Bodong (lenong Betawi)

H. Bodong (15 September 1932 - 6 Mei 2012) adalah tokoh seniman dan budayawan Betawi Indonesia. Ia juga bermain di sinetron Si Doel Anak Sekolahan RCTI.[1][2][3][4][5][6]

Bodong
LahirH. Bodong Bin Disan
(1932-09-15)15 September 1932
Batavia, Hindia Belanda (kini Jakarta, Indonesia)
Meninggal6 Mei 2012(2012-05-06) (umur 79)
Jakarta, Indonesia
Sebab meninggalDiabetes dan Penyakit paru-paru
Tempat pemakamanTPU Pekayon Gandaria, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
PekerjaanSeniman, Pelawak
Tahun aktif1970an-1980an-2012
Suami/istriLina
Anak2 anak
4 cucu

Biografi

sunting

H. Bodong lahir dan besar di Batavia (sekarang Jakarta), 15 September 1932. Nama Bodong berasal dari orang tuanya dan kemudian menjadi panggilannya sehari-hari, yang menurutnya membawa hoki. Baru setelah menunaikan ibadah Haji, ia kerap di panggil Haji Bodong. Pria yang dikenal dengan ciri khas rambut putih tersebut, merupakan tipe seorang yang tak banyak bicara dan disiplin bekerja.

Perjalanan karier Haji Bodong berawal sejak ia masih berusia remaja. Desakan ekonomi keluarga mendorongnya untuk bekerja membantu orang tua. Ia pun kemudian bergabung dengan grup lenong, Topeng Bokir, dimana ia kala itu berkeliling dan mementaskan lenong dari kampung ke kampung. Karirnya di dunia lenong terus menanjak. Namanya mulai bersinar di era tahun ’70-an hingga awal ’80-an. Saat itu lenong memasuki masa keemasan sebagai acara primadona televisi. Bersama Bokir, Nasir dan Mpok Nori, ia kerap menampilkan humor khas Betawi. Pernah membintangi sinetron Pepesan Kosong, bersama Malih, Bolot, dan Mpok Nori, berperan sebagai Hansip, yang melambungkan namanya. ia juga membintangi sinetron Si Doel Anak Sekolahan bersama Rano Karno, Suti Karno, Aminah Cendrakasih dan Mandra berperan sebagai Engkong, pemain Tanjidor.

Atas pengabdian dan totalitasnya dalam berkesenian, penggemar buah nanas dan belut goreng ini mendapat penghargaan Kebudayaan dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik pada tahun 2010, karena berjasa melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Indonesia. Ia juga mendapat penghargaan Kombet Award 2010 dari Yayasan Kombet karena berjasa melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Betawi.

Kematian

sunting

Sebelum Meninggal

sunting

H. Bodong dapat bantuan dari Pemprov DKI, Pemprov DKI Jakarta akan menanggung seluruh biaya pengobatan H. Bodong yang terbaring sakit di rumahnya, Kampung Dukuh RT 007/01 No 38. Kramat Jati, Jakarta Timur. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emmawati mengatakan, H Bodong layak mendapatkan pengobatan gratis karena tokoh Betawi terkategori sebagai keluarga tidak mampu.

"Kami akan koordinasi dengan pihak keluarganya. Hari ini kami akan membawa H Bodong untuk dirawat di RS Polri Kramatjati. Keluarga tidak usah resah dengan biayanya karena semua ditanggung Pemprov DKI. Dengan dirawat di rumah sakit, tentunya penyakitnya akan mudah terdiagnosa dan diharapkan segera sembuh," kata Dien dalam keterangan persnya. Dia menjelaskan, selama ini Pemprov DKI telah menyediakan program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) Keluarga Miskin (Gakin) sehingga biaya pengobatan menjadi tanggungan Pemprov DKI dengan syarat memiliki kartu Gakin atau Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari RT/RW dan kelurahan setempat.[7]

Meninggal Dunia

sunting

H. Bodong wafat di usia 79 tahun, akibat sakit diabetes, sesak nafas akut dan komplikasi paru-paru yang dideritanya sejak empat tahun terakhir, di kediamannya RT 7/RW 1, No. 38, Kampung Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur, pada hari Minggu, 6 Mei 2012. Haji Bodong diketahui bolak-balik rumah sakit untuk menjalani pengobatan.[8][9][10][11][12][13][14][15]

Beliau masih membicarakan soal lenong. "Saya nggak nyangka, meski sakit masih memikirkan soal seni," tambahnya.[16][17][18]

Menurut anaknya Udin, Haji Bodong meninggal sekitar pukul 07.30 WIB pagi. Ia mengaku keluarga tak punya firasat apa-apa. “Nggak ada firasat apa-apa. Pas pagi mau dimandikan dan dikasih makan, pas dibalikkan badan bapak sudah dingin dan nggak jawab. Ternyata bapak sudah meninggal,” ujarnya saat dihubungi melalui telepon.

Menurut Udin, ayahnya itu meninggal lantaran komplikasi penyakit yang dideritanya. Ia pun mengaku pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian sang ayah. “Kata dokter sih beliau memang sudah banyak penyakitnya. sakit paru, gula, sama sesak nafasnya parah. Sudah komplikasi lah istilahnya,” katanya. “Kita keluarga semua sudah mengikhlaskan lah,” sambungnya.

Haji Bodong memang dirawat di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat 13 April 2012 lalu, lantaran kondisi kesehatannya menurun drastis. Kondisinya kemudian membaik dan dibawa pulang ke rumah.[19] Lina mengatakan, sakit tersebut sudah tiga tahun diderita oleh beliau. "Sudah sering bolak balik rumah sakit untuk pengobatan, terakhir sebelum meninggal  ia sempat dirawat di rumah sakit polri selama 12 hari," ujar Lina.

Lina tidak merasakan firasat apapun, beliau juga tidak meninggalkan pesan apapun sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. "Kenangan terkahir, dia manggil saya dua kali, begitu saya samperin dia ga ngomong apa-apa," ujar Lina.

Rekan-rekan beliau yang datang melayat antara lain Bolot, Malih, Mandra, dan calon gubernur Jakarta, Nachrowi. Haji Bodong dimakamkan di TPU Pekayon Gandaria, Pasar Rebo, Jakarta Timur pada pukul 16.00 WIB. Ia meninggalkan seorang istri, Lina, dan dua orang anak, Ishak dan Nahyudin serta empat orang cucu.[20][21]

Dimata Keluarga dan Sahabat

sunting

Menurut pelawak senior, Mandra, almarhum yang pernah membintangi sitkom (komedi situasi) Si Doel Anak Sekolahan dan Pepesan Kosong, adalah sosok seniman yang begitu menghargai kebudayaan Betawi. "Secara pribadi saya sangat kehilangan. Karena beliau sangat mengapresiasi kebudayaan seni tradisional, khususnya Betawi," ujar komedian Mandra di Halo Selebriti. Menurut Omas, di antara komedian lain, dia lah yang paling dituakan. Sejatinya, perkumpulan seniman Betawi bakal menggalang dana untuk almarhum. Namun sayangnya, maut lebih dulu menjemput H. Bodong.

Bagi komedian Omas yang juga seniman Betawi, sosok almarhum H. Bodong merupakan tipe seseorang yang tak banyak bicara dan sangat disiplin jika bekerja. "Dia (H. Bodong) itu tìpikal pendiam, senangnya diam, selalu bercanda kalau sudah selesai akting. Dia displin sekali, dia enggak pernah bercanda kalau lagi nunggu akting," kenang Omas saat ditemui di kediaman almarhum di Jalan Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Tak hanya itu, Omas sendiri tidak mengetahui nama asli dari almarhum. Dirinya hanya mengetahui mengapa almarhum bisa disapa Haji Bodong. "Lahirnya hari Rabu. Yang namain Bodong orangtuanya. Dia senang dipanggil Bodong, katanya bawa hoki. Sampai sekarang kita teman-teman di sanggar dan di panggung, enggak tahu nama Bodong sebenarnya maksudnya apa," urai adik kandung Mandra itu.

Dengan kepergian H. Bodong, Omas mengaku sangat kehilangan, karena menurutnya sampai saat ini belum ada seniman yang mampu menggantikannya. "Saya kehilangan banget, pengganti dia belum ada. Dia buat ketawa orang sampai keluar air mata. Dia agak kuno ngomongnya, dia bikin ketawa, semua ngerti bahasa dia," tutup Omas.[22]

Bagi Malih yang merupakan pelawak lenong, dirinya memang memiliki kenangan manis dengan Almarhum. Menurut Malih, Haji Bodong selain seniman lenong, almarhum juga seorang guru. "Saya kenal baik dengan Almarhum, beliau itu bagi kita para seniman Betawi, adalah guru yang selalu kasih nasehat dan mengingatkan kami sholat dan terus jaga kesenian Betawi," ujar Malih kepada wartawan. Kepedulian Haji Bodong terhadap kesenian lenong Betawi memang tidak diragukan lagi. Meski dalam kondisi sakit dan terbaring di Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur, dirinya berbicara soal lenong Betawi. Hal itu yang mengejutkan Malih. "Ketika sakit, pak Haji Bodong selalu berbicara tentang lenong, itu yang saya nggak nyangka," pungkasnya.[23]

Semasa hidupnya Haji Bodong dikenal sebagai orang yang tegas dan pendiam. Salah satu kerabat almarhum, Eva, mengatakan  Haji Bodong adalah sosok yang baik dan memang lucu. "Kenangan yang berkesan, saya pernah diajakin beliau untuk ikut grup lenongnya," ujarnya. Eva menambahkan, beliau juga menjalin hubungan baik dengan tetangga.

Menurut Lina, selama sakit beliau tidak pernah mengeluh sama sekali. "Dia lebih banyak diam," ujarnya. Di keluarga beliau memang dikenal sebagai orang yang pendiam. Lina mengatakan, apabila pulang dari syuting atau main lenong, ia lebih memilih untuk istirahat. "Jarang ngajak cucu jalan-jalan, paling kalau ada duit selalu ngasih buat cucu, anak dan buat kebutuhan sehari-hari," ujarnya.

Sebagai istri Lina tampak tegar dengan kehilangan almarhum suaminya H.Bodong. Menurut Lina, selama kurang lebih 30 tahun menjalani pernikahan, beliau tidak pernah marah dan terkenal tidak neko-neko. "Paling kalau lagi kesel, saya cuekin, tapi ntar juga beliau baik lagi, dan udah biasa lagi", ujarnya.[24]

Keluarga alm H.Bodong mengaku ekonomi beliau merosot setelah keluar masuk rumah sakit. "Seniman Betawi yang hidupnya kurang beruntung dari kita kan masih banyak. Makanya, kita tetap akan menggalang dana untuk almarhum," jelas Jarwo Kwat.[25][26]

Filmografi

sunting

Penghargaan

sunting
  • Penghargaan Kebudayaan dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (2010)
  • Penghargaan Kombet Award dari Yayasan Kombet (2010)
  • Life Achievement Award dari Betawi Center Foundation (2012)

Referensi

sunting
  1. ^ "Bodong". M2Indonesia. 
  2. ^ Maulana, Doni (2018-05-15). "H. Bodong". Data dan Informasi (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-06-13. 
  3. ^ "Asal Usul Lenong Betawi, Daftar 5 Pelawak Legenda Lahir dari Lenong". Suarajakarta.id. Diakses tanggal 2024-06-13. 
  4. ^ KASKUS. "Pemain sinetron "Si Doel Anak Sekolahan" yang telah meninggal dunia". KASKUS. Diakses tanggal 2024-06-13. 
  5. ^ Junianto, Mutia Nugraheni, Beno (2012-05-06). "Sosok Haji Bodong, Lucu Tapi Disiplin". www.viva.co.id. Diakses tanggal 2024-06-13. 
  6. ^ "5 Pemain Si Doel yang Sudah Meninggal, 2 Pemain Meninggal Karena Sebab yang Sama". Tribunnewsbogor.com. Diakses tanggal 2024-06-13. 
  7. ^ Okezone (2012-04-13). "Pemprov DKI Tanggung Biaya Pengobatan H Bodong : Okezone News". https://news.okezone.com/. Diakses tanggal 2024-06-13.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  8. ^ Diterbitkan, Penulis: Arai Amelya. "Komedian Haji Bodong Meninggal Dunia". KapanLagi.com. Diakses tanggal 2024-06-13. 
  9. ^ Liputan6.com (2012-05-07). "Pelawak Senior Haji Bodong Meninggal Dunia". liputan6.com. Diakses tanggal 2024-06-13. 
  10. ^ "Almarhum Haji Bodong bukan Pelawak Biasa". Tribun-medan.com. Diakses tanggal 2024-06-13. 
  11. ^ BeritaSatu.com. "Haji Bodong Tutup Usia". beritasatu.com. Diakses tanggal 2024-06-13. 
  12. ^ Okezone (2012-05-06). "Pemeran Si Doel Anak Sekolahan, Haji Bodong Meninggal : Okezone Celebrity". https://celebrity.okezone.com/. Diakses tanggal 2024-06-13.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  13. ^ KapanLagiDotCom (2012-05-14), Sebelum Meninggal Haji Bodong Panggil-Panggil Alma, diakses tanggal 2024-06-13 
  14. ^ Okezone. "H. Bodong Meninggal Dunia 1 : Okezone Video". https://video.okezone.com/. Diakses tanggal 2024-06-13.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  15. ^ Okezone. "H. Bodong Meninggal Dunia 2 : Okezone Video". https://video.okezone.com/. Diakses tanggal 2024-06-13.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  16. ^ Junianto, Pipiet Tri Noorastuti, Beno (2012-05-06). "Pesan Haji Bodong Sebelum Meninggal". www.viva.co.id. Diakses tanggal 2024-06-13. 
  17. ^ fendysastra. "Inilah Pesan Haji Bodong Sebelum Wafat". Diakses tanggal 2024-06-13. 
  18. ^ "Sebelum Meninggal, Haji Bodong Minta Budaya Betawi Dilestarikan". detikhot. Diakses tanggal 2024-06-13. 
  19. ^ "HAJI BODONG: Pelawak Haji Bodong Meninggal Dunia". Solopos. 
  20. ^ Media, Kompas Cyber (2012-05-06). "Haji Bodong Akan Dimakamkan Tak Jauh dari Rumah". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2024-06-13. 
  21. ^ "WAFATHaji Bodong". Tempo (dalam bahasa Inggris). 2012-05-14. Diakses tanggal 2024-06-13. 
  22. ^ Okezone (2012-05-06). "Sampai saat Ini Omas Tak Tahu Nama Asli Haji Bodong : Okezone Celebrity". https://celebrity.okezone.com/. Diakses tanggal 2024-06-13.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  23. ^ Diterbitkan, Penulis: Arai Amelya. "Malih Tongtong Sedih Kenang Almarhum Haji Bodong". KapanLagi.com. Diakses tanggal 2024-06-13. 
  24. ^ "Innalillahi, Haji Bodong Tutup Usia". Republika Online. 2012-05-06. Diakses tanggal 2024-06-13. 
  25. ^ Liputan6.com (2012-05-07). "Haji Bodong, Pengapresiasi Budaya Betawi". liputan6.com. Diakses tanggal 2024-06-13. 
  26. ^ Okezone (2012-05-06). "Haji Bodong Ogah Berikan Celana kepada Mandra : Okezone Celebrity". https://celebrity.okezone.com/. Diakses tanggal 2024-06-13.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)