Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (2009–2014)

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2009–2014 (disingkat DPR RI periode 2009-2014) adalah Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang diisi oleh anggota hasil pemilihan umum legislatif yang diadakan pada tanggal 21 Oktober 2009. Anggota DPR RI periode 2009-2014 dilantik dan diambil sumpah oleh Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia saat itu Harifin A. Tumpa pada tanggal 1 Oktober 2009. Jumlah anggota DPR RI periode 2009-2014 adalah 560 orang.[1]

Dewan Perwakilan Rakyat RI
Periode 2009–2014
2004–2009 ← → 2014-2019

Gedung DPR/MPR (2008)

Periode: 1 Oktober 20091 Oktober 2014

Ketua: Marzuki Alie
Wakil Ketua: Priyo Budi Santoso
Pramono Anung
Anis Matta
Sohibul Iman
Marwoto Mintohardjono
Taufik Kurniawan
Jumlah Anggota: 560 orang
Fraksi:
  •   Demokrat (148)
  •   Golkar (106)
  •   PDI-P (94)
  •   PKS (57)
  •   PAN (46)
  •   PPP (38)
  •   PKB (28)
  •   Gerindra (26)
  •   Hanura (17)

Komposisi Anggota DPR

sunting
Partai Kursi %Kursi

Partai

Demokrat
148 / 560
26,43%
Golkar
106 / 560
18,93%
PDI-P
94 / 560
16,79%
PKS
57 / 560
10,18%
PAN
46 / 560
8,21%
PPP
38 / 560
6,79%
PKB
28 / 560
5,00%
Gerindra
26 / 560
4,64%
Hanura
17 / 560
3,04%

DPR RI periode 2009-2014 terdiri dari sembilan fraksi yang terbagi masing-masing atas sembilan partai, yakni;

  1. Fraksi Partai Demokrat 148 orang atau 26,42%, dengan ketua fraksi Anas Urbaningrum.
  2. Fraksi Partai Golkar 106 orang atau 18,92%, dengan ketua fraksi Priyo Budi Santoso (sampai terpilihnya fraksi definitif dalam Munas Partai Golkar 4-8 Oktober 2009)
  3. Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 94 orang atau16,78%, dengan ketua fraksi Tjahjo Kumolo, Ketua I Puan Maharani dan sekretaris Bambang Wuryanto.
  4. Fraksi Partai Keadilan Sejahtera 57 orang atau 10,17%, dengan ketua fraksi Mustafa Kamal dan sekretaris Zubair Safawi.
  5. Fraksi Partai Amanat Nasional 46 orang atau 8,21%, dengan ketua fraksi Asman Abnur dan sekretaris Viva Yoga.
  6. Fraksi Partai Persatuan Pembangunan 38 orang atau 6,78%, dengan ketua fraksi Hasrul Azwar dan wakil ketua Ahmad Muqowam.
  7. Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa 28 orang atau 5%, dengan ketua fraksi Marwan Djafar dan sekretaris M Hanif Dakhiri.
  8. Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya 26 orang atau 4,64%, dengan ketua fraksi Wijono Haryanto, wakil ketua Ahmad Muzani dan sekretaris Desmon Junaidi Mahesa.
  9. Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat 17 orang atau 3,04%, dengan ketua fraksi Ahmad Fauzi dan sekretaris Syarifudin Suding.[2][3]

Citra DPR

sunting

Sejumlah anggota DPR, Angelina Sondakh dan M. Nazaruddin, anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat dan Luthfi Hasan, anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera harus masuk penjara karena terlibat kasus korupsi. Sutan Bhatoegana anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat juga sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan penerimaan hadiah atau gratifikasi.

Dalam bidang legislasi, berdasarkan keterangan Marzuki Alie, Ketua DPR, dalam Rapat Paripurna DPR Penutupan Masa Sidang I Tahun Sidang 2014 dan Penutupan Masa Bakti Anggota DPR 2009- 2014, jumlah rancangan yang berhasil disetujui DPR selama lima tahun mencapai 126 RUU. Terbilang minim jika dibandingkan jumlah Undang- Undang yang dihasilkan anggota DPR periode 2004-2009 yang mencapai 193 Undang- Undang dan target Program Legislasi Nasional 2009- 2014 yang mencapai 247 buah.[4]

Program Legislasi Nasional

sunting

Program Legislasi Nasional 2010–2014 adalah instrumen perencanaan program pembentukan Undang-Undang yang disusun secara terencana, terpadu, dan sistematis untuk periode 2010–2014.

Sidang Paripurna

sunting

Rapat paripurna DPR-RI adalah rapat anggota yang dipimpin oleh pimpinan DPR dan merupakan forum tertinggi dalam melaksanakan wewenang dan tugas DPR-RI.

Referensi

sunting

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting