Narjis (Arab: نرجس) dikabarkan merupakan istri dari Imam Hasan al-Askari (232–260 AH, s 846 – s 874 Masehi), ibu dari Imam Terakhir dari Islam Syiah Dua Belas Imam. Namanya disebut sebagai Fatima, Narjis, Rayhana, Maryam b. Zayd al-’Alawiyya, Saqil, dan Sawsan dalam buku-buku.[1] Beberapa sumber Syiah menyebutnya sebagai "putri Romawi (Bizantium -red)" yang berpura-pura menjadi seorang budak dalam perjalanannya dari kerajaannya menuju Arabia.[2][3][4] Mohammad Ali Amir-Moezzi, dalam Ensiklopedia Iranica, menyatakan bahwa versi terakhirnya adalah "hegiografi dan legendaris tak diragukan".[3] Menurut catatan Ibnu Babawayh,[5] Narjis bertemu dengan Maryam, ibu Isa, dan Fatimah, putri Muhammad, dalam mimpinya dan berpindah ke Islam.[6]

Narjis
MeninggalSamarra
MakamSāmarrā, Iraq
Suami/istriAbu Muhammad
AnakMuhammad al-Mahdi

Kehidupan awal dan pernikahan sunting

Sarjana pertama yang menerima informasi tentang Narjis sebagai ibu Imam kedua belas adalah Al-Masudi. Menurut catatannya, ia adalah seorang budak kulit hitam yang bernama Narjis.[5] Ibnu Babawayh adalah sarjana pertama yang mendiskusikan kewarganegaraan Narjis atas dasar karangan Muhammad b. Bahr al-Shaybani, yang menerima informasi dari Bishr b. Sulayman al-Nakhkhas.[5] Menurut Ibnu Babawayh[7] dan Allamah Majlesi di al-Ghaibah,[6] ia adalah orang Nasrani[5] Narjis adalah cucu dari seorang Caesar Romawi yang merupakan keturunan dari Rasul Simon. Selain itu, terdapat sebuah pernyataan yang menyatakan bahwa ia bukanlah seorang putri kerajaan tetapi seorang budak Nubia kulit hitam.[3] Mohammad Ali Amir-Moezzi, dalam Ensiklopedia Iranica, menyatakan bahwa versi terakhirnya "hagiografik dan legendaris tak teragukan".[3]

Fatima, Narges Khatoon,[8] Rayhana, Sawsan, and Maryam[3] Maryam b. Zayd al-’Alawiyya dan Saqil[5] adalah nama yang diatributkan kepadanya dalam sumber-sumber.[1] Menurut Sibt bin al-Jawzi dan Ibnu Talhah, narator Sunni, ia dikenal sebagai Sawsan.[9]

Dalam budaya populer sunting

Princess of Rome adalah sebuah film animasi tentang Narjis, ibu dari Muhammad al-Mahdi. Ceritanya menyatakan bahwa ia merupakan cucu dari Kaisar Romawi dan datang ke Samarra setelah beberapa petulangan yang berakhir dengan pernikahannya dengan Hasan al-Askari. Film tersebut disutradarai oleh Hadi Mohamadian. Princess of Rome ditayangkan di Festival Film Internasional Fajr ke-33 pada Februari 2015 di Tehran dan meraih ulasan positif.[10]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ a b Sachedina, Abdulaziz (1981). Islamic Messianism. Albany, NY, USA: State University of New York Press. hlm. 72–74, 78. ISBN 0-87395-458-0. 
  2. ^ Online Islamic Courses
  3. ^ a b c d e Amir-Moezzi, Mohammad Ali. "ISLAM IN IRAN vii. THE CONCEPT OF MAHDI IN TWELVER SHIʿISM". Encyclopedia Iranica. Diakses tanggal April 2012. 
  4. ^ Algar, Hamid (18 October 2001). Imam Musa al-Kadhim. University of California, Berkeley, USA. 
  5. ^ a b c d e Hussain, Jassim M. "The Occultation of the Twelfth Imam (A Historical Background)". Al-islam. Muhammadi Trust of Great Britain and Northern Ireland. 
  6. ^ a b Muhammad Baqir, Majlisi. "Kitab al-ghaibah" (PDF). islamicmobility. 
  7. ^ Mohammed Raza Dungersi, Mohammed Raza (2012). A Brief Biography of Imam Muhammad bin Hasan (a.s.): al-Mahdi. Bilal Muslim mission of Tanzania. 
  8. ^ Young, Robert E. (September 2008). The Sign of Your Coming?. Tate Publishing, LLC. ISBN 978-0615249858. 
  9. ^ Staff, Writer. "Hasan al-Askari". cgie. 
  10. ^ "Princess of Rome released". www.irna.ir. 5 November 2015. Diakses tanggal 16 November 2015. 

Pranala luar sunting