Allaere, Tanralili, Maros

desa di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan

5°03′13″S 119°35′59″E / 5.0535609°S 119.5996288°E / -5.0535609; 119.5996288

Allaere
Kantor Desa Allaere
Kantor Desa Allaere
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
KabupatenMaros
KecamatanTanralili
Kode pos
90553
Kode Kemendagri73.09.07.2002 Edit nilai pada Wikidata
Luas6,16 km² tahun 2017
Jumlah penduduk2.140 jiwa tahun 2017
Kepadatan347,40 jiwa/km² tahun 2017
Jumlah RT8
Jumlah RW5
Peta
PetaKoordinat: 5°3′1″S 119°35′58″E / 5.05028°S 119.59944°E / -5.05028; 119.59944

Allaere (Lontara Bugis & Lontara Makassar: ᨕᨒᨕᨙᨑᨙ, transliterasi: Allaéré) adalah nama sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Desa ini berstatus sebagai desa definitif dan tergolong pula sebagai desa swasembada. Hingga saat ini, desa ini masuk dalam klasifikasi desa berkembang di Kabupaten Maros. Desa ini memiliki luas wilayah 6,16 km² dan jumlah penduduk sebanyak 2.140 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebanyak 347,40 jiwa/km² pada tahun 2017. Pusat pemerintahan Desa Allaere berada di Dusun Bontotangnga. Dulu desa ini pernah tidak aman ketika gerombolan DI/TII Kahar Muzakar masih mengganas.[1]

Sejarah

sunting

Allaere adalah nama seorang Tumanurung istri/permaisuri Raja Tanralii pertama yang bergelar Batara Tanralili (Batara Bulu). Allaere terdiri dari dua kata dalam bahasa Makassar, yaitu Alla dan Ere. Alla berarti sela-sela dan Ere adalah air, yang artinya seorang dara cantik yang berasal dan ditemukan di sebuah sungai yang bernama sungai Ballasak oleh Taja/Karaeng Bulu pada waktu itu dan akhirnya dijadikan istri/permaisuri. Keturunan beliau tersebar, antara lain ada yang bermukim di Dusun Bontotangnga Desa Allaere dan untuk mengenang beliau, namannya dijadikan nama desa, yakni Desa Allaere.

Allaere pada masa silam berada dibawah kekuasaan Distrik Tanralili, kemudian pada tahun 1965 Desa Allaere terbentuk melalui musyawarah dipimpin oleh H. A. Ali Daeng Laleng yang berkedudukan di Bontotangnga dibawah wilayah pemerintahan Kecamatan Mandai, kemudian setelah Kecamatan Mandai dimekarkan dengan Kecamatan Tanralili, maka Desa Allaere kembali berada pada wilayah Pemerintahan Kecamatan Tanralili.

Desa Allaere awalnya masuk dalam wilayah pemerintahan Kecamatan Mandai, namun pada tanggal 23 Mei 1992 desa ini masuk dalam wilayah pemerintahan kecamatan Tanralili yang dimekarkan menjadi kecamatan baru. Pemekaran wilayah tersebut berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 Tahun 1992 Pasal 7 Ayat 1 & 2.

Kondisi geografis

sunting

Topografi

sunting

Keadaan topografi wilayah Desa Allaere adalah dataran rendah dengan elevasi 0-45 meter di atas permukaan laut.

Orbitrasi

sunting

Beberapa lokasi pada jarak orbitrasi atau pusat pemerintahan dari Desa Allaere adalah sebagai berikut:

  • Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan (Borong): 1 km
  • Jarak dari pusat pemerintahan kabupaten (Turikale): 8 km
  • Jarak dari pusat pemerintahan provinsi (Makassar): 22 km

Batas wilayah

sunting

Desa Allaere memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Berbatasan
utara Desa Tanete dan Desa Bonto Tallasa (Kecamatan Simbang)
selatan Desa Damai
barat Desa Bonto Mate'ne (Kecamatan Mandai)
timur Kelurahan Borong dan Desa Toddopulia

Kondisi demografis

sunting

Mayoritas penduduk Desa Allaere menganut agama Islam.[2]

Etnografi

sunting

Mayoritas penduduk Desa Allaere adalah To Mangkasara' atau Suku Makassar dengan penciri penutur Bahasa Makassar Dialek Lakiung.[3] Hingga saat ini, mereka masih mempertahankan dan mengaplikasikan tradisi-tradisi adat Makassar.

Jumlah penduduk

sunting

Desa Allaere memiliki luas 6,16 km² dan penduduk berjumlah 2.580 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 418,83 jiwa/km² pada tahun 2021. Adapun rasio jenis kelamin penduduk Desa Allaere pada tahun tersebut adalah 89,29. Artinya, tiap 100 penduduk perempuan ada sebanyak 89 penduduk laki-laki. Berikut ini adalah data jumlah penduduk Desa Allaere dari tahun ke tahun:

Tahun Laki-laki Perempuan Rasio Jenis Kelamin Jumlah Rumah Tangga Total Penduduk (jiwa) Pertumbuhan Penduduk (jiwa) Kepadatan Penduduk (jiwa/km²) Referensi
1981 2.735 2.872 N/A 5.607 N/A [4]
2009 870 1.108 78,52 1.978 321,10 [5]
2010 890 1.101 80,84 516 1.991   13 323,21 [5]
2011 899 1.112 80,85 440 2.011   20 326,46 [6]
2012 901 1.112 81,03 474 2.013   2 326,79 [7]
2.013 913 1.131 80,73 483 2.044   31 331,82 [8]
2014 936 1.114 84,02 489 2.050   6 332,79 [9]
2015 947 1.155 81,99 494 2.102   52 341,23 [10]
2016 958 1.167 82,09 499 2.125   23 344,97 [11]
2017 968 1.172 82,59 504 2.140   15 347,40 [12]
2018 977 1.181 82,73 504 2.158   18 350,32 [13]
2019 987 1.188 83,08 510 2.175   17 353,08 [14]
2020 1.147 1.310 87,56 580 2.457   282 398,86 [15]
2021 1.217 1.363 89,29 749 2.580   123 418,83 [2]

Pemerintahan

sunting

Pembagian wilayah administrasi

sunting

Desa Allaere memiliki lima pembagian wilayah administrasi daerah tingkat V berupa dusun sebagai berikut:

  1. Dusun Biringkaloro
  2. Dusun Bontocinde
  3. Dusun Bontotangnga
  4. Dusun Cambayya
  5. Dusun Tanadidi

Rukun warga

sunting

Desa Allaere memiliki 5 wilayah pembagian administrasi berupa rukun warga (RW) sebagai berikut:

  1. RW TBA
  2. RW TBA
  3. RW TBA
  4. RW TBA
  5. RW TBA

Rukun tetangga

sunting

Desa Allaere memiliki 8 wilayah pembagian administrasi berupa rukun tetangga (RT) sebagai berikut:

  1. RT TBA
  2. RT TBA
  3. RT TBA
  4. RT TBA
  5. RT TBA
  6. RT TBA
  7. RT TBA
  8. RT TBA

Daftar kepala desa

sunting

Berikut ini adalah daftar kepala desa di Desa Allaere dari masa ke masa sejak pembentukannya pada tahun 1965:

No. Foto Nama Awal Menjabat Akhir Menjabat Keterangan Referensi
1 - - - - - -
2 - - - - - -
3 - - - - - -
4 - - - - - -
5 - - - - - -
6 - - - - - -
7 - - - 30 Oktober 2012 - -
8   Abdul Haris 30 Oktober 2012 Oktober 2018 kepala desa definitif; pemenang Pilkades Allaere 2012; mengundurkan diri untuk kembali mencalonkan diri sebagai calon kepala desa -
- - - Oktober 2018 7 Februari 2019 plt. kepala desa -
(8)   Abdul Haris 7 Februari 2019 sedang menjabat kepala desa definitif; pemenang Pilkades Allaere 2018 [16]


Pendidikan

sunting

Daftar sekolah

sunting
  • Pondok Pesantren Al-Irsyad Biringkaloro, Dusun Biringkaloro
  • RA Al-Irsyad Biringkaloro, Jl. Poros Maccopa–Amma'rang Km. 4 No. 05, Dusun Biringkaloro
  • TK PKK No. 6 Allaere, Dusun Bontotangnga
  • SMK Kebangsaan Indonesia
  • TPA Nurul Falaq
  • MTs Al-Irsyad Biringkaloro, Jl. Poros Maccopa–Amma'rang Km. 4 No. 05, Dusun Biringkaloro
  • MA Al-Irsyad Biringkaloro, Jl. Poros Maccopa–Amma'rang Km. 4 No. 05, Dusun Biringkaloro
  • MI Yaslim, Jl. H. Bohari Poros Kassi–Amma'rang, Dusun Cambaya
  • SMK Harapan Indonesia Maros, Jl. Poros Maccopa–Amma'rang Maros
  • SMP PGRI 5 Maros, Jl. Poros Maccopa–Amma'rang, Dusun Bontotangnga

[17][18]

Mata pencaharian

sunting

Mayoritas masyarakat Desa Allaere adalah bekerja sebagai petani sawah.

Kesehatan

sunting

Fasilitas

sunting
  1. Posyandu Permata Bunda, Dusun Bontotangnga
  2. Posyandu Dusun Bontocinde
  3. Posyandu Mutiara Bunda, Dusun Biringkaloro
  4. Posyandu Hati Bunda
  5. Posyandu Kasih Bunda
  6. Posyandu Sayang Bunda

Organisasi masyarakat

sunting
  • Karang Taruna Desa Allaere
  • PIC-R
  • Forum Kampung KB Desa Allaere
  • Forum Anak Desa Allaere
  • Kelompok Wanita Tani (KWT) Cahaya Cambayya
  • Majelis Taqlim Nurul Falaq Cambayya
  • BUMDes Allaere
  • Lembaga Adat Jariminasa
  • Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Allaere

Ekonomi

sunting

Seni kriya

sunting

Pengolahan bambu menjadi kerajinan tangan bernilai ekonomi, seperti bingkai foto, pajangan (kapal pinisi), miniatur rumah, lampu, asbak dan lain-lain di Dusun Biringkaloro yang dilakukan Kelompok Pengrajin Bambu Dusun Biringkaloro.

Kuliner

sunting
  • Telur asin

Pembuatan produk telur asing di KWT Cahaya Cambayya di Dusun Cambayya dilakukan guna menambah nilai tambah, yang selanjutnya pemasarannya dilakukan melalui media sosial yang mampu menjual sekitar 30-50 rak per minggu.

  • Susu kedelai

Adat dan budaya

sunting
  1. Padendang, pesta panen dilakukan setiap tahun setelah panen. kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan silaturahmi sesama masyarakat di Desa Allaere.
  2. Tudang sipulung, musyawarah antar kampung atau dusun yang dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi masyarakat dan menggali gagasan untuk menghasilkan usulan yang dituangkan dalam dokumen pembangunan desa selama enam tahun. Kegiatan ini dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh pemuda, kepala dusun, dan lain-lain.
  3. Mangngaru, tarian penyambutan tamu terhormat.
  4. Perayaan maulid Nabi Muhammad SAW, dilaksanakan di rumah pemangku adat (Pinati) yang dihadiri oleh pemerintah setempat (Kepala Desa), Camat Tanralili, KUA, dan beberapa instansi lainnya serta tokoh masyarakat.
  5. Ritual Angnganre Adak', kegiatan yang dilakukan pada saat perayaan-perayaan seperti Appalili, Maulid nabi, Perkawinan dan Kematian. Ritual Angnganre adak' dilakukan oleh pinati, kepala dusun, kepala desa, imam dusun. Ritual Angnganre adak' dilakukan di bekas wilayah Kerajaan Tanralili. Dalam tradisi ini melibatkan undangan kepala pemerintahan, tokoh agama, pemuka adat, dan famili dekat silsilah raja-raja Kerajaan Tanralili
  6. A'langiri Kalompoang, kegiatan pembersihan pusaka adat peninggalan Kerajaan Tanralili
  7. A'rate Juma'
  8. Folklor Satria dari Tanralili berkuda putih melawan kolonial Belanda

Desa wisata

sunting
Tahun Nomenklatur Nilai Kategori Posisi ADWI Status Referensi
2021 Desa Wisata Allaere Sela Air 28,00 Berkembang Tidak masuk Terverifikasi Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Maros [19]
2022 Desa Wisata Allaere Sela Air Berkembang Tidak masuk Terverifikasi Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Maros [19]
2023 Desa Wisata Allaere Sela Air Rintisan Tidak masuk Terverifikasi Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Maros [19]

Indeks desa membangun

sunting

Data informasi mengenai Indeks Desa Membangun (IDM) berperan membantu upaya pemerintah dalam memahami kondisi desa. Data yang diekspos sangat penting dalam perencanaan agar setiap tahun ada peningkatan status desa. Setiap tahun status desa diperbarui sesuai dengan capaian yang ada dalam indeks desa membangun. Tim ahli IDM yang menilai terdiri dari tenaga ahli bidang infrastruktur, pengembangan masyarakat desa, perencanaan partisipatif, dan pelayanan sosial dasar. IDM ini mengukur aspek indeks pembangunan desa, yakni ketahanan sosial, ketahanan lingkungan, dan ketahanan ekonomi. Indeks Desa Membangun meliputi kategori sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, maju, dan mandiri. Kategori desa mandiri adalah kategori ideal yang ingin dicapai.

Pada tahun 2020, prestasi Indeks Desa Membangun (IDM) dari Desa Allaere mendapatkan raihan nilai 0,6703 dan diklasifikasikan dengan status desa berkembang di Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros.

Tahun Nilai IDM Desa Status IDM Desa Peringkat Referensi
Dalam Kecamatan Dalam Kabupaten Dalam Provinsi Nasional
1996 Non Indeks Desa Tertinggal (IDT) [20]
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016 0,5958 tertinggal 7 32 951 27.779 [21]
2017
2018 0,6486 berkembang 4 17 423 17.275 [22]
2019
2020 0,6703 berkembang 4 33 783 26.905 [23]
2021 0,6627 berkembang 6 52 1.172 35.087 [24]
2022 0,7313 maju 20.421
  IDM Desa Allaere
Sumber: Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kemendes PDTT RI
 

APBD desa

sunting

Tahun 2020

sunting
  • Pendapatan: Rp 1.687.302.207,00[25]
  • Belanja: Rp 1.687.683.242,00[25]

Masjid

sunting
  • Masjid Nurul Rahmah, Dusun Bontotangnga
  • Masjid Nurul Falaq, Dusun Cambayya

Keamanan

sunting
  • 1 Babinsa (unsur TNI)
  • 1 Babinkantibmas (unsur Polri)

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ TNI: Beragam Hasil Karya Program ABRI Masuk Desa Yang Menggerakan Pembangunan. TEMPO Publishing. 2019. hlm. 12–14. ISBN 9786232628892.  ISBN 978-623-262-889-2
  2. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 15 April 2022. 
  3. ^ Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud RI. "Bahasa Makassar Provinsi Sulawesi Selatan". petabahasa.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 30 Maret 2022. 
  4. ^ Kantor Sensus & Statistik Propinsi Sulawesi Selatan (1981). Penduduk Sulawesi Selatan, hasil registrasi penduduk 1981. Kantor Sensus dan Statistik Sulawesi Selatan. 
  5. ^ a b BPS Kabupaten Maros (2011-09-26). Kecamatan Tanralili Dalam Angka 2011. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2021-02-18. 
  6. ^ BPS Kabupaten Maros (2013-01-30). Kecamatan Tanralili Dalam Angka 2012. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2021-02-18. 
  7. ^ BPS Kabupaten Maros (2013-09-26). Kecamatan Tanralili Dalam Angka 2013. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2021-02-18. 
  8. ^ BPS Kabupaten Maros (2014-09-26). Kecamatan Tanralili Dalam Angka 2014. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2021-02-18. 
  9. ^ BPS Kabupaten Maros (2015-10-31). Kecamatan Tanralili Dalam Angka 2015. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2021-02-18. 
  10. ^ BPS Kabupaten Maros (2016-07-29). Kecamatan Tanralili Dalam Angka 2016. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2021-02-18. 
  11. ^ BPS Kabupaten Maros (2017-09-26). Kecamatan Tanralili Dalam Angka 2017. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2021-02-18. 
  12. ^ BPS Kabupaten Maros (2018-09-26). Kecamatan Tanralili Dalam Angka 2018. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2021-02-18. 
  13. ^ BPS Kabupaten Maros (2019-09-26). Kecamatan Tanralili Dalam Angka 2019. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2021-02-18. 
  14. ^ BPS Kabupaten Maros (2020-09-28). Kecamatan Tanralili Dalam Angka 2020. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2021-02-18. 
  15. ^ BPS Kabupaten Maros (2021-09-24). Kecamatan Tanralili Dalam Angka 2021. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-16. 
  16. ^ Malibu, Aris Sugeng (1 November 2018). "Ini Daftar Pemenang Pilkades di Kecamatan Tanralili". www.reaksipress.com. Diakses tanggal 10 Oktober 2020. [pranala nonaktif permanen]
  17. ^ "Data Referensi - Kementerian Pendidikan & Kebudayaan RI". www.referensi.data.kemdikbud.go.id. Diarsipkan dari versi asli (Daftar) tanggal 2022-04-28. Diakses tanggal 28 April 2022. 
  18. ^ "Data Referensi - Kementerian Pendidikan & Kebudayaan RI: PAUD". www.referensi.data.kemdikbud.go.id. Diarsipkan dari versi asli (Daftar) tanggal 2022-05-04. Diakses tanggal 4 Mei 2022. 
  19. ^ a b c Jadesta Kemenparekraf RI. "Desa Wisata Allaere Sela Air". jadesta.kemenparekraf.go.id. Diakses tanggal 9 April 2022. 
  20. ^ Biro Pusat Statistik (1996). Daftar nama desa tertinggal dan tidak tertinggal menurut propinsi dan kabupaten/kotamadya di pulau [nama pulau]. Biro Pusat Statistik. ISBN 9789795982777. 
  21. ^ Tim Penyusun Kemendes PDTT RI (2016). Peringkat Status Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa Tahun 2016. idm.kemendesa.go.id. Kemendes PDTT RI. Diakses tanggal 2022-05-29. 
  22. ^ Tim Penyusun Kemendes PDTT RI (2018). Peringkat Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2018. idm.kemendesa.go.id. Kemendes PDTT RI. Diakses tanggal 2022-06-09. 
  23. ^ Tim Penyusun Kemendes PDTT RI (2020). Peringkat Status Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa Tahun 2020. idm.kemendesa.go.id. Kemendes PDTT RI. Diakses tanggal 2022-05-28. 
  24. ^ Tim Penyusun Kemendes PDTT RI (2021). Peringkat Status Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa Tahun 2021. idm.kemendesa.go.id. Kemendes PDTT RI. Diakses tanggal 2022-05-27. 
  25. ^ a b Pemerintah Daerah Kabupaten Maros (2020-03-10). Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Allaere Tahun 2020 (PDF). maroskab.go.id. Pemerintah Daerah Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2021-06-20. 

Pranala luar

sunting