The Witness Of The Sunset

The Witness Of The Sunset merupakan novel berbahasa Indonesia karangan Yongki Kastanya yang diterbitkan pada tahun 2012 melalui penerbit Mahakarya Nyata. Novel ini berkisah tentang dahsyatnya kesaksian yang salah (fitnah).

The Witness Of The Sunset (Novel)
PengarangYongki Kastanya
Perancang sampulAditya Nugraha
NegaraIndonesia
BahasaBahasa Indonesia
GenreRomansa, Satire
PenerbitMahakarya Nyata
Tanggal terbit
2012
Halaman765
ISBNISBN 979-4985-02-2 Invalid ISBN

SINOPSIS sunting

Setelah meraih gelar doktor di bidang hukum Islam dari Universitas Al-Azhar Mesir, Azzam Syan Uzman yang sakit-sakitan, putra imam besar Maulana Uzman, langsung dijodohkan dengan sahabat masa kecilnya, Jasmin Aminah Umar yang terkenal soleha, cerdas, sopan, dan berasal dari keluarga terpandang. Sejak kecil Aminah sudah bisa menghafal Al-Quran. Gadis itu menjadi kebanggan ayahnya, Yusuf Ali Umar, pemilik pondok pesantren Al-Azmi yang terkenal di Mahaka. Semua orang tahu akan kecantikan dan kesolehan Aminah. Saat pertunangannya dengan Azzam diumumkan, semua orang berdoa agar mereka segera menikah. Namun sebuah gosip tak enak beredar dan membuat iman Aminah goyah.

Kedekatan Azzam dengan teman masa kecilnya, Rea Marlina yang kini menjadi seorang waria muda nan cantik jelita, diartikan banyak orang sebagai hubungan terlarang. Lama kelamaan, Aminah yang imannya kuat dilanda kebimbangan karena didera cemburu buta. Sampai suatu hari, ia melihat Aditya Uzman, adik kandung Azzam, terbunuh di padang rumput saat matahari terbenam. Ia lalu membuat kesaksian ke semua orang bahwa pembunuh Aditya adalah Rea.

Karena selama ini Aminah dikenal sebagai gadis soleha, semua orang pun percaya pada omongannya, termasuk Azzam. Semua orang lalu menyeret Rea ke kediaman Uzman untuk diadili. Namun beberapa keluarga Uzman melemparinya dengan batu hingga kepalanya bocor dan berdarah. Untungnya ada Ilyas Salim, sahabat sejati Rea yang tak percaya semua tuduhan itu. Ilyas berusaha membebaskan Rea dari tahanan di Kediaman Uzman, namun aksinya itu dipergoki Azzam dan para santrinya. Ilyas dan Rea berhasil kabur hingga ke tepi jurang. Saat akan menangkapnya, Azzam tak tega lalu melepaskan mereka. Ia meminta Ilyas untuk membawa Rea yang sudah sekarat pergi jauh-jauh dari desanya.

Setelah itu Azzam mulai meragukan kesaksian Aminah, dan mulai menyelidiki kasus pembunuhan adiknya. Satu per satu petunjuk yang tertinggal di Padang Rumput berusaha ia telusuri dan temukan jalan keluarnya. Hingga akhirnya Azzam tahu bahwa pembunuh Aditya adalah Mandira, budak ayahnya yang berkali-kali diperkosa Aditya hingga hamil Mandira pun mengakui perbuatannya ke semua orang. Ia juga mengakui bahwa Aminah tahu dialah pelakunya.

Azzam sangat murka pada Aminah, lalu memutuskan pertunangannya karena kesaksian Aminah palsu, dan ia sengaja melakukan itu karena cemburu pada Rea. Azzam lalu meninggalkan rumah dan keluarganya untuk pergi menemui Rea yang tinggal di rumah Ilyas di desa Marmara. Disana pria itu ingin menebus dosanya. Namun Rea sudah di ujung maut karena gegar otak yang dideritanya dan akhirnya meninggal dunia. Tak lama setelah itu Azzam pun meninggal dunia karena penyakit jantung yang sudah lama dideritanya. Sementara itu Aminah jatuh sakit, dan penyakitnya sangat misterius. Ayahnya mendatangkan tabib terkenal dari kota. Gadis itu lalu diberi ramuan keras hingga akhirnya sembuh. Namun setelah itu, lidahnya menjadi mati rasa dan bisu. Semua orang menganggapnya sebagai karma yang harus ditanggungnya sendiri akibat fitnah keji yang meluncur dari lidahnya.

KARAKTER sunting

Nama Tokoh Penokohan Karakter
Azzam Syan Uzman Protagonis Anak orang kaya yang menderita penyakit jantung sejak berusia dua tahun, lebih tepatnya setelah operasi pemisahan kembaran siamnya, dimana kembarannya itu meninggal dunia. Saat remaja, selalu bermusuhan dengan Rea, anak tetangganya yang kelakuannya seperti perempuan alias banci. Ia lalu bersekolah di Kairo, sekaligus berobat disana. Ketika berusia tiga puluh tahun, ia kembali ke kampung halamannya Mahaka, dan dijodohkan dengan Aminah, puteri kerabat dekat keluarganya. Namun hatinya lebih berpaut pada sosok Rea Marlina, mantan musuh di masa kecilnya yang kini berubah menjadi waria muda yang sangat cantik.
Rea Marlina Protagonis Seorang waria (transgender) nasrani yang bekerja keras sebagai penyanyi di kafetaria milik Orang Melayu-Spanyol, untuk menghidupi ayahnya yang lumpuh, ibunya yang doyan berjudi, dan ketiga adik perempuannya yang belum menikah. Tak pernah peduli pada hinaan dan cacian orang-orang disekitarnya. Selalu optimis meskipun aslinya dia rapuh. Jatuh cinta pada Azzam, namun ia tak pernah berani mengungkapkan cinta terlarangnya itu. Sangat sayang pada sahabat sejatinya, Ilyas Salim, yang selalu setia membela dan melindunginya dari orang-orang jahat.
Jasmin Aminah Umar Protagonis/Antagonis Puteri pemilik pondok pesantren dan Imam Besar di Mahaka, yang sudah bisa menghafal Al-Quran sejak berusia delapan tahun. Dikenal sebagai gadis soleha yang cantik, cerdas, dan pintar berkomunikasi, hingga membuat banyak orang suka padanya. Namun imannya goyan karena cintanya yang begitu besar pada Azzam ternyata bertepuk sebelah tangan. Kecemburuannya pada Rea, mengubah karakter lembutnya menjadi karakter seekor naga yang buas dan rela melakukan apa saja termasuk dengan memfitnah.
Ilyas Salim Protagonis Seorang petinju, penjudi, pemabuk, dan hobi berkelahi dengan preman yang suka berbuat onar di pasar. Sangat sayang pada Rea Marlina yang sudah dianggapnya seperti adiknya sendiri. Rela melakukan apa saja demi melindungi Rea saat semua orang menuduhnya sebagai pembunuh Aditya Uzman.
Aditya Uzman Antagonis Adik kandung Azzam yang angkuh, sombong, sering berbuat onar, dan selalu menghina Rea dengan kata-kata kasar. Sering melakukan pelecehan seksual pada para pekerjanya, termasuk pada Mandira, hingga gadis itu hamil. Namun akhirnya Aditya tewas secara misterius di Padang Rumput saat matahari terbenam, lalu Aminah menuduh Rea sebagai pembunuhnya.