Tari Barongan adalah nama lain dari tarian reog di wilayah Malaysia tepatnya di Johor dan Selangor, merupakan tarian rakyat Jawa Timur yang dibawa ke Malaysia sekitar 1722, oleh masyarakat Jawa terutama yang berasal dari Ponorogo ketika sedang merantau di sana sebelum wujudnya negara Indonesia.[1] Tarian ini menjadi kontroversi karena dinyatakan sebagai warisan budaya Malaysia dalam situs web resmi Kementerian, Kesenian dan Warisan Malaysia. Dalam situs yang sama deskripsi cerita pertunjukan reog ini digambarkan sebagai kisah Nabi Sulaiman dengan binatang-binatang yang dapat berbicara, pada saat ada harimau dan seekor merak yang berinteraksi dengan menari.[2] Hal ini menimbulkan kemarahan rakyat Ponorogo dan sentimen negatif rakyat Indonesia terhadap Malaysia. Pada saat penyelidikan tentang hal ini terungkap bahwa warisan budaya yang dikenal sebagai "tari barongan" di Malaysia ternyata mengimpor dadak merak, yang merupakan simbol atraksi utama tarian, dari Ponorogo.[3]

Menurut legenda Barongan adalah hewan mistik yang berasal dari orang yang disumpah peri. Hal ini terjadi karena dia mengejek peri itu. Barongan itu kemudian diperintah untuk mengekori Kuda Kepang sejak itu, itulah mengapa tarian Kuda Kepang selalu diikuti dengan presentasi Barongan hingga kini.[4][5][6]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting