru silat terkenal, menggugatnya terkait sebuah artikel di surat kabar Malaysia Weekly yang mengklaim bahwa Abdul Aziz bukanlah ayah kandungnya. Abdul Aziz, dalam pernyataan gugatannya, mengatakan dia adalah ayah kandung Nasha dan mengklaim bahwa kata-kata fitnah dalam artikel berjudul "Jang tanya hal pribadi", dalam surat kabar edisi 24 November 2004 telah menyebabkan dia merasa tersiksa, terhina dan Dia memohon ganti rugi, bunga, biaya dan manfaat lain yang dianggap pantas oleh pengadilan dengan menyatakan bahwa pasal tersebut dapat dipahami bahwa dia telah meninggal

Nasha, dalam keterangan pembelaannya menjelaskan bahwa kata "ayah" dalam wawancara dengan surat kabar itu mengacu pada paman yang membesarkannya. Namun Nasha tidak memungkiri bahwa Abdul Aziz adalah ayah kandungnya namun dia menganggap pamannya sebagai ayah dalam hidupnya. Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur pada 9 Oktober 2009 memerintahkan Nasha untuk membayar ganti rugi sebesar RM10.000 kepada ayahnya Abdul Aziz Mohd Ali dalam gugatan pencemaran nama baik yang diajukan oleh ayahnya terhadapnya. Hakim Datuk Abdul Wahab Patail mengambil keputusan setelah mengabulkan permohonan Abdul Aziz untuk membuat keputusan setelah Nasha dan pengacaranya tidak menghadiri sidang kasus sebelumnya. Namun, Nasha kemudian hadir di pengadilan tanpa pengacara yang mewakilinya dalam kasus tersebut, Rashid Mokhtar. Hakim Abdul Wahab juga memerintahkan Nasha untuk membayar bunga delapan persen per tahun kepada ayahnya sejak tanggal gugatan diajukan pada 31 Maret 2005 hingga penyelesaian penuh gugatan tersebut. Namun, dia tidak memberikan ganti rugi tambahan seperti yang diminta Abdul Aziz karena gugatan itu menyangkut urusan keluarga. Hakim Abdul Wahab dalam putusannya mengatakan bahwa dia menemukan bahwa Abdul Aziz sebagai penggugat berhasil membuktikan bahwa dia telah difitnah oleh Nasha sebagai tergugat ketika Nasha dalam sebuah artikel yang diterbitkan di Utusan Malaysia pada tanggal 24 Oktober 2004, menyatakan bahwa dia (Nasha) hanya memiliki satu orang ayah. . Ia mengatakan, Abdul Aziz juga mendapat telepon bahwa dirinya adalah seorang penipu karena bukan ayah kandung Nasha. Hakim Abdul Wahab mengatakan, pasal tersebut tidak perlu dibaca baris per baris tetapi keseluruhan paragraf perlu dibaca dan disimpulkan bahwa pernyataan tersebut tidak merujuk kepada Abdul Aziz (penggugat) melainkan kepada paman Nasha, almarhum Abdul Aziz Hathim.[3]

Percintaan sunting

Nasha mulai menjalin hubungan spesial dengan aktor populer Faizal Hussein sejak mulai menjadi model. Hubungan itu pun berlanjut dengan pertunangan pada 1995 sebelum beberapa tahun kemudian mereka putus. Ini adalah hubungan cinta terlama untuk Nasha yaitu selama 12 tahun.

Nasha belakangan dikait-kaitkan sebagai orang ketiga dalam rumah tangga sutradara kondang Yusof Haslam, namun cerita itu hanya rumor belaka. Nasha pada tahun 2002 sempat menjalin hubungan dengan vokalis grup musik populer Indonesia, GIGI, Armand Maulana. Hubungan tersebut tidak bertahan lama karena kesibukan dan jarak yang jauh antara kedua bintang tersebut. Pada 4 Juni 2006, Nasha yang saat itu berusia 37 tahun menikah dengan sutradara fotografi film ternama Helmi Mohd Yusof, 29 tahun, dan dijadwalkan menikah sekitar Juli 2007. Setelah setahun bertunangan, akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. mengakhiri hubungan awal Januari lalu. Kakak (angkat) Nasha, Hamidi Aziz membenarkan kabar putusnya hubungan tersebut. Menurut Hamidi, Nasha dan Helmi sepakat memutuskan pertunangan tanpa ada argumen yang berarti. Bahkan, anggota keluarga dari kedua belah pihak menggambarkan keputusan tersebut diambil karena tidak ada kecocokan di antara keduanya.[4]

Ketika Nasha baru saja memenangkan penghargaan Aktris Pendukung Terbaik di Screen Awards 2008 (tetapi dia tidak hadir), ada desas-desus tentang hubungan intimnya dengan seorang pemuda Tionghoa yang sering terlihat dengannya. Mungkin rasa bahagia yang memenuhi hatinya dan musim semi yang dilaluinya bersama pria yang juga promotor konser ternama itu, membuat Nasha tak segan-segan membeberkan sedikit rahasia hidupnya di depan mata para pembaca koran ini. "Kami sangat dekat dan saya telah berteman dengannya selama enam bulan. Dan dia sudah menjadi saudara baru Ramadhan lalu dan kini dikenal dengan nama barunya Nur Iman Tang. Jadi selama bulan puasa kemarin, saya sibuk membantunya menjelaskan sedikit tentang dasar-dasar agama. Dan kami juga sering salat Tarawih berjamaah," ujar juru bicara Avon dan Polo dengan nada heboh. Mengaku sangat menyukai lelaki itu, Nasha mengatakan, selama mengenalnya, ia melihat ketulusan Nur Iman memeluk Islam karena keikhlasannya terhadap agama. Nasha pada tahun 2009 belum mengumumkan untuk mengakhiri kehidupan lajangnya dengan Iman Tang, namun setelah melalui serangkaian kekecewaan dalam asmara, penggemar selalu berdoa untuk jodoh primadona ini.[5]

Filmografi sunting

Film sunting

Tahun Judul Peran Keterangan
1995 Kad Cinta Julia Film pertama
1997 Puteri Impian Tuan Puteri Bintang tamu
1999 Bara Effa
2001 Gerak Khas The Movie Suzanna
2003 Laila Isabella Laila / Isabella
2004 Trauma Jeslina
Buli Dr. Ika
Cinta Luar Biasa Farah
2005 Tak Ori Tapi Ok Sarah / Saloma
Kemarau Cinta Aida Zulfikar
2006 Buli Balik Dr. Ika
2007 Puaka Tebing Biru Ratna
Otai Azura
2008 Sepi Suzie
2016 Usin UFO Bintang tamu
2017 Aku Bukan Spy Fazira
2021 Selamat Hari X Jadi Ibu Hani
2022 Talbis Iblis Junaidah a.k.a Mak Ju

Serial Televisi sunting

Tahun Judul Peran Saluran TV Keterangan
1994 Duit Free
1998 Hanya Dikau
1999 Idaman 2 Julia Astro Ria
2000 Spanar Jaya Mel ntv7 Bintang tamu
2001 Detektif Metropolitan
2002 Maya Mira Maya / Mira TV3
2005 Inspirion TV3
2006 Inikah Cinta TV1
2007 Datin Diaries TV3
2008 Frontpage ntv7 Episode: "Sex, Lies and the Internet"
2008–2009 Awan Dania Astro Ria
2009 Kasih Tercipta Tona Astro Prima
2011 Supermak Amy Salim TV3
2013 Maskara Liza TV1
2019 Iktibar Kay TV3 Episode: "Derita Di Sebalik Nafsu"
2022 Kerana Dia Suka Seha TV3
IMperfect Shasha Bagoos Astro Ria Penampilan khusus
Jesnita Syafinaz Astro Prima
2023 Rindu Darul Iman Hajar TV Okey
Kau Takdirkan Bersama Cik Latifah TV3 Penampilan khusus

FTV sunting

Tahun Judul Peran Saluran TV
2001 Makan Besar TV2
Siti Wan & Kembang Siti Wan VCD
2002 Berakhirnya Sebuah Ramadan TV3
2003 Che Mat
Cik Mala Janda Berhias Cik Mala
2011 Surah Al-Fatihah Mastura
Dendam Maya Karmila Astro Citra
2012 Diari Bella Bella TV2
2013 7 Dulang Asam Pedas Junaidah TV1
Kasih Bersulam Daun Palas Fazlina Astro Maya HD
Demi Kamu Cinta Astro Ria
2014 Sekilas Cinta TVi
Tangisan Yang Tiada Noktah Datin Zara TV3
Nek Tempawan Nek Tempawan TV2
2016 Mati Tunggu Sekejap Mariam Astro Oasis
Bahang Neraka Nina Astro Prima
2018 Super Menantu Elfa Qismaura ntv7
3 Bahadol Laila Astro Warna
I Heart You Cik Yah Qarina Astro Citra
Kembarku Robot Mariam Astro Ceria
2020 Mak...Nak Peluk Boleh Miss Daisy TV3
2022 Bini-Bini Lockdown Shima
Curi Duit Raya Dato' Mas Astro Citra

Teater sunting

Tahun Tajuk
2006 Lantai T. Pinkie

Penghargaan dan nominasi sunting

Anugerah Bintang Popular Berita Harian (ABPBH)
Tahun Kategori Hasil
1999 Pemeran Film Wanita Populer Nominasi
2001 Pemeran Film Wanita Populer Nominasi
2002 Aktor TV Wanita Populer Nominasi
2003 Aktor TV Wanita Populer Nominasi
Pemeran Film Wanita Populer Nominasi
2004 Aktor TV Wanita Populer Nominasi
Pemeran Film Wanita Populer Nominasi
2005 Aktor TV Wanita Populer Nominasi
Pemeran Film Wanita Populer Nominasi
2006 Pemeran Film Wanita Populer Nominasi
Anugerah Skrin TV3
Tahun Karya yang Dinominasikan Kategori Hasil
1999 Bara Aktris Terbaik (Film) Nominasi
2003 Cik Mala Janda Berhias Aktris Terbaik (Drama) Nominasi
2005 Trauma Aktris Terbaik (Film) Menang
2007 Puaka Tebing Biru Aktris Terbaik (Film) Nominasi
2008 Sepi Aktris Pendukung Terbaik (Film) Menang
Festival Film Malaysia
Tahun Karya yang Dinominasikan Kategori Hasil
1999 (FFM 14) Bara Aktris Terbaik Nominasi
Aktor Harapan Perempuan Menang
2004 (FFM 17) Trauma Aktris Terbaik Menang
2007 (FFM 20) Puaka Tebing Biru Aktris Terbaik Nominasi
2008 (FFM 21) Otai Aktris Terbaik Nominasi
Festival Film Asia Pasifik
Tahun Lokasi Karya yang Dinominasikan Kategori Hasil
2004 (FFAP 49) Fukuoka, Jepun Trauma Artis pendukung terbaik Nominasi

Rujukan sunting

Pautan luar sunting

Penghargaan dan prestasi
Didahului oleh:
Umie Aida
menerusi Embun
Festival Filem Malaysia - Aktres Terbaik
2004
menerusi Trauma
Diteruskan oleh:
Erra Fazira
menerusi Hingga Hujung Nyawa
Didahului oleh:
Wilma Muhammad
menerusi Ghazal Untuk Rabiah
Festival Filem Malaysia- Aktres Harapan
1999
menerusi Bara
Diteruskan oleh:
Jeslina Hashim
menerusi Seri Dewi Malam
Didahului oleh:
Umie Aida
menerusi Embun
Anugerah Skrin- Aktres Terbaik
2005
menerusi Trauma
Diteruskan oleh:
Rozie Rashid
menerusi Gubra
Didahului oleh:
Tidak Dipertandingkan
Anugerah Skrin- Aktres Pembantu Terbaik (Filem)
2008
menerusi Sepi
Diteruskan oleh:
Ida Nerina
menerusi Wayang

Referensi sunting

Pranala luar sunting