Erry Riyana Hardjapamekas

Politisi Indonesia

Erry Riyana Hardjapamekas (lahir 5 September 1949) adalah putra dari Rd. Mohammad Sobri Hardjapamekas salah seorang tokoh pendidikan di Jawa Barat. Erry merupakan korporat dan tokoh pemberantasan korupsi Indonesia. Ia menjadi salah satu pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi pada masa kepemimpinan Taufiequrachman Ruki. Ia merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran.

Erry Riyana Hardjapamekas
S.E
Potret resmi, 2003
Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia ke-3
Masa jabatan
30 April 2014 – 26 Maret 2019
Sebelum
Pendahulu
Purnomo Prawiro
Said Aqil Siradj (sebagai Ketua MWA Transisi)
Pengganti
Saleh Husin
Sebelum
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi
Masa jabatan
2003–2007
Menjabat bersama Taufiequrachman Ruki (ketua), Amien Sunaryadi, Sjahruddin Rasul, dan Tumpak Hatorangan Panggabean
Informasi pribadi
Lahir5 September 1949 (umur 74)
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Suami/istriYanie Netty Budiarti
Alma materUniversitas Padjadjaran
ProfesiPengusaha
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Karier sunting

Pada tanggal 31 Maret 1994, dia menjabat sebagai direktur utama PT Timah Tbk, kemudian diangkat kembali pada jabatan tersebut dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa dan diberhentikan kembali dengan hormat dalam RUPS luar biasa tanggal 14 Maret 2002. Sebelumnya ia menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Timah, Tbk dari tahun 1991 hingga 1994. Selain itu, dia juga menjabat sebagai komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol dan penasehat atau anggota komite Audit PT Unilever Indonesia, Tbk., sejak tahun 2001. Komisaris Utama PT Agrakom, sejak 15 April 2002 menjadi komisaris dan Ketua Komite Audit PT Semen Cibinong Tbk., Komite Audit PT Kabelindo Murni Tbk., Komisaris dan Ketua Komite Audit PT Hero Supermarket Group Tbk., dan mulai Maret 2003 menjadi komisaris PT Kaltim Prima Coal. Sebelumnya, ayah dari 2 putera dan 2 puteri ini pernah menjabat Komisaris Utama PT Bursa Efek Jakarta (1998-2001). Ia juga aktif dalam berbagai organisasi profesi serta Wakil Ketua Yayasan Kebudayaan Rancage yang diketuai Bapak Prof. Ajip Rosidi.

Karier di KPK sunting

Taufiequrachman Ruki, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, mengapresiasi sepak terjang Erry sejak lembaga pemberantasan korupsi ini baru terbentuk pada tahun 2003. Saat itu, Komisi Pemberantasan Korupsi belum memiliki fasilitas apapun. Tak ada gedung bahkan tak ada kursi untuk rapat. Untuk mengatasi hal itu, Erry membawa sekretaris pribadinya saat bekerja di PT Timah dan membayarnya dengan uang sendiri. Erry juga terpilih menjadi pimpinan KPK bersama Taufiequrachman Ruki dan Sjahruddin Rasul Mereka terpilih melalui voting yang dilakukan dua kali oleh 44 dari 61 anggota Komisi II.

Penghargaan sunting

Pranala luar sunting