Sam (שֵׁם "terkenal; kemakmuran; nama", Ibrani Standar Šem, Ibrani Tiberias Šēm; bahasa Yunani Σημ, Sēm; bahasa Arab سام; bahasa Ge'ez: Sham) adalah salah satu dari anak-anak Nuh di dalam tradisi Yahudi, Kristen dan juga di Islam biasanya dianggap sebagai anak tertua, meskipun beberapa tradisi menyebutnya sebagai anak yang kedua.[1] Kejadian 10:21 merujuk kepada usia Sem dan saudaranya Yafet, tetapi tidak jelas, sehingga menghasilkan terjemahan yang berbeda-beda. Ayat ini diterjemahkan dalam KJV demikian:

Infobox orangSem

Edit nilai pada Wikidata
Nama dalam bahasa asli(he) שֵׁם Edit nilai pada Wikidata
Biografi
Kelahiran2568 SM Edit nilai pada Wikidata
Kematian1603 SM Edit nilai pada Wikidata (964/965 tahun)
Keluarga
AnakElam dalam Alkitab, Lud, Knalpot VI, Asyur bin Sem, Aram bin Sem Edit nilai pada Wikidata
AyahNuh Edit nilai pada Wikidata
SaudaraHam dan Yafet Edit nilai pada Wikidata
Usia dalam Alkitab
Nama Umur (Masoret) Umur (LXX)
Metusalah 969 969
Yared 962 962
Nuh 950 950
Adam 930 930
Set 912 912
Kenan 910 910
Enos 905 905
Mahalaleel 895 895
Lamekh 777 753
Sem 600 600
Eber 464 404
Arpakhsad 438 465
Selah 433 466
Henokh 365 365
Peleg 239 339
Rehu 239 339
Serug 230 330
Ayub 210? 210?
Terah 205 205
Ishak 180 180
Abraham 175 175
Nahor 148 304
Yakub 147 147
Esau 147? 147?
Ismael 137 137
Lewi 137 137
Amram 137 137
Kehat 133 133
Laban 130+ 130+
Debora 130+ 130+
Sara 127 127
Miryam 125+ 125+
Harun 123 123
Ribka 120+ 120+
Musa 120 120
Yusuf 110 110
Yosua 110 110
"Unto Shem also, the father of all the children of Eber, the brother of Japheth the elder, even to him were children born."
Bagi Sem pula, bapak dari semua anak Eber, saudara dari Yafet yang lebih tua, bahkan kepadanya dilahirkan anak-anak."

Terjemahan Lama dan Firman Allah Yang Hidup mengambil posisi ini:

Arakian, maka jadi pula anak laki-laki Sem, yaitu bapa segala bani Heber dan saudara Yafet, yang tua.
Eber adalah keturunan Sem adik Yafet.

Namun, New American Standard Bible menerjemahkan:

"Also to Shem, the father of all the children of Eber, and the older brother of Japheth, children were born."
Juga bagi Sem, bapak dari semua anak Eber, dan abang dari Yafet, dilahirkan anak-anak."

Terjemahan Baru mengambil posisi ini:

Lahirlah juga anak-anak bagi Sem, bapa semua anak Eber serta abang Yafet.

Kejadian 11:10 mencatat bahwa Sem berumur 100 tahun ketika Arpakhsad dilahirkan, dua tahun setelah air bah, sehingga ketika banjir melanda usianya 98 tahun. Setelah itu, ia hidup 500 tahun lagi, sehingga umurnya pada saat kematiannya adalah 600 tahun. Sem hidup semasa dengan ayahnya, Nuh. Dia hidup semasa dengan Ishak sampai Ishak berumur 110 tahun dan hidup semasa dengan Yakub sampai Yakub berumur 50 tahun. Dia hidup semasa dengan 15 generasi bapa leluhur dari Metusalah (kedelapan) sampai dengan Yakub (ke-20).[2]

James Ussher dalam karyanya The Annals of the Old Testament from the Beginning of the World mencatat Yafet dilahirkan pada 1556d AM atau 2448 SM [3] Sementara ayat terakhir dari Kejadian 5 secara singkat menulis bahwa "Setelah Nuh berumur lima ratus tahun, ia memperanakkan Sem, Ham dan Yafet." Sem juga disebutkan dalam Kitab Kejadian 6:10; 7:13; 9:18,23,26-27; 10; 11:10; juga dalam 1 Tawarikh 1:4.

Menurut sejarah Islam pada masa kerasulan Nabi Isa, dikatakan bahwa Sem pernah dibangkitkan kembali oleh Isa, ketika ada permintaan dari Bani Israel.[4]

Genealogi

sunting

Silsilah lengkapnya adalah Sem bin Nuh bin Lamekh bin Metusalah bin Henokh bin Yared bin Mahalaleel bin Kenan bin Enos bin Set bin Adam. Anak-anak Sem adalah Elam, Asyur, Aram, Arpakhsad dan Lud, selain sejumlah anak perempuan. Abraham adalah masih keturunan Sem, oleh penganut ajaran samawi dianggap sebagai leluhur dari bangsa Ibrani dan Arab. Menurut Damrah bin Rabiah dari Ibnu Ata dari ayahnya bahwa Sem menurunkan keturunan yang berwajah tampan dan berambut indah.

Sem adalah leluhur beberapa bangsa di Timur Tengah; ia adalah nenek moyang Elam, Asyur, Arpakhshad atau Arpakhaxad (menurut Yosefus, Kasdim, yang kemudian menurunkan bangsa Ibrani dan Arab), Lud (Lidia) dan Aram (Suriah).

Istilah seperti "Semit" dan "Hamit" kini tidak banyak digunakan, dan kadang-kadang bahkan dianggap ofensif, karena mengandung konotasi "rasial". Bentuk-bentuk adjektiva "Semit" dan "Hamit" lebih lazim, meskipun istilah 'Hamit' yang kabur telah ditinggalkan di kalangan akademik arus utama pada 1960-an. Istilah Semit masih lazim digunakan untuk Bahasa-bahasa Semit, sebagai sub-kelompok dari bahasa Afro-Asia, yang merujuk kepada warisan linguistik yang sama dari bahasa Arab, Aram, Akkadia, Ethiopia, Ibrani dan Fenisia.

Istilah Semit juga digunakan dalam ungkapan "anti-Semit" untuk merujuk kepada prasangkat rasial, etnis, atau budaya yang semata-mata ditujukan kepada orang Yahudi.

Catatan tradisi

sunting

Menurut sejumlah tradisi Yahudi (mis., B. Talmud Nedarim 32b; Bereshit Rabbah 46:7; Bereshit Rabbah 56:10; Vayikrah Rabbah 25:6; Bamidbar Rabbah 4:8.), Sem diyakini sebagai Melkisedek, raja Salem yang dikatakan pernah ditemui oleh Abraham setelah pertempuran melawan empat raja.

Keturunan Elam dan Asyur

sunting

Mengenai Elam dan Asyur, Isaac Asimov mencatat, "kedua anak laki-laki pertama Sem adalah Elam dan Asyur, asal usul nama dari suku bangsa Elam dan suku Asyur yang merupakan suku bangsa terkuat di dunia "Semit" (Semitic world) pada zaman ditulisnya Kitab Kejadian".[5]

Silsilah

sunting

Menurut catatan Alkitab, silsilah Sem adalah sebagai berikut:

Sem
ElamAsyurArpakhsadLudAram
SelahUsHulGeterMas
Eber
PelegYoktan
Rehu
Almodad
Selef
Hazar‑Mawet
Yerah
Hadoram
Uzal
Dikla
Obal
Abimael
Syeba
Ofir
Hawila
Yobab
Serug
Nahor
Terah
AbrahamSaraNahorHaran

Silsilah menurut "Kitab Yasir"

sunting

Sebuah buku yang dinyatakan telah hilang "Kitab Yasir" yang muncul sekitar tahun 1625, dan secara luas dianggap sebagai kitab palsu, memberikan sejumlah nama yang tidak ditemukan dalam sumber lainnya manapun. Sebagian orang telah merekonstruksikan silsilah yang lebih lengkap berdasarkan informasi berikut:

Sem. Juga Sem. Arti harafiahnya adalah dinamai atau dikenal (bapak dari ras Semit). Anak-anak Sem adalah:

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Tafsiran Matthew Henry menyebutkan: "Tampaknya Yafet adalah yang tertua (10:21), tetapi Sem disebutkan pertama kali karena kepadanya kovenan akan diwariskan, seperti yang tampak pada pasal 9:26, di mana Allah disebut TUHAN, Allah Sem."
  2. ^ Abraham Park. D. Min.,D.D., Silsilah Di Kitab Kejadian. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo). Hal.162. ISBN 978-979-081-235-2
  3. ^ "The Annals of the Old Testament from the Beginning of the World" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2022-01-17. Diakses tanggal 2021-08-19. 
  4. ^ Bani Israil datang kepada Isa memohonnya sambil berkata: “Sam anaknya Nuh dikuburkan di sini, tidak jauh. Mohonlah kepada Allah untuk menghidupkannya kembali. Isa kemudian memanggilnya dengan satu teriakan dan Sam keluar dari kubur dengan rambut beruban. Orang-orang berseru: “Ia meninggal ketika ia masih muda, mengapa rambutnya jadi putih?” Sam menjawab: “Ketika aku mendengar suara Isa, aku pikir ‘satu teriakan’”. Suyuti mengulas ayat Al-Qur’an Surah Ali 'Imran 3:48 - 49.
  5. ^ Isaac Asimov, Asimov's Guide to the Bible, Vol. 1. New York: Avenel. Hal.53
Orang tua:
Nuh
Sem
600 tahun
Anak:
Arpakhsad

Pranala luar

sunting