Sungai Cileungsi
Sungai Cileungsi atau (Pada Jaman Belanda dikenal West Djonggol Rivier) adalah sungai sepanjang 39 kilometer dengan lokasi hulu di wilayah antara Cibadak, Sukamakmur, Bogor dan Sirnajaya, Jonggol, antara lain dimulai dari mata air di atas Curug Ciguntur, Telaga Pakuan Jonggol, Curug Pakuan, Curug Mariuk, hingga Curug Leuwi Hejo Jonggol.[1] Sedangkan muaranya berada di hulu dari Kali Bekasi di sekitar wilayah Jatiasih, Kota Bekasi, tepatnya Tempuran sungai atau pertemuan sungai dengan sungai Cikeas di perbatasan selatan kota Bekasi dengan Gunung Putri, Bogor.[1] Belakangan ini, Sungai Cileungsi dikenal karena kondisi aliran sungai yang sangat tercemar yang diakibatkan oleh aktivitas industri di pinggir sungai wilayah Citeureup–Gunung Putri–Klapanunggal–Cileungsi. [1]
Cileungsi Sungai Ci Leungsi, Tjileungsi, West Djonggol Rivier | |
---|---|
Lokasi | |
Negara | Indonesia |
Ciri-ciri fisik | |
Hulu sungai | Pegunungan Jonggol, Sirnajaya, Sukamakmur, Bogor |
- elevasi | 1.400 m (4.600 ft) dpl |
Muara sungai | Sungai Bekasi |
Panjang | 39 kilometer (24 mi) |
Daerah Aliran Sungai | |
Luas DAS | km2 |
Informasi lokal | |
Zona waktu | WIB (UTC+7) |
GeoNames | 1649410 |
Hulu sungai
suntingKawasan Hulu Sungai Cileungsi secara geografis berada di kawasan Pegunungan Jonggol, tepatnya berada di empat desa, yaitu Sirnajaya, Sukamulya, Cibadak, dan Karang Tengah. Kondisi aliran Sungai Cileungsi di kawasan hulu masih sangat jernih dengan dasar bebatuan, tetapi curam. Karena itu, di kawasan ini aliran Sungai Cileungsi banyak membentuk curug atau air terjun.
Hilir sungai
suntingKondisi aliran sungai di kawasan Hilir berbanding terbalik dengan kondisi aliran di kawasan hulu.
Pencemaran
suntingSungai Cileungsi yang alirannya melintasi kawasan-kawasan industri besar di bagian timur Kabupaten Bogor kerap kali dikeluhkan masyarakat sepanjang hilir aliran Sungai Cileungsi akibat tercemarnya air sungai akibat limbah yang dihasilkan oleh aktivitas industri di sekitar hilir sungai. Pencemaran hilir Sungai Cileungsi sudah berlangsung lebih dari tujuh tahun, pengawasan dan pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah selama ini ternyata tidak efektif karena pencemaran yang diduga dari limbah industri selalu terjadi dan berulang.[1]
Referensi
sunting- ^ a b c d "Sungai Terpanjang di Bogor". metro.sindonews. Diakses tanggal 2023-09-13. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama ":0" didefinisikan berulang dengan isi berbeda