Juru Selamat

lukisan Leonardo Da Vinci
(Dialihkan dari Juru selamat)

Juruselamat atau Juru selamat adalah seseorang yang menyelamatkan nyawa orang lain. Istilah ini erat sekali hubungannya dengan ajaran agama Kristen, walaupun tidak eksklusif digunakan dalam konteks agama Kristen.

Dalam agama Yahudi dan Kristen sunting

Dalam agama Kristen, istilah bahasa Indonesia "Juruselamat" selalu menggunakan huruf kapital (variasi lain adalah "Juru Selamat"). Istilah ini telah dipercayai sejak zaman Perjanjian Lama dan dinanti-nantikan oleh umat Israel sebagai perjanjian yang akan digenapi oleh Allah. Bangsa Israel percaya bahwa pada suatu hari nanti akan lahir seorang "Juruselamat" yang akan menyelamatkan bangsa Israel (dari bermacam-macam hal dan berganti-ganti sepanjang waktu, misalnya pada pembuangan ke Babel dari tangan penguasa Babilonia, pada zaman Romawi dari tangan penguasa Romawi, dst). Hingga saat ini mereka masih menunggu datangnya sang Juruselamat.

Yesus Kristus dipercayai oleh sebagian orang Yahudi sebagai sang Juruselamat (pertama-tama oleh Petrus, muridNya) yang mereka nanti-nantikan selama ini. Jumlah orang yang percaya akan hal tersebut semakin bertambah banyak dan akhirnya mereka disebut orang Kristen, yang pada awalnya berkonotasi negatif. Orang Kristen mempercayai Yesus sebagai "Juru Selamat" yang tugas utamanya adalah menyelamatkan jiwa seluruh umat manusia dari neraka akibat dosa yang dilakukan oleh Adam dan Hawa. Tugas tersebut digenapi oleh Yesus pada saat Ia disalibkan, mati, dan dikuburkan. Orang Kristen percaya bahwa pada hari yang ketiga Yesus bangkit dari kematian, menampakkan diri pada orang-orang, lalu naik ke surga.

Konsep "Juru Selamat" yang dipercayai oleh orang Kristen bersifat universal, yang berarti bahwa siapa saja dapat diselamatkan dan masuk Surga asalkan di dalam hatinya percaya kepada Yesus. Beberapa denominasi gereja mengatur bahwa seseorang harus mengaku dengan mulutnya bahwa ia percaya kepada Yesus baru dapat diselamatkan.

Umat Kristen juga percaya bahwa keselamatan tersebut bersifat eksklusif, yang berarti bahwa tidak ada jalan lain untuk diselamatkan tanpa melalui percaya kepada sang Juru Selamat. Hal ini kadang-kadang dikritik oleh kalangan non-Kristen yang mempercayai bahwa manusia selalu mempunyai pilihan untuk segala sesuatu.

Istilah ini di dalam Alkitab versi Terjemahan Baru oleh Lembaga Alkitab Indonesia digunakan sebanyak 33 kali: 10 kali dalam Perjanjian Lama dan 23 kali dalam Perjanjian Baru[1]

Dalam Islam sunting

Peranan Yesus yang disebut nabi Isa AS dalam Islam agak berbeda, meskipun Ia selalu dikaitkan dengan gelar Al Masih/Almasih/Al-Masih. Kata "Al-Masih" dalam bahasa Arab berkonotasi orang "yang membaptis, atau mengusap", berbeda dengan konotasi Mesias dalam bahasa Ibrani yang berarti "orang yang diurapi".

Lihat pula sunting

Referensi dan pranala luar sunting