Tongeren
Tongeren (bahasa Prancis: Tongers, bahasa Jerman: Tongern) ialah sebuah kota di Provinsi Limburg, Belgia, berpenduduk sekitar 30.000 jiwa. Daerah berpenutur utama bahasa Belanda ini terletak di perbatasan dengan bagian berpenutur bahasa Prancis (Wallon) di negeri ini.
Tongeren | |||
---|---|---|---|
![]() | |||
| |||
![]() | |||
Negara | ![]() | ||
Region | ![]() | ||
Community | ![]() | ||
Provinsi | ![]() | ||
Arrondissement | Tongeren | ||
Area | 87.81 km² | ||
Populasi – Laki-laki – Wanita – Kepadatan |
29,687 (2006-01-01) 48.98% 51.02% 339 inhab./km² | ||
Age distribution 0–19 years 20–64 years 65+ years |
(01/01/2006) 19,90% 61,20% % | ||
Pengangguran | 10.77% (1 Januari 2006) | ||
Pendapatan setahun | €12,759/org. (2003) | ||
Walikota | Patrick Dewael, acting mayor Carmen Willems (both VLD) | ||
Koalisi | Patrick Dewael, acting mayor Carmen Willems (both VLD) | ||
Kodepos | 3700 | ||
Kode Area | 012 | ||
Situs | www.tongeren.be |
Sejarah Sunting
Tongeren ialah kota tertua di Belgia. Didirikan pada tahun 15 SM. Nama asal kota ini adalah Atuatuca Tunguorum. Pada tahun 1677, hampir seluruh kota ini dibakar rata dengan tanah oleh pasukan Louis XIV dari Prancis, musibah yang menyebabkan Tongeren tak pernah sembuh total.
Tongeren ialah tempat kelahiran santo Katolik Servatius yang membawa agama Kristen ke Belanda pada abad ke-4. Segera setelah serangan bangsa Jermanik, kota ini menjadi pusat keuskupan Kristen – salah satu yang terawal di Negeri Rendah – oleh Servatius, dari kota Maastricht.