Diameter

garis lurus yang melewati titik tengah lingkaran dari satu sisi ke sisi lain

Diameter (dari bahasa Yunani, diairo = bagi dan metro = ukuran) sebuah lingkaran, dalam geometri, adalah segmen garis lurus yang melintasi titik pusat dan menghubungkan dua titik pada lingkaran tersebut, atau, dalam penggunaan modern, diameter berarti panjang dari segmen garis tersebut. Dalam sebuah bola, diameter menghubungkan 2 titik pada permukaan bola dan melalui titik pusat bola. Dalam bahasa Indonesia juga disebut "garis tengah" atau "garis pusat".

Garis merah dalam lingkaran adalah "diameter" atau "garis tengah"
Lingkaran: garis biru: "diameter"; garis merah: "radius"; garis hitam: "keliling".

Matematika sunting

Diameter merupakan tali busur terpanjang pada suatu lingkaran.

Semua diameter d dalam suatu lingkaran atau bola mempunyai panjang yang sama, yaitu dua kali jari-jari r.

 

Dalam suatu bentuk konveks dalam sebuah bidang datar (plane), "diameter" didefinisikan sebagai jarak terjauh dari dua tangen garis sejajar yang terletak berlawanan pada batas-batasnya, dan "lebar" (width) didefinisikan sebagai jarak terpendek. Kedua kuantitas dapat dihitung secara efisien dengan menggunakan jangka berputar.[1]

Diameter dapat digunakan untuk mengetahui keliling dan luas lingkaran. Dalam bola 3 dimensi, diameter dapat digunakan untuk mengetahui luas permukaan dan volume bola.

Simbol sunting

 
Simbol ⌀ dalam gambar teknis

Simbol (lambang) atau variabel untuk diameter, ⌀, mirip dalam ukuran dan desain dengan ø, huruf kecil abjad Latin o dengan garis miring. Dalam Unicode didefinisikan sebagai U+2300 diameter sign (HTML: ⌀). Pada komputer Apple Macintosh, simbol diameter dapat ditulis melalui palet karakter (dengan menekan Opt CmdT pada kebanyakan aplikasi), dalam kategori "Technical Symbols". Dalam Microsoft Word simbol diameter dapat ditulis dengan mengetik 2300 dan kemudian menekan Alt+X.

Simbol diameter ⌀ berbeda dengan simbol "himpunan kosong" ∅, yang berasal dari (italik) huruf besar Fi Φ, dan dari huruf hidup Nordik Ø.[2]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Toussaint, Godfried T. (1983). "Solving geometric problems with the rotating calipers". Proc. MELECON '83, Athens. 
  2. ^ Korpela, Jukka K. (2006), Unicode Explained, O'Reilly Media, Inc., hlm. 23–24, ISBN 978-0-596-10121-3 .