Suweg
Suweg (Amorphophallus paeoniifolius) adalah tanaman anggota genus Amorphophallus dan masih berkerabat dekat dengan bunga bangkai raksasa (A. titanum) dan iles-iles (A. muelleri). Suweg sering dicampurbaurkan dengan iles-iles karena keduanya menghasilkan umbi batang yang dapat dimakan dan ada kemiripan dalam morfologi daun pada fase vegetatifnya. Nama lainnya adalah porang, meskipun nama ini juga dipakai untuk iles-iles. Nama-nama dalam bahasa lain: elephant foot yam[2][3] atau stink lily (bahasa Inggris), teve (bahasa Tonga), jimmikand, suran, chenna, ol (bahasa Bengal), serta oluo (bahasa Odia).
Suweg | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | Plantae |
Klad: | Tracheophyta |
Klad: | Angiospermae |
Klad: | Monokotil |
Ordo: | Alismatales |
Famili: | Araceae |
Genus: | Amorphophallus |
Spesies: | A. paeoniifolius
|
Nama binomial | |
Amorphophallus paeoniifolius |
Suweg adalah tanaman asli Asia Tenggara dan tumbuh di hutan-hutan kawasan Malesia, Filipina, serta India tropik (bagian selatan).
Pemerian botani
suntingTerna, tahunan namun dapat dianggap dwimusim karena fase vegetatif dan generatif muncul tidak bersamaan.[butuh rujukan]
Fase vegetatif tampak sebagai dedaunan bercabang-cabang dengan "batang" lunak. Batang sejati tidak ada tetapi berupa umbi yang selalu berada di bawah permukaan tanah. Umbi batang membentuk anakan umbi dari samping dan dapat memunculkan daun sehingga kadang-kadang tampak seperti berumpun, umbi mengandung pati yang komposisinya didominasi oleh mannan; warna umbi putih, sering dengan semburat warna merah jambu atau ungu. Warna umbi ini berbeda dari iles-iles maupun walur (acung), yang warna umbinya kuning.[butuh rujukan]
Tangkai daun tunggal utama sering kali dianggap "batang" oleh awam, tumbuh tegak, lunak, dan berwarna hijau (mulai dari muda hingga gelap) berbelang-belang putih;[4] permukaan tangkai daun suweg kasar bila diraba, berbeda dari iles-iles yang halus; tangkai daun pada ketinggian tertentu (dapat mencapai 1,5 m) menjadi tiga cabang sekunder dan akan mencabang lagi sekaligus menjadi tangkai helai daun.[4]; helai daun ada yang menyatu pada tangkai daun. Suweg tidak memiliki tonjolan berwarna cokelat kehitam-hitaman (disebut bulbil) pada bagian percabangan tangkai daun, sebagaimana iles-iles.[4][5]
Bunga muncul apabila simpanan energi berupa tepung di umbi sudah mencukupi untuk pembungaan. Sebelum bunga muncul, seluruh daun termasuk tangkainya akan layu. Bunga tersusun majemuk berupa struktur khas talas-talasan, yaitu bunga-bunga tumbuh pada tongkol yang dilindungi oleh seludang bunga. Kuntum bunga tidak sempurna, berumah satu, berkumpul di sisi tongkol, dengan bunga jantan terletak di bagian distal (lebih tinggi) daripada bunga betina. Struktur generatif ini pada saat mekar mengeluarkan bau bangkai yang memikat lalat untuk membantu penyerbukannya.[butuh rujukan]
Perbanyakan secara generatif dengan biji atau secara vegetatif dengan anakan umbi.[butuh rujukan]
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ IUCN Detail 44393336
- ^ Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson dalam ITIS Report.
- ^ Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson dalam Plants Database dari USDA
- ^ a b c Situs Koran Nias: Budidaya Umbi Hutan, oleh Biro Pembinaan dan Konservasi SDH Perhutani Diarsipkan 2011-10-25 di Wayback Machine. diakses 30 April 2010
- ^ PORANG (Amorphophallus oncophyllus) Familia: Araceae Diarsipkan 2012-01-23 di Wayback Machine., artikel dari Dipokusumo Farm
Pranala luar
sunting- The Plant List: Amorphophallus paeoniifolius
- CATE Araceae: Amorphophallus paeoniifolius Diarsipkan 2017-01-19 di Wayback Machine.
- IAS: Amorphophallus paeoniifolius
- Aust. Trop. Rainf. Plants: Amorphophallus paeoniifolius Diarsipkan 2017-02-04 di Wayback Machine. Fact Sheet