Gara-Gara Warisan

film Indonesia tahun 2022
(Dialihkan dari Gara-Gara Warisan (film))

Gara-Gara Warisan adalah film drama komedi Indonesia tahun 2022 yang ditulis dan disutradarai oleh Muhadkly Acho. Film produksi Starvision Plus ini dibintangi oleh Oka Antara, Indah Permatasari, Ge Pamungkas, Yayu Unru, dan Ira Wibowo.

Gara-Gara Warisan
SutradaraMuhadkly Acho
Produser
Ditulis olehMuhadkly Acho
Pemeran
Penata musik
SinematograferUjel Bausad
PenyuntingRyan Purwoko
Perusahaan
produksi
Tanggal rilis
  • 30 April 2022 (2022-04-30)
Durasi119 menit
NegaraIndonesia
BahasaBahasa Indonesia
Pendapatan
kotor
Rp 22,3 miliar

Sinopsis

sunting

Adam (Oka Antara), Laras (Indah Permatasari), dan Dicky (Ge Pamungkas) merupakan tiga bersaudara yang memperebutkan warisan berupa wisma tamu (Guest House Salma) milik ayah mereka, Dahlan (Yayu Unru). Perseteruan dan dendam di masa lalu mulai terungkap secara perlahan-lahan, sebagai akibat dari kasus perebutan warisan tersebut.

Cerita bermula dari masa kecil tiga bersaudara Adam, Laras, dan Dicky bersama dengan ibu mereka.

Adam diperlihatkan sebagai pemain sepak bola muda yang handal hingga mendapatkan kesempatan bergabung dengan PSSI. Sayangnya mimpinya sebagai pemain sepak bola ditentang keras oleh sang ayah sehingga ia harus mengubur mimpinya dalam-dalam. Hubungannya dengan sang ayah tidak begitu baik, dan sang ibu adalah satu-satunya yang selalu berusaha menghibur putra sulungnya setiap sang ayah memperlihatian biasnya kepada sang bungsu.

Laras diperlihatkan sebagai seorang gadis dengan jiwa sosial tinggi dan sangat peduli pada sesama. Ia diperlihatkan sebagai yang paling dekat dengan sang bunda, dan merawat sang bunda saat beliau sakit hingga akhir hayatnya sampai menolak berangkat kuliah.

Dicky diperhatikan sebagai anak bungsu yang sangat disayang dan diprioritaskan oleh ayahnya, bahkan sampai mengorbankan perasaan putra sulungnya.

Beberapa tahun berlalu. Setelah meninggalnya sang ibu, terlihat bahwa ketiga bersaudara mulai merenggang. Adam bekerja di kota sebagai pegawai call centre dan tinggal bersama dengan istri dan anaknya. Laras pergi dari rumah setelah sang ayah menikah lagi kemudian bekerja sebagai pengurus panti werda. Dicky kuliah di Jakarta dan terjerumus pada pergaulan bebas dan menjadi pengguna narkoba.

Suatu hari sang ayah jatuh sakit. Ia terkena kangker hati dan disarankan dokter untuk mencari pendonor dan biaya yang besar untuk berobat. Ia lalu menghubungi anak-anaknya dan menceritakan bahwa ia sakit dan meminta mereka pulang ke Lembang. Ia lalu menawarkan ketiga anaknya untuk mengurus resort. Menjanjikan 70% keuntungan sehingga ketiganya tertarik untuk bersaing karena masalah keuangannya masing-masing.

Adam memiliki program untuk meningkatkan pelayanan. Ia memberikan pelatihan untuk melayani tamu kepada pegawai. Laras mendaftarkan resort ke situs online agar bisa lebih banyak mendapatkan pengunjung. Dicky merasa tidak begitu pandai dalam hal manajemen dan lebih fokus untuk membina hubungan dengan pegawai karena penentuan pewaris akan ditentukan dari voting keempat pegawai.

Masalah mulai timbul saat Sanusi, seorang bandar narkoba berkedok pengusaha, menawarkan untuk membeli Guest House milil pak Dahlan. Ia bahkan menjebak Dicky (meminta Dicky mengirim narkoba palsu dan merekam lalu mengeroyoknya) dan menjadikannya alasan untuk memeras Dahlan, menyebabkan Dahlan untuk memutuskan menjual resort dan membuat Adam dan Laras marah besar.

Akhirnya terungkap bahwa alasan Dahlan sangat menyayangi Dicky lebih anak-anaknya yang lain ternyata adalah karena rasa bersalahnya kepada Dicky. Dicky memiliki lemah jantung saat kecil dan itu dikarenakan Dahlan merokok dan tidak menjaga diri saat Dicky masih dalam kandungan. Hal itu menyebabkannya ingin selalu menebus kesalahannya di masa lalu dengan sangat memanjakan Dicky.

Tepat ketika Dahlan hendak menandatangani surat jual beli resort, ia meninggal. Ketiga bersaudara kembali berkumpul pada hari pemakaman Dahlan.

Adam dan Laras awalnya menolak untuk menandatangani surat jual beli yang akhirnya harus ditandatangani semua ahli waris Dahlan setelah ia meninggal. Adam marah pada Dicky, memintanya untuk menyelesaikan maslahnya sendiri. Laras marah pada Astuti dan menuduhnya mengincar harta Dahlan karena ia yang paling ingin resort dijual.

Astuti akhirnya menunjukkan pesan video terakhir Dahlan. Astuti ternyata ingin menjual resort untuk biaya pengobatan Dahlan karena ia tidak ingin kehilangan suaminya, tapi Dahlan menolak karena ia merasa bahwa resort itu adalah satu-satunya hal yang dapat ia wariskan pada anak-anaknya setelah ia meninggal. Laras akhirnya menerima Astuti setelah melihat perasaannya yang tulus untuk sang ayah. Adam juga akhirnya memaafkan dan memeluk Dicky setelah mengetahui alasan ayahnya sangat memanjakan adiknya.

Pada saat Astuti, Adam, dan Laras sudah menandatangani surat jual beli resort, Dicky berubah pikiran. Ia menyerahkan diri pada polisi, yang berdampak penangkapan Sanusi beserta komplotannya. Adam dan Keluarga lalu menyewa pengacara untuk meringankan hukuman Dicky, dan karena Dicky tidak terbukti memiliki narkoba (karena barang yang seharusnya ia antar ternyata hanyalah tepung) akhirnya ia hanya perlu direhabilitasi dan tidak dipenjara.

Kisah berakhir dengan bahagia. Para pegawai resort memilih Laras sebagai penerus yang baru, tapi ia menolak dan menyerahkan resort kepada Adam karena ia lebih memilih untuk mengurus panti. Adam menerima dengan syarat ia boleh menjadikan resort sebagai donatur panti dan menyelesaikan masalah keuangan Laras. Dicky sukses menjalani rehabilitasinya dan pulang ke rumah disambut Keluarga yang hangat.

Tamat.

Pemeran

sunting

Penampilan khusus

sunting

Produksi

sunting

Ide cerita untuk film ini digagas oleh Ernest Prakasa dan rencananya ia sendiri yang akan menyutradarai film Gara-Gara Warisan di tahun 2020 silam. Seiring berjalannya waktu, dikarenakan pandemi yang tak kunjung usai, akhirnya proyek film Gara-Gara Warisan dipindahtangankan oleh Ernest kepada Muhadkly Acho.[1] Muhadkly juga sempat menyutradarai film Ghost Writer 2, tetapi belum dirilis, sehingga film Gara-Gara Warisan menjadi film pertamanya yang ditayangkan di bioskop pada 30 April 2022. Ernest sendiri berperan sebagai produser dan pemain dalam film ini.

Proses syuting dilakukan di kawasan Lembang, Jawa Barat pada bulan Maret 2021 selama satu bulan dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.[2]

Penghargaan dan Nominasi

sunting
Tahun Penghargaan Kategori Penerima Hasil
2022 Festival Film Wartawan Indonesia

(Genre Komedi)[3]

Film Terbaik Chand Parwez Servia & Ernest Prakasa Nominasi
Sutradara Terbaik Muhadkly Acho Nominasi
Penulis Skenario Terbaik Nominasi
Penata Gambar Terbaik Ryan Purwoko Nominasi
Aktris Utama Terbaik Indah Permatasari Nominasi
Aktor Pendukung Terbaik Ge Pamungkas Nominasi
Aktris Pendukung Terbaik Hesti Purwadinata Nominasi
Indonesian Movie Actors Awards Pemeran Utama Pria Terbaik Yayu Unru Nominasi
Pemeran Utama Pria Terfavorit Nominasi
2023 Piala Maya Penyutradaraan Berbakat Film Panjang Karya Perdana Terpilih

(Piala Iqbal Rais)

Muhadkly Acho Nominasi
Penampilan Singkat Nan Berkesan

(Piala Arifin C. Noer)

Lolox, Dicky Difie, Ence Bagus dan Aci Resti Nominasi

Penayangan

sunting

Film ini dirilis di bioskop-bioskop Indonesia pada 30 April 2022[4], bersamaan dengan film Kuntilanak 3 dan KKN di Desa Penari.

Referensi

sunting
  1. ^ "GARA-GARA WARISAN". Lembaga Sensor Film Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-29. Diakses tanggal 2022-04-21. 
  2. ^ Fathurrozak (25 Maret 2022). "Tertunda Setahun, Film Gara-Gara Warisan Tayang Lebaran 2022". Media Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-03. Diakses tanggal 2022-04-21. 
  3. ^ "InfoPublik - Ini Daftar Film Unggulan di Festival Film Wartawan Indonesia XII/2022". infopublik.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-23. Diakses tanggal 2022-10-21. 
  4. ^ Ibrahim, Hamdi (11 Maret 2022). "Film Gara-Gara Warisan Akan Tayang di Bioskop, Ernest Prakasa Berikan Sedikit Bocoran". Bantenraya.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-04. Diakses tanggal 2022-03-21. 

Pranala luar

sunting