Giwangretno, Sruweng, Kebumen

desa di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah

Giwangretno adalah desa di kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Desa Giwangretno berjarak kurang dari 2 Km berkendara dari pusat kecamatan Sruweng dan 4 Km dari pusat Kabupaten Kebumen. Luas wilayah Kecamatan Sruweng adalah 138.5 Hektar. Desa Giwangretno hanya memiliki dua Grumbul/Pedukuhan. Desa Giwangretno dikenal sebagai salah satu penghasil genteng di Kabupaten Kebumen.

Giwangretno
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenKebumen
KecamatanSruweng
Kode pos
54362
Kode Kemendagri33.05.14.2004
Luas1.38 km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²

Batas-batas Wilayah sunting

Pembagian Wilayah sunting

  1. Dusun Gumawang
  2. Dusun Jimbun

Sejarah sunting

Desa Giwangretno dulunya terdiri dari dua grumbul wilayah /desa kecil/pedukuhan, yaitu sebelah selatan adalah Grumbul Jimbun yang dipimpin oleh Ki Rekso Utomo dan sebelah Utara adalah grumbul Gumiwang yang dipimpin oleh Ki Soleh Tadhi Krama Yusup. Dengan berjalannya waktu sering kali terjadi kerja sama diberbagai kegiatan antara lain kegiatan pembangunan Paceran atau aluran draenase, pembangunan Powotan atau jembatan dan kegiatan kegiatan sosial lainnya yang melibatkan tokoh tokoh masyarakat dari kedua Grumbul tersebut bahkan banyak perkawinan antara warga Grumbul Gumiwang dan Grumbul Jimbun yang memunculkan keharmonisan. Dengan pertimbangan hal tersebut di atas dan agar lebih mudah untuk mengusir penjajah, pada awal kisaran tahun 1928 Para Tokoh Masyarakat dari kedua desa tersebut bersepakat untuk memblengket/menggabungkan menjadi satu desa yang sampai saat ini bernama Desa Giwangretno.

Penduduk sunting

Desa Giwangretno merupakan sebuah desa yang masyarakatnya bermata pencaharian sebagai pembuat genteng press sokka dan juga sebagian lain sebagai PNS, petani, dan petani penggarap. Selain itu lokasinya yang dilintasi oleh jalan nasional membuat sebagian masyarakat berprofesi sebagai pedagang atau berwirausaha. Mayoritas penduduk Desa Giwangretno memeluk agama Islam dan terdapat juga yang beragama Kristen. Jenjang pendidikan yang dicapai penduduk di wilayah ini adalah hingga Universitas meski sebagiaan besar tamatan Sekolah menengah pertama dan Sekolah menengah atas. Bahasa yang digunakan adalah bahasa jawa Dialek Banyumasan

Pranala luar sunting