Guangzhou

kota di Tiongkok
(Dialihkan dari Guang Zhou)

Guangzhou (Hanzi tradisional: 廣州; Hanzi sederhana: 广州; pinyin: Guǎngzhōu; Wade-Giles: Kuang-chou; Jyutping: Gwong2zau1; Yale: Gwóngjaū; transliterasi Indonesia: Kuangcou) dikenal juga sebagai Kanton,[5] ialah ibu kota dan kota terbesar dari Provinsi Guangdong di Tiongkok selatan. Guangzhou merupakan kota terbesar di dunia di awal abad ke-19. Penduduknya yang berpendidikan tinggi selalu aktif dalam kegiatan politik, terlibat dalam Kebangkitan Kanton 1911 yang mengarah pada Revolusi Tiongkok menentang Dinasti Qing.

Guangzhou
广州市
Dari atas: Tianhe CBD, Menara Kanton & Pagoda Chigang, Jembatan Haizhu, Sun Yat-sen Memorial Hall, Patung Lima Kambing, Menara Zhenhai di Taman Yuexiu, dan Katedral Hati Kudus.
Lokasi Guangzhou di Guangdong
Lokasi Guangzhou di Guangdong
Negara Tiongkok
ProvinsiGuangdong
Pemerintahan
 • JenisKota Sub-provinsi
 • CPC Ctte SecretaryRen Xuefeng
 • MayorChen Jianhua
Luas
 • Kota Sub-provinsi7.434,4 km2 (2.870 sq mi)
 • Luas perkotaan
3.843,43 km2 (1.483,95 sq mi)
Ketinggian
21 m (68 ft)
Populasi
 (2023)[2] [3]
 • Kota Sub-provinsi18 700 000
 • Perkotaan
12.926.800
 • Metropolitan
44.449.738
DemonimKanton
Zona waktuUTC+8 (Waktu Standar Tiongkok)
Kode pos
510000
Kode area telepon+ 86 (0)20
GDP[4]2014
 - TotalCN¥1,67 triliun
(US$271.84 milyar)
 - Per kapitaCN¥111.333
(US$18.123)
 - GrowthKenaikan 8.6%
Licence plate prefixesA
BungaBombax ceiba
BurungHwamei
Situs webenglish.gz.gov.cn
Guangzhou

"Guangzhou", ditulis dalam Mandarin Tradisional dan Mandarin Sederhana

Bombax ceiba, the official flower of Guangzhou
Hanzi sederhana: 广州
Hanzi tradisional: 廣州

Di sini Festival Musim Semi tahunan memperlihatkan koleksi bunga tak tertandingi, museum kota yang penuh, serta universitas berkembang pesat termasuk Universitas Sun Yat Sen, Perguruan Tinggi Guangzhou untuk Pengobatan Tradisional Tiongkok dan Lembaga Teknik Mesin Guangzhou.

Daerah

sunting

Guangzhou terletak terutama di tepi utara Sungai Mutiara. Distrik Yueh Hsiu di lokasi tua tetap menjadi pusat perdagangan dan kedudukan pemerintahan. Seperti lalu, jalanan berliku yang dipadati manusia bisa ketemu, namun gedung pencakar langit, taman, dan jalan raya lebih mendominasi. Di antara monumen terbaik di distrik ini ialah Museum Pemerintah Kota Guangzhou, mengambil tempat di sebuah pagoda merah sejak 1380, Lembaga Gerakan Petani, terletak dekat pusat kota, dan Masjid Huai Sheng (dibangun pada 627 M) dianggap masjid tertua di Tiongkok.

Penduduk

sunting

Juga memadati pusat kota ialah kebanyakan penduduk Guangzhou sejumlah 3 juta jiwa, dengan logat Tionghoa yang digunakan dikenal sebagai logat Guangzhou.

Sejarah

sunting

Kota ini berdiri pada tahun 214 SM. Kota ini tumbuh makmur di bawah rezim Tiongkok asli, membangun kuil Buddha dan mengembangkan komunitas yang dikelola pedagang Arab dan Hindu. Tembok kota diperluas buat menampung pertumbuhan selama Dinasti Sung (960-1279) dan banyak keluarga Tionghoa membanjiri bagian selatan untuk menghindari serangan Mongol dari utara abad 13-14. Dinasti Man Chu memerintah 1644-1911, dan Guangzhou menjadi ibukota Guangdong dan Guangxi. EIC mulai berdagang pada 1699, dan Perang Candu I (1839-1842) pecah saat orang Guangzhou menyita dan menghancurkan candu-candu ilegal selundupan Inggris, yang mendorong pemakainya melemahkan pekerja India dan Tionghoa. Perlu biaya $ 6 juta untuk menyelamatkannya dari kehancuran setalah kekalahan besar-besaran Tiongkok.

Perang Candu II terjadi antara Inggris, Prancis, dan Tiongkok pada 1856, dan Guangzhou diduduki pasukan Inggris-Prancis sampai 1861. Saat itu juga permusuhan pada dinasti yang berkuasa meletuskan Pemberontakan Taiping (1820-1864). Gerakan ini menjadi gerakan bawah tanah setelah kekalahan pertama pemberontak dalam upayanya namun muncul lagi ke permukaan bersama Sun Yat Sen yang dinamis pada 1885.

Pada 1949, setelah pendudukan Jepang dalam Perang Dunia II, pemerintahan komunis mengambil alih kekuasaan dan pertumbuhan kotapun berlanjut di tengah periode perselisihan yang berlanjut, termasuk dalam wujud Revolusi Kebudayaan pada 1966-1967.

Ekonomi

sunting

Kini Guangzhou muncul sebagai salah satu kota padat di Tiongkok. Menjadi pusat dagang penting, dicirikan peradaban gaya Barat yang kian tumbuh dan menghargai kapitalisme.

Kota kembar

sunting

Kota Guangzhou memiliki hubungan kota kembar dengan kota kota berikut: [6]

Catatan kaki

sunting
  1. ^ "土地面积、人口密度(2008年)". Statistics Bureau of Guangzhou. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-23. Diakses tanggal 2010-02-08. 
  2. ^ "Обзор Гуанчжоу как экономического центра провинции Гуандун" (dalam bahasa Russian). Китайский помощник. 2023. Diakses tanggal 2024-01-17. 
  3. ^ "Guangzhou (Guangdong) City Information" (dalam bahasa English). HKTDC Research. June 20, 2023. Diakses tanggal 2024-01-17. 
  4. ^ 2010年广州市国民经济和社会发展统计公报 (dalam bahasa Chinese). Statistics Bureau of Guangzhou. April 7, 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-01-09. Diakses tanggal 2011-05-25. 
  5. ^ La Carpentier, Jean-Baptiste (1655), L'Ambassade de la Compagnie Orientale des Provinces Unies vers l'Empereur de la Chine [Embassy of the United Provinces' East India Company to the Emperor of China] (dalam bahasa Prancis) 
  6. ^ "Sister Cities of Guangzhou-广州外办". web.archive.org. Archived from the original on 2011-10-20. Diakses tanggal 2020-06-01. 
  7. ^ "Gestiona Ecatepec oportunidades para intercambios estudiantiles con Guangzhou, China". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-23. Diakses tanggal 2017-12-30. 
  8. ^ "Relación México-Estados Unidos necesita puentes para construir paz, respeto y reconocimiento, no muros: EAV". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-05. Diakses tanggal 2018-04-02. 
  9. ^ "Viajarán a China alumnos de Ecatepec". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-04-11. 
  10. ^ "Gestiona Ecatepec oportunidades para Intercambios estudiantiles con Guangzhou, China". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-05. Diakses tanggal 2017-12-30. 

Daftar pustaka

sunting

Beckner, Chrisanne dan Soetrisno, Eddy.2001.Buku Pintar 100 Kota Besar Bersejarah di Dunia.Jakarta:Ladang Pustaka & Intimedia