Yudistira Virgus (lahir di Palembang, 28 Agustus 1985) adalah peraih medali emas dalam Olimpiade Fisika Internasional 2004 dan Olimpiade Fisika Asia 2003.

Yudis, demikian Ia biasa dipanggil, menganggap pelajaran fisika adalah sesuatu yang mengasyikkan dan menantang karena fisika merupakan salah satu ilmu dasar paling penting dari seluruh cabang ilmu. "Saya merasa tertantang untuk belajar fisika. Saya juga pernah belajar filsafat yang menjelaskan bahwa fisika itu juga mempelajari ilmu alam. Alam itu dikenal indah dan saya ingin menikmati alam yang indah ini lewat fisika", katanya.

Anak kedua dari pasangan Edyanto dan Elvy Novianto ini, berhasil meraih medali emas dalam Olimpiade Fisika Internasional (nama resmi: International Phisics Olympiad atau IPhO) ke-35 di Pohang, Korea Selatan pada tanggal 17-23 Juli 2004. Yudistira memperoleh nilai 44,80, hanya terpaut 2,90 dari Alexander Mikhalyce dari Belarusia yang memperoleh nilai tertinggi. Nilai Yudistira menempati urutan nilai tertinggi ke-6 dari 332 peserta, lebih baik dibandingkan nilai yang diperoleh peserta dari Rusia, Amerika Serikat, Polandia, Israel, Belanda, Jerman, Inggris, dan India. Tim Olimpiade Fisika Indonesia berhasil menduduki peringkat 5 dunia dari 73 negara dengan merebut 1 medali emas, 1 perak, 2 perunggu, dan 1 honorable mention. Medali emas diraih Yudistira Virgus (SMA Xaverius 1 Palembang), medali perak diraih Edbert Jarvis Sie (SMAK 1 BPK Penabur Jakarta), serta medali perunggu diraih oleh Ardiansyah (SMAN Plus Riau) dan Andhika Putra (SMA Sutomo Medan).

Sebelumnya, Yudistira juga meraih medali emas dalam Olimpiade Fisika Asia (nama resmi: Asian Phisics Olympiad atau APhO) ke-4 di Bangkok, Thailand pada tanggal 20-29 April 2003. Tim Indonesia berhasil merebut 6 medali emas dan 2 honorable mention. Medali emas diraih oleh Rangga Perdana Budaya (SMA Taruna Nusantara Magelang), Hani Nurbiantoro S (SMA Sedes Sapiantiae Semarang), Bernard Ricardo (SMA Regina Pacis Bogor), Yudistira Virgus (SMA Xaverius 1 Palembang), Widagdo Setiawan (SMAN 1 Denpasar), dan Tri Wiyono Darsowiyono (SMAN 3 Yogyakarta). Dalam ajang yang diikuti oleh 10 negara tersebut, Indonesia berhasil menjadi juara umum. Peringkat lima besar berikutnya adalah Taiwan, Vietnam, Israel, dan Australia.

Atas prestasi yang telah dicapainya, Yudistira banyak memperoleh penawaran besiswa untuk melajutkan studi dari berbagai negara. Walalupun begitu, Ia lebih memilih beasiswa dari Sampoerna Foundation untuk melanjutkan studi di Institut Teknologi Bandung (ITB). Kesempatan ini diambil karena sudah lebih dulu diterima di ITB setelah melalui proses seleksi. Ia selalu memegang teguh prinsip. "Kalau saya khianati ITB, bukan tidak mungkin suatu saat bisa juga saya menghianati Sampoerna Foundation", katanya. Saat ini Ia juga sebagai pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) yang dipimpin oleh Prof. Yohanes Surya.

Prestasi

sunting

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting