Astra Daihatsu Motor

perusahaan manufaktur mobil

PT Astra Daihatsu Motor (juga disebut ADM) adalah perusahaan manufaktur mobil yang berbasis di Jakarta, Indonesia. ADM merupakan perusahaan patungan antara Daihatsu, Astra International dan Toyota Tsusho. ADM merupakan produsen mobil terbesar di Indonesia berdasarkan hasil produksi dan kapasitas terpasang, dan merupakan merek mobil terlaris kedua di Indonesia setelah Toyota.[1][2] ADM juga memasok sebagian besar model bermerek Toyota yang dijual di Indonesia, termasuk mobil kompak seperti Avanza, Rush, Agya dan Calya.

PT Astra Daihatsu Motor
Perusahaan patungan
IndustriOtomotif
Didirikan1992
Kantor
pusat
Sunter, Jakarta
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh
kunci
Yasushi Kyoda (Presiden)
ProdukMobil
Produksi
  • Penurunan 525,483 (2019)
  • Kenaikan 547,991 (2018)
PemilikDaihatsu Motor Corp. (61.7%)
Astra International (31.9%)
Toyota Tsusho (6.4%)
IndukDaihatsu
Situs webwww.daihatsu.co.id

Perusahaan ini didirikan sebagai hasil merger dari tiga perusahaan pada tahun 1992, yaitu PT Daihatsu Indonesia, PT Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia, dan PT National Astra Motor. Daihatsu meningkatkan kepemilikan sahamnya dari 40 menjadi 61,75% pada tahun 2002.[3] Distribusi, penjualan, dan layanan purna jual kendaraan Daihatsu ditangani oleh Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), sebuah divisi dari Astra International.[4]

Sejarah sunting

Pada tahun 1973, Astra International memperoleh hak untuk mengimpor kendaraan Daihatsu ke Indonesia. Astra menjadi agen tunggal, importir dan distributor Daihatsu di pasar Indonesia pada tahun 1976. Pada tahun 1978, PT Daihatsu Indonesia dibentuk oleh Astra International, Daihatsu dan Nichimen Corporation sebagai pabrik pengepresan baja. Pabrik mesin, PT Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia (DEMI) didirikan pada tahun 1983. PT Nasional Astra Motor dibentuk pada tahun 1987 sebagai agen tunggal dan importir Daihatsu. Pada tahun 1992, ketiga perusahaan ini bergabung membentuk ADM.[5]

Pada tahun 2003, ADM bersama dengan mitra Toyota Astra Motor meluncurkan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Kedua kendaraan ini merupakan bagian dari proyek kolaborasi pertama Toyota, Daihatsu, dan Astra yang menggabungkan keahlian Toyota dalam Toyota Production System (TPS) dan keahlian Daihatsu dalam memproduksi kendaraan berbiaya rendah. Pada saat itu, kapasitas produksi pabrik ADM dibatasi pada 80.000 kendaraan per tahun. Pada tahun 2005, kapasitas produksi diperluas menjadi 200.000 kendaraan. Kemudian berkembang menjadi 530.000 saat ini setelah serangkaian ekspansi dan pembukaan pabrik baru di Karawang.[6]

Milestone sunting

  • 1973: Astra mendapat hak untuk mengimpor produk Daihatsu ke Indonesia.
  • 1976: PT Astra International ditunjuk sebagai agen tunggal, importir dan distributor tunggal kendaraan Daihatsu di Indonesia.
  • 1978: Didirikan pabrik pengepresan plat baja, PT Daihatsu Indonesia sebagai perusahaan patungan PT Astra International, Daihatsu Motor Co., Ltd. dan Nichimen.
  • 1983: Didirikan Pabrik Mesin, PT Daihatsu Engine Manufacturing.
  • 1987: PT Nasional Astra Motor didirikan sebagai agen tunggal dan importir kendaraan Daihatsu di Indonesia menggantikan PT Astra International.
  • 1992: PT Astra Daihatsu Motor didirikan melalui merger 3 perusahaan, yaitu PT Daihatsu Indonesia, PT Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia, dan PT National Astra Motor.
  • 1996: Didirikan pabrik pengecoran alumunium di KIIC, Karawang, Jawa Barat.
  • 1998: Pembelian Pabrik perakitan dari PT Gaya Motor. Sejak saat itu ADM memiliki 4 pabrik yaitu, pabrik pengepresan plat baja, mesin, pengecoran dan perakitan
  • 1999: Peluncuran Daihatsu Taruna.
  • 2004: Diluncurkan Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza yang merupakan produk kolaborasi pertama Toyota-Daihatsu.
  • 2005: Produksi Astra Daihatsu Motor yang ke 1 juta kendaraan.
  • 2006: Meluncurkan Daihatsu Terios & Toyota Rush yang merupakan produk kolaborasi kedua antara Toyota-Daihatsu.
  • 2007: Peningkatan kapasitas produksi menjadi 211.000 unit per tahun sekaligus memperingati ulang tahun Daihatsu ke 100 tahun.
  • 2008: Ekspor perdana Daihatsu Gran Max ke Jepang.
  • 2013: Produksi Astra Daihatsu Motor Yang ke 3 juta kendaraan, di mana 1.518.726 kendaraan adalah Avanza dan Xenia.[7] Peluncuran mobil LCGC Toyota Agya dan Daihatsu Ayla bentuk Kolaborasi ketiga.
  • 2016: Peluncuran Kendaraan MPV LCGC Astra Daihatsu Sigra dan Astra Toyota Calya sebagai produk Kolaborasi keempat, dan pikap kecil Daihatsu Hi-Max.
  • 2021: Peluncuran Daihatsu Rocky dan Toyota Raize sebagai bentuk kolaborasi kelima antara Daihatsu dan Toyota.

Referensi sunting

  1. ^ Emerging Money (2012-07-16). "Daihatsu expresses confidence in Indonesia with new investment". nasdaq.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-03-24. 
  2. ^ Kaoru Natsuda, Kozo Otsuka und John Thoburn: Dawn of Industrialisation? The Indonesian Automotive Industry, RCAPS Working Paper Series, 16. Januar 2014.
  3. ^ "Daihatsu Increases Investment in P.T. Astra Daihatsu Motor of Indonesia". daihatsu.com (dalam bahasa Inggris). 2002-08-06. Diakses tanggal 2018-03-24. 
  4. ^ "Astra International | Bisnis - Otomotif - Mobil - Daihatsu". www.astra.co.id. Diakses tanggal 2021-11-06. 
  5. ^ Administrator. "Sejarah Singkat Daihatsu di Indonesia - Pikiran-Rakyat.com - Halaman 2". www.pikiran-rakyat.com. Diakses tanggal 2021-11-06. 
  6. ^ Anshori, Luthfi. "Kenapa Toyota Avanza Diproduksi di Pabrik Daihatsu?". detikoto. Diakses tanggal 2021-11-06. 
  7. ^ "Daihatsu Xenia R Itu Produksi ke-3 Juta Unit". Tribunnews.com. April 10, 2013. 

Pranala luar sunting