Matius 23

Injil Matius, pasal 23
(Dialihkan dari Matius 23:14)

Matius 23 (disingkat Mat 23) adalah pasal kedua puluh tiga Injil Matius pada Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen, yang disusun menurut catatan dan kesaksian Matius, salah seorang dari Keduabelas Rasul Yesus Kristus.[1][2][3][4]

Matius 23
Injil Matius 23:30-34 pada bagian depan (recto) potongan naskah Papirus 77, yang ditulis sekitar tahun 200 M.
KitabInjil Matius
KategoriInjil
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
1

Struktur isi

sunting

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Tujuh celaka

sunting

Yesus Kristus menyebut tujuh kali ucapan celaka untuk orang-orang Farisi dan ahli Taurat yang munafik:

  1. "karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk." (ayat 13)
  2. "sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu mereka pasti akan menerima hukuman yang lebih berat." (ayat 14)
  3. "sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat daripada kamu sendiri." (ayat 15) "hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat. Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu? Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat. Hai kamu orang-orang buta, apakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu? Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya. Dan barangsiapa bersumpah demi Bait Suci, ia bersumpah demi Bait Suci dan juga demi Dia, yang diam di situ. Dan barangsiapa bersumpah demi sorga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya. (ayat 16-23)
  4. "sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan." (ayat 24)
  5. "sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih. (ayat 25-26)
  6. "sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan." (ayat 27-29)
  7. "sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh dan berkata: Jika kami hidup pada zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu. Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu. Jadi, penuhilah juga takaran nenek moyangmu! Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular beludak! Bagaimanakah mungkin kamu dapat meluputkan diri dari hukuman neraka? Sebab itu, lihatlah, Aku mengutus kepadamu nabi-nabi, orang-orang bijaksana dan ahli-ahli Taurat: separuh di antara mereka akan kamu bunuh dan kamu salibkan, yang lain akan kamu sesah di rumah-rumah ibadatmu dan kamu aniaya dari kota ke kota, supaya kamu menanggung akibat penumpahan darah orang yang tidak bersalah mulai dari Habel, orang benar itu, sampai kepada Zakharia anak Berekhya, yang kamu bunuh di antara tempat kudus dan mezbah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semuanya ini akan ditanggung angkatan ini!" (ayat 29-36)

Ayat 5

sunting
[Yesus berkata] "Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang." (TB)[5]

Ayat 5 bahasa Yunani

sunting

Textus Receptus

παντα δε τα εργα αυτων ποιουσιν προς το θεαθηναι τοις ανθρωποις πλατυνουσιν δε τα φυλακτηρια αυτων και μεγαλυνουσιν τα κρασπεδα των ιματιων αυτων

Transliterasi

panta de ta erga autōn poiousin pros to theathēnai tois anthrōpois platunousin de ta phylaktēria autōn kai megalunousin ta kraspeda tōn imatiōn autōn

Ayat 5 catatan

sunting

"Supaya dilihat orang": ini merupakan prinsip buruk kedua dalam agama orang Farisi saat itu, yaitu kesombongan (ostentation) dan kesia-siaan (vanity). Tindakan yang seharusnya dilakukan untuk memuliakan Allah dibuat-buat berlebihan untuk kepentingan dan ambisi pribadi. Mereka tidak pernah menembus dibalik eksternalisme. Pikiran semacam ini ditegur dalam "Khotbah di bukit" (Matius 6:1, 2, dan seterusnya.). "Mereka lebih suka akan kehormatan manusia daripada kehormatan Allah." (Yohanes 12:43). Yesus Kristus selanjutnya membeberkan bukti roh kesombongan dalam kehidupan beragama dan pribadi.[6]

Kata bahasa Yunani "phylakteria" (bahasa Inggris: phylacteries), arti harfiah: "pengawet; pemelihara", sama dengan "jimat" atau "amulet") merupakan terjemahan dari bahasa Ibrani: tefillin‎, "kotak-kotak kecil sembahyang" ("prayer fillets"). Berupa lembaran-lembaran perkamen atau kotak-kotak kecil berlapiskan kulit, di mana di atasnya atau di dalamnya dituliskan empat bagian hukum Taurat yaitu:[7]

  1. Keluaran 13:1–10, terutama Keluaran 13:2
  2. Keluaran 13:11–16, terutama Keluaran 13:11
  3. Ulangan 6:4–9, terutama Ulangan 6:4
  4. Ulangan 11:13–21, terutama Ulangan 11:13

Dipakai dengan mengikatkan baik pada dahi, atau di dalam lengan kiri, supaya dekat dengan jantung hati. Penggunaannya muncul dari tafsiran harfiah maupun mistik dari Keluaran 13:9; Ulangan 6:8; Ulangan 11:18. Ukurannya ditetapkan oleh aturan rabbinik, tetapi kaum formalis pada masa itu mengabaikan aturan tersebut dengan melebarkan ukuran lembaran atau tali yang mengikatkannya, supaya menarik perhatian orang akan ketaatan agamawi dan ketelitian mereka dalam memenuhi butir-butir hukum Taurat. Tefillin ini terus digunakan oleh orang Yahudi sampai sekarang, ditulis dalam sebuah "Buku Kelas untuk Remaja Yahudi" (Class Book for Jewish Youth), "Setiap anak laki-laki, tiga bulan sebelum ia mencapai usia tiga belas tahun, mulai memakai tefillin, yang harus dipakai paling sedikit selama waktu doa-doa pagi. Peraturan tefillin merupakan salah satu tanda perjanjian antara Yang Mahakuasa dan kita, supaya kita terus menerus mengingat akan mujizat yang Allah lakukan bagi leluhur kita."[6]

Kata bahasa Yunani "kraspeda" (tōn imatiōn autōn) atau "jumbai-jumbai" ("pada jubah luar mereka") merupakan terjemahan dari bahasa Ibrani: tzitzit‎, yang merupakan bagian pakaian orang Yahudi sehari-hari maupun untuk sembahyang, guna mematuhi perintah yang dituliskan dalam Bilangan 15:38.[7] Orang-orang yang munafik sengaja memperpanjang ukuran tzitzit atau jumbai-jumbai ini lebih dari sepantasnya, sehingga mereka tampak mengenakan "jubah panjang".[8]

Ayat 14

sunting
[Yesus berkata] "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat." (TB)[9]

Ayat 23

sunting
[Yesus berkata] "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan." (TB)[10]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 979-415-905-0.
  3. ^ Hill, David. The Gospel of Matthew. Grand Rapids: Eerdmans, 1981
  4. ^ Schweizer, Eduard. The Good News According to Matthew. Atlanta: John Knox Press, 1975
  5. ^ Matius 23:5 - Sabda.org
  6. ^ a b The Pulpit Commentary, disunting oleh H.D.M. Spence dan Joseph S. Exell, 1890.
  7. ^ a b Gill's Exposition of the Entire Bible.
  8. ^ Markus 12:38; Lukas 20:46
  9. ^ Matius 23:14 - Sabda.org
  10. ^ Matius 23:23 - Sabda.org
  11. ^ Encyclopædia Britannica (1878).
  12. ^ Biblehub - Matthew 23:23

Pustaka

sunting

Pranala luar

sunting