Ben Dhanio

pelawak tunggal Indonesia


Ariben Aditya Dhanio, yang kemudian dikenal dengan nama panggung Ben Dhanio (lahir 24 Juni 1992) adalah seorang pelawak tunggal berkebangsaan Indonesia. Ben, begitu ia kerap disapa, adalah salah satu pelawak tunggal atau komika yang merupakan keturunan Tionghoa-Indonesia lainnya yang beberapa kali muncul di televisi.[1] Berbekal pengalamannya saat menjadi mahasiswa di Australia, materi yang ia bawakan masih mengenai pandangannya sebagai minoritas sebagaimana yang dibawakan oleh beberapa seniornya sebelumnya. Perbedaannya Ben menonjolkan pengalamannya selama berada di luar negeri dan membandingkannya dengan segala macam situasi di dalam negeri. Karena pengalamannya di luar negeri ini juga, Ben juga fasih ber stand up comedy dalam Bahasa Inggris. Ben pertama kali dikenal setelah menjadi finalis Street Comedy V disusul tampil sebagai finalis Stand Up Comedy Academy musim pertama pada tahun 2015.

Ben Dhanio
LahirAriben Aditya Dhanio
24 Juni 1992 (umur 31)
Balikpapan, Indonesia
Nama lainBen Dhanio
AlmamaterUniversitas Sydney
PekerjaanPelawak tunggal, Guru
Tahun aktif2014—sekarang

Karier sunting

Ben memulai karier stand up comedy pada tahun 2014 saat dirinya masih berstatus mahasiswa di salah satu universitas di Sydney, Australia. Beberapa kali ia tampil di comedy club yang ada di sana hingga ia sendiri menjadi salah satu komika reguler di salah satu comedy club di Sydney. Pulang ke Indonesia, Ben yang telah berdomisili di Tangerang saat itu bergabung dengan komunitas Stand Up Indo Bintaro, Tangerang, Serpong (BTS) (tahun 2017 berganti nama menjadi Stand Up Indo Tangerang), yang pada saat itu melahirkan komika level nasional seperti Dimzy hingga David Nurbianto. Menjadikan Ernest Prakasa sebagai salah satu panutannya, pada tahun 2015, Ben akhirnya terpilih sebagai finalis Street Comedy V mewakili komunitas Stand Up Indo BTS bersama dengan Aci Resti dalam rangkaian acara "StandUpFest" yang diselenggarakan komunitas Stand Up Indo. Baik Ben dan Aci belum berhasil menjadi juara di kompetisi tersebut. Beberapa bulan kemudian, Ben terpilih menjadi finalis Stand Up Comedy Academy (SUCA) yang diselenggarakan Indosiar untuk musim pertamanya. Namun langkah Ben harus terhenti lebih awal di 21 besar kompetisi tersebut.[2]

Pasca SUCA, Ben lebih sering mengisi acara stand up comedy secara off air dan beberapa kali mengikuti kompetisi lokal. Ben beberapa kali juga mengisi acara Oi Jaga Lambe yang disiarkan oleh Iflix.[3] Kemudian Ben juga terlibat di beberapa special show dari beberapa komika nasional, diantaranya "Lo Pikir Lo Keren" oleh Adriano Qalbi pada tahun 2017,[4] hingga "Fattitude" pada tahun 2018 yang merupakan stand up comedy tour dari Mo Sidik, di mana ia tampil sebagai opener di Jakarta mengingat kemampuannya yang bisa ber stand up comedy dalam bahasa Inggris. Bahkan Ben sendiri sudah memiliki special show bertajuk "Marching Ben" pada kurun waktu 2017 dan 2018 yang diadakan di dua kota, Jakarta dan Balikpapan.[5] Di sana ia banyak membahas mengenai sudut pandangnya sebagai minoritas dalam memandang banyak hal diiringi dengan pengalamannya yang pernah berkuliah di luar negeri.

Di tahun 2021 bersamaan dengan adanya pandemi COVID-19, Ben mencoba peruntungannya kembali dengan mengikuti kompetisi stand up comedy. Kali ini, Ben yang berprofesi sebagai guru Bahasa Inggris sejak pandemi dan menjadi bagian dari komunitas Stand Up Indo Jakarta Pusat mengikuti audisi untuk Stand Up Comedy Indonesia musim ke-9 bertajuk SUCI IX secara daring. Sesuai identitas terdaftar, Ben pada audisi daring tergabung dalam kelompok Indonesia Barat. Hasilnya, Ben yang pernah mengikuti audisi SUCI di musim ke-7 pada tahun 2017 ini akhirnya berhasil memperoleh golden ticket dari juri untuk masuk ke babak preliminary show. Ben juga akhirnya resmi menjadi finalis SUCI IX setelah lolos dari babak preliminary show dan bersaing dengan 14 finalis terpilih lainnya, di mana salah satunya adalah Alif Rivelino yang merupakan rekannya saat tergabung di komunitas yang sama, Stand Up Indo BTS. Ia juga memperpanjang daftar komika keturunan Tionghoa-Indonesia yang tampil di kompetisi SUCI setelah sebelumnya diwakili oleh Joshua Bertus yang tampil di SUCI 8 pada tahun 2018. Dibandingkan ketika tampil di SUCA 1, penampilan Ben di SUCI IX bisa dibilang lebih baik meskipun cenderung kurang stabil karena beberapa kali ia nyaris tereliminasi dan masuk urutan terbawah di beberapa show. Langkah Ben di SUCI IX akhirnya terhenti di 7 besar setelah dinyatakan close mic oleh juri saat tampil membawakan tema musik.

Acara Televisi sunting

Referensi sunting

Pranala luar sunting