Gereja Santo Agustinus (Manila)

Geraja Santo Agustinus (Spanyol: Iglesia de la Inmaculada Concepción de María de San Agustín) adalah sebuah gereja Katolik Roma di bawah naungan Ordo Santo Agustinus, terletak di dalam kota bertembok yang bersejarah Intramuros di Manila.

Gereja Santo Agustinus
Gereja Paroki Santo Agustinus Konsepsi Imakulata
Tempat suci Bunda Consolacion y Correa
Parroquia de la Inmaculada Concepción de María de San Agustín
Santuario de Nuestra Señora de la Consolación y Correa
Gereja Santo Agustinus di Metro Manila
Gereja Santo Agustinus
Gereja Santo Agustinus
Letak di Metro Manila
14°35′20.1″N 120°58′31.2″E / 14.588917°N 120.975333°E / 14.588917; 120.975333Koordinat: 14°35′20.1″N 120°58′31.2″E / 14.588917°N 120.975333°E / 14.588917; 120.975333
LokasiIntramuros, Manila
NegaraFilipina
DenominasiKatolik Roma
Situs webSan Agustin Church
Sejarah
Nama sebelumnyaIglesia de San Pablo de Manila
Didirikan1720
DedikasiAgustinus dari Hippo
Tanggal konsekrasi1607
Arsitektur
Status fungsionalAktif
Penetapan warisanSitus Warisan Dunia
Ditetapkan1993
ArsitekJuan Macías
GayaBarok
Peletakan batu pertama1586
Selesai19 Januari 1607
Spesifikasi
Panjang6.715 m (22.031 ft)
Lebar2.493 m (8.179 ft)
Jumlah puncak menara1 (sebuah menara lonceng kedua hancur pada 1880)
Bahan bangunanbatu bata mentah
Administrasi
Keuskupan AgungKeuskupan Agung Manila
ProvinsiManila
Klerus
Uskup AgungLuis Antonio Cardinal Tagle, D.D., S.Th.D
Jumlah ImamRev. Fr. Arnold C. Sta. Maria, OSA

Geraja-Gereja Barok Filipina
Situs Warisan Dunia UNESCO
Gereja San Agustin
KriteriaBudaya: ii, iv
Nomor identifikasi677
Pengukuhan1993 (ke-17)

Pada tahun 1993, Gereja Santo Agustinus merupakan salah satu dari empat gereja Filipina yang dibangun semasa periode kolonial Spanyol yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO, dengan nama bersama Gereja-Gereja Barok Filipina.[1] Gereja tersebut ditetapkan sebagai Markah Tanah Bersejarah Nasional oleh pemerintah Filipina pada tahun 1976.[2]

Sebuah proposal telah diusulkan oleh para akademisi untuk menjadikan sebuah inklusi UNESCO terpisah untuk seluruh distrik Intramuros, yang akan mencakup Gereja Santo Agustinus. Hal yang sama akan dilakukan untuk tiga gereja lainnya yang terdaftar di UNESCO, di mana setiap alun-alun kota dan bangunan-bangunan warisan sekitarnya akan ditambahkan. Langkah ini akan memisahkan 4 properti situs tersebut dan akan menghasilkan 4 Situs Warisan Dunia UNESCO yang berbeda bagi Filipina. Belum ada instansi pemerintah yang mengambil tindakan atas usulan tersebut.

Sejarah sunting

Struktur yang sekarang sebenarnya adalah gereja Augustinian ketiga yang didirikan di tempat ini. Gereja Santo Agustinus juga terletak di General Luna St, Manila, Metro Manila.[3] Gereja Santo Agustinus yang pertama merupakan bangunan keagamaan pertama yang dibangun oleh bangsa Spanyol di Pulau Luzon.[4] Dibuat dari bambu dan nipah, gereja ini diselesaikan pada tahun 1571, namun dihancurkan oleh api pada Desember 1574 semasa upaya invasi terhadap Manila oleh pasukan Limahong.[5][6] Bangunan kedua dari kayu dibangun di tempat yang sama[6] hancur pada Februari 1583, oleh api yang mulai ketika sebuah lilih menyulut tirai pada misa pemakaman untuk Gubernur Jenderal Spanyol, Gonzalo Ronquillo de Peñalosa.[5]

Para Augustinian memutuskan untuk membangun kembali gereja menggunakan batu, dan membangun sebuah biara yang berdekatan. Pembangunan mulai pada tahun 1586, berdasarkan desain oleh Juan Macías.[4][6] Bangunan tersebut dibangun menggunakan batu bata mentah yang dipotong, yang digali dari Meycauayan, Binangonan, dan San Mateo, Rizal.[2] Pekerjaan berlangsung perlahan karena kekurangan dana dan material, serta relatif langkanya para tukang batu.[6] Biara ini beroperasi pada tahun 1604, dan gereja tersebut secara resmi dinyatakan lengkap pada 19 Januari 1607, dan dinamakan Santo Paulus dari Manila.[6] Macías, yang meninggal dunai sebelum selesainya gereja tersebut, secara resmi diakui oleh para Agustinian sebagai pembangun gedung besar tersebut.[7]

Gereja Santo Agustinus dijarah oleh pasukan Britania yang menduduki Manila pada tahun 1762 selama Perang Tujuh Tahun.[8] Pada tahun 1854, gereja tersebut direnovasi di bawah pengawasan arsitek Luciano Oliver.[4] Pada 3 Juni 1863, gempa terkuat pada saat itu, mengguncang Manila menyebabkan kehancuran kota yang meluas dengan Gereja Santo Agustinus, satu-satunya bangunan publik yang tidak rusak.[9] Serangkaian gempa bumi yang kuat mengguncang Manila lagi pada 18-20 Juli 1880. Kali ini, gempa menyebabkan retakan besar di menara lonceng timur.[10] Retakan itu akhirnya diperbaiki, namun menara kiri secara permanen dihilangkan dengan hanya tersisa pondasinya saat ini.[11] Gereja tersebut bertahan dari gempa bumi besar lainnya yang mengguncang Manila sebelumnya pada tahun 1645, 1699, 1754, 1796, 1825, 1852, 1863, dan 1880 dan berfungsi sebagai rumah sakit bagi beberapa orang yang terluka selama gempa bumi pada tahun 1863.[12]

Pada 18 Agustus 1898, gereja ini merupakan tempat di mana Gubernur Jenderal Spanyol, Fermin Jaudenes mempersiapkan syarat-syarat penyerahan Manila kepada Amerika Serikat setelah Perang Spanyol–Amerika Serikat.[3][8]

Referensi sunting

Catatan
  1. ^ "Baroque Churches of the Philippines" Diarsipkan 2013-03-25 di Wayback Machine.. UNESCO World Heritage Centre. Retrieved on 2012-01-20.
  2. ^ a b Layug, p. 84
  3. ^ a b Layug, p. 83
  4. ^ a b c Heritage Conservation Society. "San Agustin Church (Intramuros, Manila)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-27. Diakses tanggal 2008-03-24. 
  5. ^ a b Torres, p. 62
  6. ^ a b c d e Aluit, p. 40
  7. ^ Aluit, p. 41
  8. ^ a b Torres, p. 63
  9. ^ Fernandez, p. 216
  10. ^ Hannaford, p. 21
  11. ^ Laya and Gatbonton, p.102.
  12. ^ Olbés, p.11.
Bibliografi
  • Layug, Benjamin Locsin (2007). A Tourist Guide to Notable Philippine Churches. Pasig City, Philippines: New Day Publishers. hlm. 39–41. ISBN 971-8521-10-0. 
  • Aluit, Alfonso (1994). By Sword and Fire: The Destruction of Manila in World War II 3 February – 3 March 1945. Philippines: National Commission for Culture and the Arts. hlm. 83–85. ISBN 971-8521-10-0. 
  • Torres, Jose Victor Z. (2005). Ciudad Murada: A Walk Through Historic Intramuros. Manila: Intramuros Administration & Vibal Publishing House, Inc. hlm. 62–63. ISBN 971-07-2276-X. 
  • Olbés, Rene (2000). The Philippines:A Century Hence. Makati City, Philippines: Rene Olbés and Associates. hlm. 10–11. ISBN 971-92288-0-6. 
  • Hannaford, Adjutant E. (1899). History and of our Philippine Wonderland. Springfield, Ohio: The Crowell & Kirkpatrick Co. hlm. 21. 
  • Fernandez, Leandro H. (1919). A Brief History of the Philippines. Boston: Ginn and Company. hlm. 216. 
  • Laya, Jaime; Gatbonton, Esperanza (1983). Intramuros of Memory. Manila: Ministry of Human Settlements, Intramuros Administration. hlm. 102. 

Pranala luar sunting