Tamalate, Makassar

kecamatan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan

Tamalate (Makassar: ᨈᨆᨒᨈᨙ) adalah kecamatan di selatan Kota Makassar, provinsi Sulawesi Selatan.

Tamalate
Tamalate di Makassar
Tamalate
Tamalate
Peta lokasi Kecamatan Tamalate
Tamalate di Sulawesi
Tamalate
Tamalate
Tamalate (Sulawesi)
Tamalate di Indonesia
Tamalate
Tamalate
Tamalate (Indonesia)
Koordinat: 5°10′34″S 119°24′07″E / 5.176003127407289°S 119.40193683337003°E / -5.176003127407289; 119.40193683337003
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
KotaMakassar
Pemerintahan
 • CamatDrs. Hasan Sulaiman
Kode Kemendagri73.71.10 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS7371030 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan11

Sejarah

sunting

Tamalate awalnya merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Gowa. Pembentukannya sendiri pada tahun 1960 setelah Pemerintah Indonesia menetapkan reorganisasi distrik menjadi kecamatan di seluruh wilayah Indonesia. Kecamatan Tamalate terbentuk dari dua distrik dalam wilayah Daerah Tingkat II Gowa yaitu Distrik Mangasa dan Tombolo. Setelah Pemerintah Indonesia menetapkan perluasan wilayah Kotamadya Ujung Pandang pada tahun 1971 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1971, sebagian wilayah Kecamatan Tamalate yang berada di wilayah Kabupaten Gowa diserahkan kepada Pemerintah Kota Ujung Pandang.[1]

Wilayah Kecamatan Tamalate dalam Kabupaten Gowa yang diberikan kepada Kota Makassar meliputi Desa Maccini Sombala, Desa Mangasa, Desa Rappocini, Desa Jongaya dan Desa Barombong.[2]

Wilayah

sunting
 
Peta Administratif Kecamatan Tamalate, Kota Makassar

Kecamatan Tamalate secara administratif merupakan salah satu dari lima belas kecamatan di Kota Makassar.[3] Letak Kecamatan Tamalate berada di bagian selatan Kota Makassar.[4] Wilayah Kecamatan Tamalate berbatasan langsung dengan Kabupaten Gowa.[butuh rujukan]

Pada tahun 2020, luas wilayah Kecamatan Tamalate adalah 20,21 km2. Persentase luas Kecamatan Tamalate terhadap luas Kota Makassar adalah 11,50%.[5]

Geografi

sunting

Kecamatan Tamalate memiliki topografi wilayah berbentuk dataran rendah. Ketinggian permukaan tanah di Kecamatan Tamalate berkisar antara 1-6 meter di atas permukaan laut. Kecamatan Tamalate memiliki wilayah dengan pantai berpasir.[6] Kawasa pantai di Kecamatan Tamalate memanjang sekitar 42 km.[7] Pantainya melebar sepanjang 10-30 meter dengan kelandaian sebesar 3%. Posisi pantai di Kecamatan Tamalate dipengaruhi oleh sedimentasi pasir halus dari Sungai Jeneberang sehingga cenderung mengarah maju ke laut.[6]

Demografi

sunting

Jumlah dan kepadatan penduduk

sunting

Pada tahun 2000, jumlah penduduk di Kecamatan Tamalate sebanyak 128.329 jiwa. Lalu pada tahun 2004, jumlah penduduk di Kecamatan Tamalate sebanyak 143.987 jiwa. Persentase laju pertumbuhan penduduknya pada periode 2000–2004 sebesar 2,92%. Kemudian pada tahun 2005, jumlah penduduk di Kecamatan Tamalate bertambah sebesar 0,33% sehingga menjadi sebanyak 144.458 jiwa.[8]

Pada tahun 2017, jumlah penduduk di Kecamatan Tamalate sebanyak 216.699 jiwa. Lalu pada tahun 2018, jumlah penduduk di Kecamatan Tamalate meningkat menjadi 220.430 jiwa. Pada tahun 2019, jumlah penduduk di Kecamatan Tamalate berkurang menjadi 188.015 jiwa. Kemudian pada tahun 2019, jumlah penduduk di Kecamatan Tamalate bertambah sedikit menjadi 188.835 jiwa.[9]

Rumah tangga

sunting

Pada tahun 2000, jumlah rumah tangga di Kecamatan Tamalate sebanyak 31.693 rumah tangga. Tiap rumah tangga di Kecamatan Tamalate pada tahun 2000, rata-rata memiliki anggota keluarga sebanyak 4,13. Kemudian pada tahun 2004, jumlah rumah tangga di Kecamatan Tamalate sebanyak 32.650 dan pada 2005 sebanyak 32.522. Rata-rata anggota rumah tangga di Kecamatan Tamalate pada tahun 2004 sebanyak 4,41 dan meningkat menjadi 4,44 pada tahun 2005.[10] Jumlah penduduk di Kecamatan Tamalate pada tahun 2005 mencakup 12,10% pada tahun 2005 dan menjadikannya kecamatan dengan penduduk terbanyak pada tahun tersebut dari total 14 kecamatan di Kota Makassar.[11]

Pola keruangan

sunting

Dalam pola keruangan Kota Makassar pada tahun 2005, Pemerintah Kota Makassar membagi kecamatan-kecamatan dalam Kota Makassar menjadi tiga kawasan. Ketiganya yaitu kawasan pusat, transisi dan pinggiran. Kecamatan Tamalate dalam pembagian ini termasuk dalam kawasan transisi yang letaknya berada di antara kawasan pusat dan kawasan pinggiran Kota Makassar.[8]

Wilayah Kecamatan Tamalate mengalami gentrifikasi. Pada kawasan pesisir Tanjung Bunga terjadi kecenderungan pemanfaatan ruang untuk perumahan. Sementara di beberapa kelurahan lain di Kecamatan Tamalate terjadi pemanfaatan ruang untuk pusat bisnis dan jasa. Penduduk di Kelurahan Maccini Sombala, Kelurahan Balang Baru, dan Kelurahan Parangtambung bermigrasi ke Kelurahan Manuruki dan Kelurahan Mangasa dalam wilayah Kota Makassar.[12]

Perumahan

sunting

Wilayah Kecamatan Tamalate memiliki kawasan permuahan dengan dua tingkat kepadatan yang rendah, sedang dan tinggi.[13] Perumahan utama di Kecamatan Tamalate berada di sebuah kompleks perumahan bernama BTN Hartaco Indah. Di dalam kompleks ini, terdapat sebuah sekolah dasar, dua sekolah menengah pertama, satu sekolah menengah atas, satu sekolah menengah kejuruan.[butuh rujukan]

Stasiun pengisian bahan bakar

sunting

Di Kecamatan Tamalate terdapat 3 unit stasiun pengisian bahan bakar yang tersebar di dua jalan utama yaitu Jalan Sultan Alauddin dan Jalan Abdul Kadir.[butuh rujukan]

Benteng

sunting

Di Kecamatan Tamalate terdapat sebuah benteng peninggalan Kesultanan Gowa yaitu Benteng Somba Opu. Lokasi Benteng Somba Opu dekat dari BTN Hartaco Indah. di mana benteng tersebut adalah peninggalan Kerajaan Gowa.[butuh rujukan]

Ekonomi

sunting

Mata pencaharian

sunting

Industri pakaian jadi

sunting

Selama periode tahun 2002–2007, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal Kota Makassar menghitung sebanyak 25 macam jenis industri pakaian jadi di Kota Makassar. Metode konfeksi menjadi model utama dalam pengusahaannya. Dalam catatan tahun 2008, Kecamatan Tamalate menjadi salah satu kecamatan di Kota Makassar yang memiliki industri pakaian jadi model konfeksi.[14]

Bencana

sunting

Kecamatan Tamalate termasuk kawasan rawan abrasi di pesisir Kota Makassar. Sebagian wilayah Kecamatan Tamalate telah mengalami abrasi.[7] Selain itu, pantai di Kecamatan Tamalate yang membentang sepanjang 42 km termasuk kawasan yang rawan tsunami.[15] Kawasan pesisir di Kecamatan Tamalate juga rawan mengalami kenaikan muka air laut.[15]

Referensi

sunting

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Citra Kabupaten Gowa dalam Arsip. Jakarta Selatan: Arsip Nasional Republik Indonesia. 2016. hlm. 10. ISBN 978-602-6503-03-9. 
  2. ^ Iqbal, dkk. 2021, hlm. 75.
  3. ^ Pemerintah Kota Makassar 2021, hlm. II-1.
  4. ^ Hidayat, S., Syafri dan Tato, S. (2021). Muhibuddin, A., dan Jumain, A., ed. Tata Guna Lahan dan Transportasi Wilayah Peri-Urban Mamminasata: Studi Kasus Koridor Ruas Jalan Hertasning-Tun Abdul Razak (PDF). Gowa: Pusaka Almaida. hlm. 53. ISBN 978-623-226-325-3. 
  5. ^ Pemerintah Kota Makassar 2021, hlm. II-2.
  6. ^ a b Pemerintah Kota Makassar 2021, hlm. II-5 - II-6.
  7. ^ a b Pemerintah Kota Makassar 2021, hlm. II-19.
  8. ^ a b Mansyur 2022, hlm. 23.
  9. ^ Pemerintah Kota Makassar 2021, hlm. II-146.
  10. ^ Mansyur 2022, hlm. 24.
  11. ^ Mansyur 2022, hlm. 22.
  12. ^ Iqbal, dkk. 2021, hlm. 7-8.
  13. ^ Pemerintah Kota Makassar 2021, hlm. II-14.
  14. ^ Suryani, H., dkk. (2017). Pelatihan Pengelolaan Limbah Industri Pakaian Jadi (PDF). Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar. hlm. 2. ISBN 978-602-6883-49-0. 
  15. ^ a b Pemerintah Kota Makassar 2021, hlm. II-20.

Daftar pustaka

sunting