Delakan

penghancuran objek dengan cara runtuh ke dalam objek itu sendiri

Delakan[1][2][3] atau ledukan (Inggris: implosion) adalah proses suatu objek dihancurkan dengan runtuhan (atau impitan) ke dalam objek itu sendiri. Berkebalikan dengan ledakan (yang memuaikan volume), delakan menyusutkan volume yang ditempati dan memusatkan materi dan tenaga. Delakan yang sebenarnya biasanya melibatkan perbedaan yang begitu besar antara tekanan dalam (yang lebih rendah) dan tekanan luar (yang lebih tinggi) atau gaya dalam dan gaya luar sehingga struktur objek tersebut runtuh ke dalam objek itu sendiri atau ke dalam ruang yang ditempati objek itu jika objek tersebut tidak benar-benar padat.[butuh rujukan] Contoh-contoh delakan termasuk kapal selam yang dihancurkan dari luar oleh tekanan hidrostatis air di sekitarnya[4] dan runtuhnya bintang masif yang disebabkan tekanan gravitasinya sendiri.

Dalam ledakan (atas), gaya memancar dari sumber, sedangkan dalam delakan (bawah), objek runtuh dengan sendirinya (umumnya dihancurkan oleh gaya luar).

Delakan dapat melemparkan material suatu objek ke luar (misalnya disebabkan oleh gaya pantulan ulang material yang runtuh ke dalam atau material sampingan (periferal) terlontar keluar saat bagian dalam runtuh), tetapi hal tersebut bukanlah ciri-ciri penting delakan dan tidak semua jenis delakan akan berbuat demikian. Jika objek itu sebelumnya padat, maka delakan biasanya mengakibatkan objek itu untuk mengambil bentuk yang lebih padat sehingga menghasilkan sesuatu yang lebih terpusat, pampat, atau diubah menjadi material baru yang lebih padat daripada aslinya.

Etimologi sunting

  • Delakan merupakan kata turunan dari kata delak yang merupakan metatesis dari kata ledak.
  • Ledukan merupakan kata turunan dari kata leduk yang merupakan kata serapan dari bahasa Jawa ꦊꦝꦺꦴꦏ꧀ lêdhok yang berarti "lubang".[5]
  • Implosi merupakan kata serapan dari bahasa Belanda implosie yang berarti "delakan".

Contoh sunting

Senjata nuklir sunting

Dalam desain senjata nuklir jenis delakan, bola plutonium, uranium, atau bahan fisil yang lain didelakkan oleh muatan berdaya ledak yang disusun dalam bentuk bola. Hal ini menyusutkan volume bahan dan dengan demikian meningkatkan kerapatannya dari dua sampai tiga kali lipat, menyebabkannya mencapai massa kritis dan menciptakan ledakan nuklir.

Dalam beberapa bentuk senjata termonuklir, energi dari ledakan ini kemudian digunakan untuk mendelakkan suatu kapsul bahan bakar fusi sebelum memicunya, menyebabkan reaksi fusi (lihat desain Teller–Ulam). Secara umum, penggunaan radiasi untuk mendelakkan sesuatu, seperti dalam bom hidrogen atau dalam fusi pengurungan kelembaman yang digerakkan laser, dikenal sebagai delakan radiasi.

Dinamika zalir sunting

Peronggaan (pembentukan gelembung atau keruntuhan dalam suatu zalir) melibatkan proses delakan. Saat suatu gelembung peronggaan terbentuk dalam cairan (misalnya oleh baling-baling berkecepatan tinggi), gelembung ini biasanya cepat runtuh atau didelakkan oleh cairan di sekitarnya.

Astrofisika sunting

Delakan adalah bagian penting dari keruntuhan gravitasi bintang besar, yang dapat menyebabkan terciptanya supernova, bintang neutron, dan lubang hitam.

Dalam sebagian besar situasi, bagian terdalam suatu bintang besar (disebut inti) berhenti terbakar dan tanpa sumber panas ini, gaya yang memisahkan elektron dan proton tidak lagi cukup kuat untuk berbuat demikian. Inti tersebut runtuh ke dalam dirinya sendiri dengan sangat cepat, dan menjadi bintang neutron atau lubang hitam; lapisan luar bintang asal tersebut jatuh ke dalam dan mungkin memantul ke luar dari bintang neutron yang baru tercipta (jika ada), menciptakan supernova.

Perobohan struktur terkendali sunting

Bangunan-bangunan besar yang terdiri atas berbagai jenis struktur seperti batu, rangka baja, atau beton bertulang dapat berubah menjadi tumpukan puing yang mudah diangkut keluar dengan penghancuran terpilih elemen pendukung struktur suatu bangunan tersebut melalui ledakan berurutan dan terbatas. Hal ini bertujuan untuk membatasi material suatu bangunan tersebut ke kawasan tertentu, biasanya untuk menghindari kerusakan pada struktur di dekatnya. Teknik ini melibatkan pemicuan muatan perobohan yang diletakkan tepat di bagian struktur bangunan tertentu dalam selang waktu tertentu. Proses ini menggunakan gravitasi untuk menyebabkan bagian pusat bangunan runtuh secara menegak sekaligus menarik struktur sisi bangunan tersebut ke dalam. Proses ini juga sering kali disalahgambarkan sebagai delakan.

Delakan tabung sinar katode dan lampu pendar fluor sunting

Hampa udara tinggi ada di dalam semua tabung sinar katode. Jika lapisan kaca luar retak, delakan berbahaya mungkin terjadi. Oleh karena kekuatan delakannya, pecahan kaca dapat meluncur ke luar dengan kecepatan yang berbahaya. Walaupun tabung sinar katode modern yang digunakan dalam televisi dan tampilan komputer mempunyai pelat muka yang dilapisi epoksi atau langkah-langkah lain untuk mencegah pecahnya lapisan kaca, tabung sinar katode yang dikeluarkan dari peralatan harus ditangani dengan hati-hati untuk menghindari cedera pada diri sendiri.[6]

 
Delakan tabung sinar katode, difoto dengan denyar sela udara berkecepatan tinggi
 
Tabung hampa udara yang mendelak, difoto dengan denyar sela udara berkecepatan tinggi

Lihat pula sunting

Rujukan sunting

  1. ^ "Implosion - Padanan Istilah (Pasti)". pasti.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 29 Juni 2023. 
  2. ^ "Implosion - Glosarium Pusat Bahasa". bahasasastra.kemdikbud.go.id/glosarium/. Diakses tanggal 29 November 2022. 
  3. ^ "Implosion - Kateglo". kateglo.lostfocus.org. Diakses tanggal 29 November 2022. 
  4. ^ "Titanic sub: OceanGate co-founder fears there was an 'instantaneous implosion'". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2023-06-22. Diakses tanggal 2023-06-22. 
  5. ^ en Roorda, Gericke (1901). "lêdhok". Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek. 22: LaLa–LaNga. E. J. Brill: Leiden, Belanda. hlm. 2: 137 – via Sastra Jawa kelolaan Yayasan Sastra Lestari. KN. hol, met een ingedeukte oppervlakte grooter dan lêkok, bv. van grond... 
  6. ^ Bali, S.P. (1994-06-01). Colour Television: Theory and Practice. Tata McGraw-Hill. hlm. 129. ISBN 9780074600245. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-21. 

Pranala luar sunting