Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini) |
Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin atau biasa disingkat Kodam XIV/Hasanuddin merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi Provinsi Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin | |
---|---|
![]() Lambang Kodam XIV/Hasanuddin | |
Aktif | 1 Juni 1957 |
Negara | Indonesia |
Cabang | TNI Angkatan Darat |
Tipe unit | Komando Daerah Militer |
Bagian dari | Tentara Nasional Indonesia |
Markas | Makassar, Sulawesi Selatan |
Moto | Setia Hingga Akhir |
Situs web | kodam14hasanuddin-tniad.mil.id |
Tokoh | |
Panglima | Mayor Jenderal TNI Andi Sumangerukka, S.E., M.M. |
Kepala Staf | Brigadir Jenderal TNI Andi Muhammad, S.H. |
Inspektorat | Brigadir Jenderal TNI Purbo Prastowo, S.I.P., M.M. |
Kepala Kelompok Staf Ahli | Brigadir Jenderal TNI Andi Kaharuddin, S.I.P. |
Sejarah
Situasi politik dan keamanan dalam negeri beberapa tahun setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 belum menunjukan titik terang. Dibeberapa daerah terjadi pemberontakan dan aksi bersenjata yang berbentuk gerakan separatis. Kekacauan politik yang terjadi di dalam negeri mengakibatkan agresi militer Belanda dan pemberontakan bersenjata di seluruh tanah air mengisi tahun-tahun pertama setelah Proklamasi Kemerdekaan hingga penyerahan kedaulatan Republik Indonesia tahun 1949.
Pembentukan Divisi di Sulawesi
Tentara Republik Indonesia (TRI) ini merupakan gabungan dari 4 resimen, yakni Resimen Paccekke, Resimen Luwuk, Resimen Bajeng Makassar Selatan, dan Resimen Kolaka yang mencetuskan berdirinya Divisi Hasanuddin yang ditanda tangani di Yogyakarta, pada tanggal 29 Maret 1946.
Pembentukan Teritorium Indonesia Timur
Pada tanggal 20 Juni 1950 dibentuk tujuh Teritoriun diseluruh Indonesia. Teritorium VII berkedudukan di Makassar, dibawah Panglima Letkol Achmad Junus Mokoginta, Instruksi Teritorium itu tertuang dalam Surat Penetapan KSAD Nomor: 83/KSAD/PNT/1950.[1]
Pembentukan Teritorium VII/Indonesia Timur yang membawahi wilayah Sulawesi dan Maluku ini, merupakan cikal bakal lahirnya Kodam VII/Wirabuana. Tanggal peristiwa itu juga dijadikan sebagai acuan tanggal lahir Kodam VII/Wirabuana, yakni 20 Juni.
Nama Teritorium itu kemudian diubah lagi pada bulan Agustus 1950 menjadi Komando Tentara dan Teritorium (KO-TT). Jumlah Tentara dan Teritorium diseluruh Indonesia tetap sebanyak tujuh. Komando Tentara dan Teritorium VII/Wirabuana (KO TT-VII/WRB) berkedudukan di Makassar, di bawah Panglima Kolonel Inf. Alexander Evert Kawilarang. Tugas utama KO TT-VII/WRB adalah menghancurkan gerombolan Republik Maluku Selatan (RMS) pimpinan Dr. Soumokil di Maluku. Untuk itu Panglima KO TT-VII/WRB membentuk Komando Pasukan Maluku Selatan dengan Komandan Operasi Panglima KO TT-VII/WRB sendiri, yang kemudian digantikan oleh Letkol Inf. Slamet Rijadi dalam melanjutkan penumpasan RMS.
Dalam perkembangan selanjutnya, Panglima KO TT-VII/WRB dalam Surat Keputusan Nomor: 80042/7/VII/1952 tanggal 5 Juli 1952, menetapkan Kompas di tubuh Tentara Teritorium diubah menjadi Resimen Infanteri, meliputi:
- Kompas “A” menjadi Resimen Infanteri 23 bermarkas di Bone,
- Kompas “B” menjadi Resimen Infanteri 24 bermarkas di Manado,
- Kompas “C” menjadi Resimen Infanteri 25 bermarkas di Ambon, dan
- Kompas “D” menjadi Resimen Infanteri 26 bermarkas di Denpasar.
Pembentukan Empat Kodam di Indonesia Timur
Sebagai tindak lanjut dari Keputusan Presiden dan Menteri Pertahanan tentang Peleburan Dua Komando (KO TT-VII/WRB dan KODPSST), maka KSAD mengeluarkan Surat Keputusan Nomor: KPTS-288/5/1957, tanggal 27 Mei 1957 tentang perubahan dari Resimen Infanteri menjadi KDM-SUT, KDM-SST, KDM-MIB, dan KDM-NT
Berdasarkan Surat Keputusan KSAD Nomor: 246/5/1957, tanggal 29 Mei 1957 mengangkat Letkol Inf. Andi Mattalatta sebagai pejabat Komandan dan Mayor CPM Chaeruddin Tasning sebagai pejabat Kepala Staf KDM-SST.
Peresmian terbentuknya Komando Daerah Militer Sulawesi Selatan dan Tenggara dilaksanakan dalam suatu upacara militer pada tanggal 1 Juni 1957 di Lapangan Hasanuddin Makassar, dengan Letkol Inf. Andi Mattalatta sebagai Komandan KDM-SST dan Mayor CPM Chaeruddin Tasning sebagai Kepala Staf KDM-SST oleh inspektur upacara KSAD Mayor Jenderal TNI Abdul Haris Nasution.
Berdasarkan Radiogram KSAD Nomor: R/180/1957, tanggal 19 September 1957 sebutan Komandan KDM-SST diubah menjadi Panglima KDM-SST sebagai Komando utama berada dibawah langsung KSAD dan dibawah pengomandoan taktis Wakil KSAD (Deputi) yang berkedudukan di Makassar, KDM-SST mengemban tugas pokok untuk Pemulihan Keamanan dan Pembinaan Teritorial, Penyusunan Eselon-eselon staf, dinas, jawatan, kesatuan/kesenjataan, pendidikan teknis militer terhadap kader-kader prajurit.
Penggabungan Kodam
Pada tanggal 12 Februari 1985, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Rudini mengeluarkan surat keputusan Nomor: SKEP/131/11/1985 tentang likuidasi Kodam XIII/Merdeka dan Kodam XIV/Hasanuddin.
Sebagai tindak lanjut keputusan tersebut, maka Kodam XIV/Hasanuddin dilikuidasi pada tanggal 1 Mei 1985. Setelah Kodam tersebut dilikuidasi, maka di wilayah Pulau Sulawesi hanya ada satu Kodam yakni Kodam VII/Wirabuana.[2]
Perubahan Nama Satuan
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono memimpin upacara peresmian perubahan nama Kodam VII/Wirabuana menjadi Kodam XIV/Hasanuddin di Lapangan Karebosi Makassar, pada tanggal 12 April 2017. Perubahan nama Kodam VII/Wirabuana menjadi Kodam XIV/Hasanuddin ini merupakan bagian dari program penataan organisasi TNI AD sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan tugas, peran dan fungsinya dalam menegakkan kedaulatan negara dan menjaga keutuhan wilayah NKRI.[3]
Daftar Panglima
Era Perang Kemerdekaan:
- Kolonel Inf. Andi Abdullah Bau Massepe (1947) Divisi Hasanuddin
Saat bernama T&T VII/Wirabuana:
- Letkol CPM A.J. Mokoginta (1950)
- Kolonel Inf. A.E. Kawilarang (1950 - 1951)
- Kolonel Inf. R.A. Kosasih (1951)
- Kolonel Inf. Gatot Soebroto (1951 - 1952)
- Kolonel Inf. Joop Warouw (1952 - 1954)
- Letkol Inf. H.N. Ventje Sumual (1954 - 1957)
Saat bernama Kodam XIV/Hasanuddin:
- Letkol Inf. Andi Mattalatta (1 Juni 1957)
- Brigjen TNI M. Jusuf (6 November 1959)
- Brigjen TNI Solihin G. Purwanegara (27 Desember 1965)
- Brigjen TNI S. Soerjohadiprojo (3 Agustus 1968)
- Brigjen TNI Abdul Aziz (16 Maret 1970)
- Brigjen TNI Hasan Slamet (10 April 1973)
- Brigjen TNI Sukma Endang (22 September 1975)
- Brigjen TNI Kusnadi (10 Agustus 1977)
- Mayjen TNI Soegiarto (19 Mei 1979)
- Mayjen TNI Soetedjo (13 April 1983)
Saat bernama Kodam VII/Wirabuana:
- Mayjen TNI Nana Narundana (1985 - 1988)
- Mayjen TNI Rusmadi Siddik (1988 - 1991)
- Mayjen TNI Zainal Basri Palaguna (1991 - 1993)
- Mayjen TNI Sofian Effendi (1993)
- Mayjen TNI Tamlicha Ali (1993 - 1995)
- Mayjen TNI Sulatin (1995 - 1996)
- Mayjen TNI Agum Gumelar (1996 - 1998)
- Mayjen TNI Suaidi Marasabessy (1998 - 1999)
- Mayjen TNI Agus Wirahadikusumah (1999 - 2000)
- Mayjen TNI Slamet Kirbiantoro (2000)
- Mayjen TNI Ahmad Yahya (2000 - 2002)
- Mayjen TNI Amirul Isnaini (2002 - 2003)
- Mayjen TNI Soeprapto (2003 - 22 Juni 2005)
- Mayjen TNI Arief Budi Sampurno (22 Juni 2005 - 4 September 2007)
- Mayjen TNI Djoko Susilo Utomo (4 September 2007 - Desember 2009)
- Mayjen TNI Hari Krisnomo (Desember 2009 - Juni 2010)
- Mayjen TNI Amril Amir (Juni 2010 - 12 Agustus 2011)
- Mayjen TNI Muhammad Nizam (12 Agustus 2011 - 19 Juni 2013)
- Mayjen TNI Bachtiar (19 Juni 2013 - 28 Oktober 2015)
Saat bernama Kodam XIV/Hasanuddin:
- Mayjen TNI Agus Surya Bakti (28 Oktober 2015 - 23 Juli 2018)
- Mayjen TNI Surawahadi (23 Juli 2018 - 9 Januari 2020)
- Mayjen TNI Andi Sumangerukka, S.E., M.M. (9 Januari 2020 - Sekarang)[4]
Satuan
Satuan Wilayah
- Korem 141/Toddopuli (TDP)
- Kodim 1403/Palopo
- Kodim 1404/Pinrang
- Kodim 1405/Pare-pare
- Kodim 1406/Wajo
- Kodim 1407/Bone
- Kodim 1409/Gowa
- Kodim 1410/Bantaeng
- Kodim 1411/Bulukumba
- Kodim 1414/Tana Toraja
- Kodim 1415/Selayar
- Kodim 1419/Enrekang
- Kodim 1420/Sidrap
- Kodim 1421/Pangkep
- Kodim 1422/Maros
- Kodim 1423/Soppeng
- Kodim 1424/Sinjai
- Kodim 1425/Jeneponto
- Kodim 1426/Takalar
- Korem 143/Halu Oleo (HO)
Satuan Tempur dan Bantuan Tempur
- Yonif Raider 700/Wira Yudha Cakti
- Yon Kav 10/Mendagiri
- Yon Zipur 8/Sakti Mandra Guna
- Yon Arhanud 4/Arakata Akasha Yudhaka
Satuan Pendidikan
- Resimen Induk Kodam XIV/Hasanuddin
- Sekolah Calon Tamtama
- Sekolah Calon Bintara
- Depo Pendidikan dan Latihan Tempur
- Depo Pendidikan Kejuruan
- Depo Pendidikan Bela Negara
Referensi
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi
Artikel bertopik Tentara Nasional Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |