Doho, Girimarto, Wonogiri
Doho(Jawa: ꦣꦲ) adalah desa di kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri, provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Doho | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Kabupaten | Wonogiri |
Kecamatan | Girimarto |
Kode pos | 57683 |
Kode Kemendagri | 33.12.22.2002 |
Luas | 11,38 km² |
Jumlah penduduk | 2.377 jiwa (2021) |
Kepadatan | 265,64 jiwa/km² |
Jumlah RT | 17 |
Jumlah RW | 7 |
Jumlah KK | 815 |
Pembagian wilayah sunting
Desa Doho mempunyai tujuh dusun yaitu:[1]
- Doho Lor
- Doho Kidul
- Karangnongko
- Gayam
- Jetis
- Wates
- Randusari
Pemerintahan sunting
Desa Doho dipimpin oleh seorang kepala desa, yaitu Bapak Agus Suhartono, SH sejak tahun 2013. Kantor Desa (Balai Desa) Doho terletak di Dusun Doho Lor.
Geografi sunting
Desa Doho berada pada ketinggian 310 – 360 meter dari permukaan laut, memiliki luas wilayah 1.138 Hektar. Suhu udara rata-rata di wilayah berkisar antara 25°–33 °C
Keadaan alamnya sebagian besar berbentuk lembah-lembah dan bukit-bukit. Dalam pemanfaatannya, sebagian besar wilayah ini dibuat menjadi Sawah Terasering dengan sistem irigasi tadah hujan yang mengandalkan pasokan air hujan untuk pertaniannya. Sebagian tanah pertaniannya bisa diolah hanya saat memasuki musim penghujan. Saat musim kemarau, lahan pertanian sangat minim pasokan air. Pola tanam di wilayah ini, yakni padi-padi, padi-palawija, dan padi-bera. Dibeberapa titik juga terdapat lahan sawah lebak namun jumlahnya terbatas
Pada tahun 2018 dibangun Embung untuk membantu masyarakat dalam menampung persediaan air yang akan digunakan untuk pertanian saat musim kemarau. Embung Doho memiliki volume 15.000 meter kubik atau mampu menampung 15 juta liter air hujan.[2]
Desa ini memiliki jarak 6 km ke pusat kecamatan dan 16 km ke ibukota Kabupaten Wonogiri. Desa ini dapat diakses oleh kendaraan umum seperti bus dan minibus maupun kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor.
Batas sunting
Utara | Kelurahan Sidokarto, Kecamatan Girimarto |
Timur | Kedunggupit, Kecamatan Sidoharjo |
Selatan | Kerjo Lor, Kecamatan Ngadirojo |
Barat | Desa Waleng, Kecamatan Girimarto |
Penduduk sunting
Penduduk Desa Doho pada umumnya adalah petani yang menggarap sawah sendiri maupun sawah milik orang lain, setelah musim tanam selesai terdapat kebiasaan merantau atau boro. Kata boro sendiri merupakan kependekan dari kata ngalemboro yang berarti mengembara. Menjelang masa panen tanaman, para kaum boro itu akan pulang. Usai panen mereka masih lanjut menggarap sawahnya dulu. Setelah masa tanam lewat, mereka kembali ke perantauan. Kaum boro bisa dibilang merata di hampir semua wilayah.
Pekerjaan (kaum boro) yang kuat ada tiga, penjual mi ayam bakso, buruh pabrik, dan pekerja bangunan atau kontruksi. Tapi rata-rata pedagang dan usahanya jadi sukses.
Selain itu ada juga yang bekerja sebagai guru, sopir, wiraswasta, PNS, TNI dan POLRI.
Pendidikan sunting
Desa Doho mempunyai dua sekolah dasar yaitu SDN 1 Doho yang terletak di Dusun Randusari dan SDN 2 Doho yang terletak di Dusun Karangnongko.
Ekonomi sunting
Kegiatan ekonomi lebih mudah dilakukan dengan adanya perputaran barang yang cepat. Dalam mendapatkan sembako yang dibutuhkan, masyarakat bisa mencari barang barang kebutuhannya di warung disetiap dusun. Jumlah warung yang ada di desa Doho ada sekitar 20 warung juga termasuk UKM produksi yang mengolah hasil panen pertanian dan peternakan masyarakat untuk diproses kembali sehingga nilai jualnya menjadi lebih tinggi dan bisa untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Di Desa Doho juga sudah terdapat Badan usaha milik desa (BUMDes Doho Bersinar) yang bertugas sebagai lembaga pengungkit perekonomian desa melalui peningkatan layanan umum dan mengoptimalkan asset desa.[3] Selain itu, BUMDes memiliki peran sebagai pendukung kegiatan usaha dan perekonomian masyarakat desa melalui fasilitasi kegiatan ekonomi produktif desa seperti pemasaran dan distributor untuk penyediaan bahan baku produksi.[4]
Pertanian sunting
Beberapa hasil pertanian di desa doho antara lain: padi, jagung, kedelai, ketela, tebu, dan lainnya.Di Desa Doho terdapat dua tempat penggilingan padi yang dimiliki perorangan, yang terdapat di dusun doho lor dan karangnongko. Terdapat satu penggilingan padi dan satu gudang LDPM yang dimiliki Gapoktan yang terdapat di dusun Gayam dan Jetis
Peternakan sunting
Hewan ternak yang umum di pelihara adalah sapi, kambing, kelinci dan ayam.
Perdagangan dan Jasa sunting
Desa ini memiliki jarak 6 km ke pasar Kecamatan Girimarto dan 17 km ke pasar kota Kabupaten Wonogiri.
Terdapat juga pasar hewan Sidoharjo yang berjarak 3 Km dari desa, Sudah ada pasar modern seperti Alfamart dan Indomaret dan beberapa warung makan yang berada 1 Km sebelah selatan desa di Pasar Lama Sidokriyo
Dalam Wilayah Desa juga memiliki satu tempat cuci motor dan satu bengkel yang berada di dusun Karangnongko dan Gayam. Jasa lain seperti organizer persewaan Kajang, AC dan Genset untuk pesta.
Pariwisata sunting
Embung menjadi objek wisata baru di Desa Doho.[5] Setiap harinya banyak pengunjung yang berdatangan untuk minum kopi atau hanya sekedar berkeliling melihat pemandangan sekitar embung. Kegiatan lainnya yang biasa dilakukan pengunjung adalah jogging, voli dan olahraga lainnya .
Pembangunan embung tersebut melibatkan berbagai pihak, di antaranya Coca-Cola Foundation, Yayasan Obor Tani serta Pemerintah Kabupaten Wonogiri. Dana pembangunan embung air yang menawarkan obyek agrowisata itu dibiayai melalui dana corporate social responsibility (CSR), Di sekitar embung juga ditanami sayuran dan buah-buahan. Ketika sudah berbuah, pengunjung bisa ikut serta dalam kegiatan petik buah.
Embung yang awalnya dibangun untuk kepentingan irigasi pertanian ini, kini berkembang sebagai kawasan wisata. Dalam pengembangan sektor pariwisata sudah dibentuk Pokdarwis yaitu lembaga yang didirikan warga desa yang anggotanya terdiri dari para pelaku kepariwisataan yang memiliki kepedulian dan tanggung jawab serta berperan sebagai penggerak untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi berkembangnya kepariwisataan di wilayah desa mereka serta mewujudkan Sapta Pesona.[6]
Kebudayaan sunting
Desa Doho kaya akan potensi dan pelaku seni. Namun kesenian desa belum mengemuka, kemungkinan karena minim ruang berekspresi.[7]
Untuk memupuk kreativitas masyarakat, Desa Doho memiliki karang taruna disetiap dusun. Tujuan adanya karang taruna ini yaitu mendayagunakan segala sumber daya dan potensi untuk mengembangkan tanggung jawab sosial yang bersifat rekreatif, kreatif, edukatif, produktif, dan kegiatan praktis lainnya dengan pembinaan pengembangan serta pemberdayaan dalam upaya tercapainya kesejahteraan sosial bagi masyarakat.
Makanan Khas sunting
Berikut daftar makanan yang diolah masyarakat Desa Doho :
Sego bancakan atau brokohan sunting
Sego Tiwul sunting
Sego Wudhu sunting
ingkung sunting
Grontol sunting
Jadah sunting
Gatot sunting
Bongko sunting
Bothok sunting
Besengek sunting
Bacem sunting
Buntil sunting
Terik sunting
Oblok-Oblok Dong So sunting
Pepes sunting
Lentho sunting
Tempe sunting
Apem sunting
Lemper sunting
Lemet sunting
Sawut sunting
Gethuk sunting
Kicak sunting
Klepon sunting
Putu Ayu sunting
Mendut Ketan sunting
Grendul sunting
Wajik sunting
Serabi sunting
Jenang sunting
Kolak sunting
Tape sunting
Peyek sunting
Wader Goreng sunting
Godong kates sunting
Sambel korek sunting
Sambel Pete sunting
Sambel welut sunting
Jangan Lombok Ijo sunting
Oseng Lombok Ijo sunting
Jangan Gori sunting
Garang Asem sunting
Sayur Asem sunting
Sayur Bayem sunting
Pecel sunting
Sop sunting
Rica-Rica sunting
Bakwan Jagung sunting
Brongkos sunting
Rebung sunting
Lele Goreng sunting
Oseng Kroto sunting
Peyek Laron sunting
Oseng Enthung Jati sunting
Oseng Jamur sunting
Oseng Janten sunting
Oseng Kangkung sunting
Oseng Buncis sunting
Tongseng Kikil sunting
Tumis Labu Siam / Jipang sunting
Orak-Arik Telur sunting
Sambel Pindang sunting
Ayam Geprek sunting
Soto Balungan sunting
Mie Ayam Bakso sunting
Referensi sunting
- ^ Ini Lho Objek Wisata di Kecamatan Girimarto Wonogiri, Dilengkapi Potensi dan Nama Desa Plus Dusunnya diakses 30 Agustus 2020
- ^ Lahan Tandus Ini Disulap Menjadi Embung Air Indah di Wonogiri
- ^ Pengelola BUMDes dan Masyarakat Harus Punya Mimpi
- ^ Sekolah Desa #13: Mampukah BUMDes Jadi Stimulan Perekonomian Masyarakat di Pedesaan?
- ^ Embung Tak Hanya Jadi Penyuplai Pengairan, Bisa Dongkrak Wisata Juga
- ^ Doho: Menyemai Kebangkitan Desa Wisata
- ^ Kesenian di Tengah Pandemi Covid-19, Karang Taruna Doho Wonogiri Gelar Lomba
Pranala luar sunting