Makam Katangka merupakan situs pemakaman raja-raja Kerajaan Gowa beserta para kerabatnya yang berada di kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Makam ini dalam daerah situs Benteng Kale Gowa tepatnya di sekitar halaman Masjid Katangka. Katangka sebagai pusat istana Kerajaan Gowa masa Islam mempunyai daerah kekuasaan dan pengaruh yang cukup luas antara kerajaan kecil yang ada di Gowa.

Sejarah sunting

Menurut tradisi lisan yang berkembang dalam masyarakat kata katangka berasal dari nama sebuah pohon yang besar dan keramat. Katangka sebagai nama pohon keramat menimbulkan persepsi kepada kepercayaan animisme masih mewarnai alam fikiran masyarakat di Kabupaten Gowa pada saat itu. atas dasar itulah daerah ini lebih dikenal dengan panggilan Katangka sejak dari awal Kerajaan Gowa hingga kini.

Penamaan Katangka berasal dari bahasa Makassar "Tangkasa" yang berarti kampung suci, sebagai situs dimana Kerajaan Gowa berada dianggap suci. Asal-usul katangka disamakan sebagai tempat yang suci sehingga dengan dasar tradisi masyarakat Kerajaan Gowa pada masa itu. Raja yang telah wafat maka harus dimakamkan di tempat yang suci pula. Persepsi masyarakat tentang tempat suci untuk makam raja-raja dan kerabatnya telah menjadi tradisi yang sudah dikenal sejak zaman pra-Islam dan berlanjut terus hingga zaman awal Islam, yang ditandai dengan dijadikannya sebagai tempat pemakaman.

Arsitektur sunting

Pada kompleks makam Katangka terdapat 71 buah makam kuno dan sekitar 170 makam baru. Sebanyak 49 makam terdapat di dalam kubah dan 22 buah terdapat di luar kubah. Secara umum makam kuno berada di dalam tipe jirat cungkup kubah dan tipe jirat cungkup rumah tradisional. terdapat lima tipe jirat makam, yaitu tipe jirat makam berkuncup kubah, yaitu makam berjirat semu berupa kubah berbentuk piramida, dasar berbentuk persegi, badan berbentuk kubah dan puncak terdapat nisan berbentuk balok atau bentuk silindrik. Konstruksi bangunan menyerupai bentuk kubah piramida yang tersusun dari bata yang diplaster berlapis kapur. bentuk dasar dan badan kubah adalah persegi empat yang sisi sisinya berukuran persegi empat dengan ukuran sisi sekitar 700 cm, tinggi badan antara 160 cm hingga 280 cm dan ketebalan dinding antara 40-60 cm. bentuk atapnya adalah segi lima atau piramida.

Jumlah nisan dari hasil perhitungan baik makam yang memiliki dua satu nisan adalah sebanyak 112 buah yang terdiri dari 76 buah nisan tipe pipih berbentuk pedang, 31 buah nisan tipe silindrik segi delapan, empat buah nisan tipe balok polos dan satu buah nisan tipe makam tersebut. Secara keseluruhan, terdapat beberapa motif ragam hias pada jirat, nisan dan gunungan di kompleks Makam Katangka, seperti motif geometris, suluran daun, bunga, medalion, kalifgrafi dan hiasan melekat dari keramik.[1]

Referensi sunting

  1. ^ Duli, A., dkk. (2013). Monumen Islam di Sulawesi Selatan (PDF). Makassar: Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar. hlm. 176–180. ISBN 978-602-8405-50-8.