Kalianyar, Krangkeng, Indramayu

desa di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat

Kalianyar adalah desa di kecamatan Krangkeng, Indramayu|Krangkeng, Kabupaten Indramayu|Indramayu, Jawa Barat, Indonesia.

Kalianyar
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenIndramayu
KecamatanKrangkeng
Kode Kemendagri32.12.09.2009
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²


SEJARAH DESA KALIANYAR

A. Asal Mula Berdirinya Desa Kalianyar

Desa Kalianyar merupakan pemekaran dari Desa Krangkeng, dimekar pada tahun 1982. Pada waktu musyawarah tokoh masyarakat adat setempat untuk mencari nama desa ada beberapa pendapat yang berbeda-beda, yaitu :

1. Bapak Tamin, dari tokoh masyarakat (Anggota Veteran) mengajukan nama desa “Anggada Sari”, karena konon ceritanya hutan yang berada di Desa Krangkeng ada seorang penjaga yang menguasai adalah dari bangsa jin atau mahluk halus bernama Anggada Sari.

2. Bapak Samawi, dari tokoh masyarakat (sesepuh desa) mengajukan nama desa “Dukuh Jajar”, artinya desa yang berdampingan dengan desa induk (Krangkeng) dan agar senantiasa berjalan bersama.

3. Bapak Ky. Kasir Abu Masykur, dari tokoh ulama (Ketua LKMD) mengajukan nama desa “Kalianyar”, nama tersebut diambil dari nama blok yang yang ada di Desa Krangkeng, tepatnya lokasi blok tersebut berada diwilayah daerah pemekaran, didalam Desa Krangkeng terdapat 2 (dua) sungai, yaitu sungai Oyoran dan sungai Kalianyar.

Hasil dari perbedaan pendapat yang yang diajukan oleh para tokoh ulama dan tokoh masyarakat dalam musyawarah tersebut menyetujui pendapat yang terakhir Bapak Ky. Kasir Abu Maykur yaitu tercetus nama desa Kalianyar.

B. Sistem Pemerintahan

Setelah terbentuknya Desa Kalianyar menjadi pemerintahan desa yang berdiri sendiri (mekar) dari Desa Induk (Krangkeng), Desa Kalianyar mulai menata desa berawal dari sistem pemerintahan dan seterusnya. Kepala Pemerintahan Desa (Kuwu) pertama yang menjabat pada saat itu adalah Bapak Sasro yang ditunjuk dari pejabat juru tulis Desa Krangkeng (Desa Induk) pada saat itu Bapak Tarmuki sebagai Kuwu Desa Krangkeng dan kakak kandung dari Bapak Sasro.

Selain Kuwu atau Kepala Pemerintahan, untuk memperjelas status desa pembagian wilayah teritorial juga disesuaikan dengan aturan pada saat itu 55% untuk desa induk (Krangkeng) dan 45% untuk desa pemekaran, Desa Kalianyar mendapat bagian + 800 Ha terdiri dari pekarangan, pesawahan dan pertambakan. Adapun batas-batas wilayah meliputi :

· Sebelah Utara : Desa Krangkeng

· Sebelah Selatan : Desa Luwunggesik

· Sebelah Barat : Desa Drengseng

· Sebelah Timur : Laut Jawa

C. Situs Bersejarah

Desa Kalianyar mempunyai 2 (dua) peninggalan bersejarah dari nenek moyang, yaitu :

1) Pedati Kuno

Menurut cerita, konon pada masa dahulu kala Ki Dampu Awang membawa pedati dari Cirebon, dalam perjalanannya baru sampai di Desa Kapetakan pedati yang dikendarai oleh Ki Dampu Awang terjerumus. Pemerintahan Cirebon akhirnya mengumumkan dan membuat sayembara, barang siapa yang mampu mengangkat/ membawa pedati tersebut, maka silahkan dibawa ketempatnya/ ke desanya. Banyak peserta yang mengikuti sayembara termasuk Ki Luber dari Desa Krangkeng. Dari semua peserta sayembara tidak ada satupun yang mampu mengangkat pedati tersebut, hanya Ki Luber dari Desa Krangkeng yang mampu mengangkat pedati itu, dan akhirnya pedati tersebut dibawa ke Desa Krangkeng. Legenda itu terjadi sekitar tahun 1907 M.

Pada tahun 1987 M, Pedati tersebut dibangun oleh Dinas Kebudayaan Pusat sebagai cagar budaya untuk dilestarikan.

2) Telaga Sari

Telaga/ Balong seluas + 2500 m2 berlokasi ditengah-tengah desa sebagai tempat menampung air untuk kebutuhan baik masyarakat Desa Kalianyar dan Desa Krangkeng ketika musim kemarau tiba. Telaga tersebut dijuluki oleh masyarakat sekitar dengan nama telaga cilik dan telaga gede, karena ada dua telaga kecil dan besar.

Pada tahun 1983 balong tersebut direnovasi oleh orang kewarganegaraan Belanda serta dibangun menara penampungan air yang menjulang tinggi disekitar lokasi dekat telaga untuk disalurkan ke semua tempat-tempat MCK (Mandi, Cuci, Kakus) yang berada disetiap blok di Desa Kalianyar. Namun kondisi tempat MCK yang dibangun berada di titik-titik setiap blok funginya tidak bertahan lama karena tidak dirawat dengan baik oleh pemerintah terutama lingkungan masyarakat sekitar, kini hanya peninggalan menara penampungan air yang masih berdiri tegak dan tidak pernah difungsikan.

Pada tahun 2007, malalui PNPM MPd (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Perdesaan) dan swadaya masyarakat, balong tersebut dibangun tembok penahan tanah (TPT).

Di Desa Kalianyar ada satu tempat yang masyarakat sekitar menyebutnya “Asam Rungkad” atau bobos, dimana lokasi tersebut terdapat pohon asam besar yang sudah roboh, pohon asam roboh tersebut sering didatangi/ dikunjungi oleh orang-orang untuk meminta rizki diluar jalur aqidah, menurut keyakinan mereka, pohon “Asam Rungkad” tersebut bisa mendatangkan rizki dan mampu memenuhi keinginan para pengunjung.

Karena menurut ajaran islam cara tersebut dianggap musyrik, maka para alim ulama Desa Krangkeng berkordinasi dengan tokoh masyarakat se-Kecamatan Krangkeng diketuai oleh Bpk KH. Syafi’i pada tahun 1967 M, Asam Rungkad tersebut dihilangkan. Akan tetapi waktu itu masih saja banyak orang yang datang untuk meminta-minta.

D. Pemilihan Kuwu

Pada hari Kamis, 15 Mei 1984 Pemerintahan Desa Kalianyar menyelenggarakan prosesi pemilihan Kuwu yang pertama. Ada 3 (tiga) kandidat calon kuwu pada waktu itu, yakni :

1. Bapak Burhanudin : Mendapat bendera warna Kuning

2. Bapak Husni : Mendapat bendera warna Merah

3. Bapak Rakila : Mendapat bendera warna Biru

Dengan jumlah hak pilih 2100, ternyata dari ke-tiga calon kuwu yang mengikuti kontestan suara terbanyak diraih oleh Bapak Burhanudin. Maka Bapak Burhanudin menjabat Kuwu dari tahun 1984-1993 sebagai Kuwu ke-2 dan Kuwu definitif pertama.

Pada hari Kamis, 13 Januari 1994, menyelenggarakan pemilihan kuwu yang ke-2, dimana ada 3 (tiga) calon Kuwu, yakni :

1. Bapak Ranadi, HS : Mendapat bendera warna Coklat

2. Bapak Ali Rosyidi : Mendapat bendera warna Hitam

3. Bapak Solihin : Mendapat bendera warna Biru

dari jumlah hak pilih 2884, jumlah suara yang masuk mencapai 2651, dengan suara sah 2609 suara, suara tidak sah ada 42 suara, yang tidak masuk ada 233 suara. Adapun hasil perolehan suara, yaitu :

1. Bapak Ranadi, HS : Total suara : 1.101 suara

                     Laki-laki : 517 suara
                     Perempuan : 584 suara

2. Bapak Ali Rosyidi : Total Suara : 911 suara

                      Laki-laki : 459 suara
                      Perempuan : 452 suara

3. Bapak Solihin : Total suara : 597 suara

                      Laki-laki : 290 suara
                      Perempuan : 307 suara

Dari hasil pemilihan suara terbanyak diraih oleh Bapak Ranadi, HS. Dengan demikian maka pada tahun 1994 M, pemerintahan Desa Kalianyar dipimpin oleh Bapak Ranadi HS sebagai kuwu ke-3 dan Kuwu definitif ke-2 sampai dengan tahun 2002 M.

Pada tahun 2002 M, pemerintahan Desa Kalianyar dipimpin Bapak Jabidi yang diambil dari Lurah Desa Kalianyar sebagai Penjabat sementara Kuwu Kalianyar dan sebagai Kuwu yang ke-2 sampai dengan tahun 2003, kemudian PJs. Kuwu sementara digantikan oleh Bapak Syafi’i yang diambil dari Raksa Bumi Desa Kalianyar, sebagai Penjabat sementara ke-3 atau sebagai Kuwu ke-6.

Pada hari Kamis, 13 Maret 2003 M, Desa Kalianyar menyelenggarakan pemilihan Kepala Desa/ Kuwu, ada 3 (tiga) calon Kuwu, yaitu :

1. Bapak Ranadi, HS. : Mendapat bendera gambar Pisang

2. Bapak Ismail : Mendapat bendera gambar Kelapa

3. Bapak Surniya : Mendapat bendera gambar Ikan Bandeng

Jumlah hak pilih pada waktu itu ada 3556 suara, surat suara yang masuk ada 3324 suara, suara sah 3263, suara tidak sah 61 suara, surat suara yang tidak masuk 232 suara. Adapun hasil perolehan suara, sebagai berikut :

1. Bapak Ranadi, HS. : Total suara : 1.583 suara

                                   Laki-Laki : 823 suara
                                   Perempuan : 760 suara

2. Bapak Ismail : Total suara : 869 suara

                                   Laki-laki : 437 suara
                                   Perempuan : 432 suara

3. Bapak Surniya : Total suara : 811 suara

                                    Laki-laki : 418 suara
                                    Perempuan : 393 suara

Dari hasil pemilihan pada waktu itu suara terbanyak diraih oleh Bapak Ranadi, HS. Dengan demikian maka pada tahun 1994 M, pemerintahan Desa Kalianyar kembali dipimpin oleh Bapak Ranadi HS sebagai kuwu ke-3 dan Kuwu definitif ke-3 sampai dengan tahun 2013 M.

Tahun 2013 M pemerintahan Desa Kalianyar dipimpin oleh Ibu Marhamah istri dari Bapak Kuwu Ranadi, HS. sampai dengan tahun 2014 M. Sebagai penjabat kuwu yang ke-5 atau Kuwu ke-8, karena habis masa jabatannya kemudian Pjs digantikan oleh Bapak Abdul Mutholib yang diambil dari Sekretaris Desa Kalianyar sebagai Penjabat sementara Kuwu Kalianyar yang ke-6 atau Kuwu ke-9 selama 8 bulan.

Pada hari Rabu, 10 Nopember 2014 M, Desa Kalianyar menyelenggarakan pemilihan Kuwu. Ada 3 (tiga) calon Kuwu, yaitu :

1. Bapak Artono : Mendapat Nomor Urut 1

2. Ibu Dyah Ayu Endraswari, SH. : Mendapat Nomor Urut 2

3. Bapak Syahroni Agus : Mendapat Nomor Urut 3

Jumlah hak pilih pada waktu itu ada 4086 suara Laki-Laki : 2074 suara dan Perempuan : 2012 suara. sementara suara yang masuk ada 3692 suara, Laki-laki : 1826 suara, Perempuan : 1866 suara, suara sah 3646 suara, Laki-laki : 1806 suara, Perempuan : 1840 suara, suara tidak sah 46 suara, Laki-laki 20, Perempuan : 26 suara, surat suara yang tidak masuk 394 suara. Adapun hasil perolehan suara, sebagai berikut :

1. Bapak Artono : Total Suara : 793 suara

                              Laki-Lak : 392 suara
                              Perempuan : 401 suara

2. Ibu Dyah Ayu Endraswari, SH. : Total Suara : 1.025 suara

                                Laki-Laki : 449 suara
                                Perempuan : 576 suara

3. Bapak Syahroni Agus : Total Suara : 1.828 suara

                                     Laki-Laki : 965 suara
                                     Perempuan : 863 suara

Dari hasil pemilihan suara terbanyak diraih oleh Bapak Syahroni Agus. Dengan demikian maka pada tahun 2014 M, pemerintahan Desa Kalianyar kembali dipimpin oleh Bapak Syahroni Agus sebagai kuwu ke-3 dan Kuwu definitif ke-4 sampai dengan tahun 2021 M.

E. Silsilah Kepala Pemerintahan Desa Kalianyar

Silsilah Kepala Pemerintahan Desa/ Kuwu Desa Kalianyar dari tahun 1982

1. Kuwu Sasro : dari tahun 1982 M – 1984 M.

2. Kuwu Burhanudin : dari tahun 1984 M – 1993 M.

3. Kuwu Husni : dari tahun 1993 M – 1994 M.

4. Kuwu Ranadi, HS. : dari tahun 1994 M – 2002 M.

5. Kuwu Jabidi : dari tahun 2002 M – 2003 M.

6. Kuwu Syafi’i : dari tahun 2003 M – 2003 M.

7. Kuwu Ranadi, HS. : dari tahun 2003 M – 2013 M.

8. Pjs. Kuwu Marhamah : dari tahun 2013 M – 2014 M.

9. Pjs. Kuwu Abdul Mutholib : dari tahun 2014 M – 2014 M.

10. Kuwu Syahroni Agus : dari tahun 2014 M – 2021 M.

11. Pjs. Kuwu Rastono : dari Tahun 2021 M – 2021 M.

F. Nama-Nama Lebe Desa Krangkeng-Kalianyar

Desa Krangkeng : 1. Lebe Warsito / Lebe Bodoh 2. Lebe Nurudin 3. Lebe Kartilo 4. Lebe Persut 5. Lebe Yusup 6. Lebe H. Munawar 7. Lebe H. Syarip 8. Lebe Samsudin 9. Lebe Kurdi 10. Lebe Marsaid 11. Lebe Dulkamid 12. Lebe Maryadi Dimekar tahun 1982 13. Lebe Karyo tahun 1982 14. Lebe Sikin : dari tahun .... – 2012 M. 15. Lebe Mukmin : dari tahun 2012 M – 2019 M.

Desa Kalianyar :

1. Lebe Tarsyidi : dari tahun 1982 M – 1996 M.

2. Lebe Yahya : dari tahun 1996 M – 2008 M.

3. Lebe Mustafid : dari tahun 2008 M – 2009 M.

4. Lebe Husni : dari tahun 2009 M – 2015 M.

5. Lebe Akhyar : dari tahun 2015 M – sekarang

6.