Bajulan, Loceret, Nganjuk
Bajulan adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Bajulan terdiri dari banyak dusun atau dukuh seperti Curik, Jati, Magersari, Nglarangan, Patuk, Plangkat, Pogoh, Semanding, Sumbernongko, dan Tawang.[1]
Bajulan | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Timur | ||||
Kabupaten | Nganjuk | ||||
Kecamatan | Loceret | ||||
Kode pos | 64471 | ||||
Kode Kemendagri | 35.18.04.2022 | ||||
Luas | 10.02 km² | ||||
Jumlah penduduk | 5602 jiwa | ||||
Kepadatan | 311 jiwa/km² | ||||
|
Jarak tempuh Desa Bajulan ke Kecamatan Loceret (+-) 18 km dengan waktu jarak tempuh (+-) 30 menit, jarak tempuh ke Kabupaten Nganjuk (+-) 26 km dengan waktu tempuh (+-) 45 menit.[2]
Desa Adat
suntingBajulan di tetapkan menjadi Desa Adat [3] asal satu alasannya adalah keberadaan Dusun Curik, salah satu dusun di Desa Bajulan yang masyarakatnya mayoritas sebagai pemeluk Agama Hindu. Pemeluk agama hindu di dusun ini sudah ada sejak dulu turun termurun. Sejak tahun 1968, mereka hidup rukun berdampingan dengan pemeluk agama lain yang bertempat tinggal di dusun-dusun sekitarnya.
Keberadaan Pura Kerta Bhuwana Giri Wilis [4] menjadi salah satu bukti keberagaman dan toleransi antar umat beragama selama puluhan bahkan ratusan tahun
Desa Petirtaan
suntingDesa ini berada di ketinggian 800 mdpl dan masuk dalam lereng Gunung Wilis dan menjadi zona penyangga (catchment area) yang menyumbang ketersediaan air di Kabupaten Nganjuk. Hal inilah yang membuat Desa Bajulan juga memiliki predikat sebagai Desa Petirtaan, Air dari Desa Bajulan di percaya memiliki khasiat yang mujarab untuk menyembuhkan beberapa penyakit.[5]
"Banyak warga yang mandi di tempuran kali Jolotundo, dan merasakan langsung khasiatnya" ujar Dampri, Pemangku Adat Desa Bajulan
Data Tim Ekspedisi Mata Air[6] mencatat Bajulan sebagai Desa Petirtaan, sebab jumlah Mata Air di Desa Bajulan mencapai 16 titik sumber, dan hasil pendataan awal terpadat 9 mata air dalam kondisi kritis dengan debit sekitar 1 - 3 liter / detik
Desa Wisata
suntingDesa Bajulan juga di kenal sebagai desa Wisata karena memiliki obyek destinasi wisata bernama Air Terjun Roro Kuning. Air terjun dengan ketinggian antara 10-15 meter ini mengalir dari Gunung Wilis, yang berderai merambat di sela-sela bebatuan padas di bawah pepohonan hutan pinus. Konon, asal-usul nama Roro Kuning [7] berasal dari sebuah cerita rakyat yang populer di kalangan masyarakat Nganjuk dan Kediri.
Wisata lain yang sedang di kembangkan adalah Wana Wisata Alas Dowo yang berada di Kawasan Perlindungan Setempat yang dikelola oleh Bumdes Bajulan dan Pokdarwis setempat. Wisata Alas dowo [8] menyajikan wahana atraksi air berupa River Tubing, Camp Area, Kuliner dan lainnya
Referensi
sunting- ^ Kabupaten Nganjuk Dalam Angka 2010. Nganjuk: BPS Kabupaten Nganjuk. 2010-11-09.
- ^ Desa Bajulan, Pemerintah. "Akses ke Desa Bajulan". Nganjukkab. E-GOV Team Dinas Kominfo Kab. Nganjuk.
- ^ "Kampung Adat, Ternyata Ini Dusun Yang Disebut Little Bali di Nganjuk". Koran Memo. Promedia Teknologi. Diakses tanggal 16 Februari 2023.
- ^ "Pura Kerta Bhuwana Giri Wilis Menjadi Magnet Wisatawan". Radar Kediri. Jawa Pos Group. Diakses tanggal 16 Februari 2023.
- ^ Pelestari Kawasan Wilis, Tofan Ardi. "Bajulan, Desa Petirtaan dan Pertapaan di Lereng Wilis". Ekspedisi Mata Air Nganjuk 2022. Diakses tanggal 10 Februari 2023.
- ^ Daerah Aliran Sungai, Peta. "Peta Daerah Aliran Sungai Desa Bajulan". Ekspedisi Mata Air Nganjuk 2022. Diakses tanggal 10 Februari 2023.
- ^ "Cerita Rakyat Roro Kuning". Kompas.com. PT. Kompas Cyber Media. Diakses tanggal 17 Februari 2023.
- ^ "Kedai Alas Dowo, Tempat Wisata Kuliner di Atas Pegunungan Wilis Nganjuk". Indonesia Pos. PT. Suara Indonesia Pos. Diakses tanggal 17 Februari 2023.
Tempat menarik
sunting- Air terjun Roro Kuning
- Monumen Jend. Soedirman
- Pura Kerta Bhuwana Giri Wilis
- Wana Wisata Alas Dowo
- Pendakian Limas via Sekartaji Dusun Magersari, Desa Bajulan