Sokanegara, Kejobong, Purbalingga
Sokanegara adalah desa di Kecamatan Kejobong, Purbalingga, Jawa Tengah, Indonesia.
Desa Sokanegara | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Purbalingga | ||||
kecamatan | Kejobong | ||||
Kode pos | 53392 | ||||
Kode Kemendagri | 33.03.03.2003 | ||||
Luas | 252,6 ha | ||||
Jumlah penduduk | +- 2000 penduduk | ||||
Jumlah RT | 15 | ||||
Jumlah RW | 5 | ||||
Jumlah KK | 1123 | ||||
|
Sokanegara adalah desa di Kecamatan Kejobong, Purbalingga, Jawa Tengah, Indonesia. di dalam desa tersebut terdapat empat sekolah dasar yaitu MI Maarif 1 Sokanegara, MI Maarif 2 Sokanegara, SDN 2 Sokanegara, dan SDN 1 Sokanegara. dan terdapat sebuah pondok pesantren bernama pondok pesantern Syarief Hidatullah. Di dalam desa tersebut terbagi menjadi 5 dukuh yaitu dukuh wetan, ndesa, rawa, kontrangan, dan dukuh kulon. mata pencaharian penduduknya yaitu petani dan buruh bangunan. Desa Sokanegara ini masih dikategorikan sebagai desa yang masih miskin, karna masyarakatnya masih mengandalkan bantuan pemerintah. Desa ini di apit desa lamuk untuk sebelah barat, desa gumiwang sebelah utara, desa krenceng sebelah timur dan sungai kacangan beserta desa penaruban di sebelah selatan. jalur tranportasi desa ini biasanya dibagi menjadi dua bagian yaitu lewat jalur jembatan "talang", jalur ini khusus buat sepeda motor, sepeda, dan becak. sedangkan jalur satunya jalur lingkar karena jalur ini harus muter ke arah kejobong. jalur ini biasanya untuk kendaraa roda empat atau lebih. karena kalau lewat jalur jembatan talang tersebut konstruksinya tidak muat untuk kendaraan roda empat sebab lebarnya hanya berukuran +- 130-150 cm dengan panjang -+30 meter. jembatan talang ini merupakan jembatan yang sangat vital karena jembatan ini menghubungkan lebih dari tiga desa menuju kecamatan bukateja.
Sejarah Desa
suntingDesa Sokanegara adalah Desa Kolonisasi yang datang dari beberapa Daerah di Jawa Tengah dan terdiri dari beberapa Daerah. Desa Sokanegara pada mulanya adalah berasal dari hutan kawasan masuk wilayah kerajaan Mataram ( Surakarta ). Berdasarkan cerita rakyat terdahulu ada sekelompok rombongan kesenian Angklung datang dari luar Daerah dan menetap disuatu wilayah yang wilayahnya sebagian dataran rendah dan sebagian lagi dataran tinggi. Ditengah tengan wilayah tersebu ada satu tempat kalau dilihat dari arah timur, selatan dan barat keliatan seperti gunung dan tempat tersebut pernah disinggahi oleh Sunan Giri maka tampat tersebut dinamakan Giri Laya atau Gunung Munjul karena tanahnya mejulang tinggi seperti gunung. Dari sekelompok orang rombongan Angklung tersebut berkumpul di Gunung Munjul, ditempat tersebut banyak ditumbuhi tanaman bunga soka (kembang soka).
Sekelompok rombongan Angklung tersebut dijadikan Tokoh Masyarakat yang dikenal dengan nama :
- Ki Suta Babut panggilannya Ki Badhud ( Tukang Badhud/Tukang kendang)
- Ny Pasini (Lengger)
- Ki Angklung Jiwa ( Tukang Angkung)
- Ki Anta Gopa (Tukang tabuh kenong)
- Ki Mamang Dana (Tukang tabuh gong bumbung)
Untuk membentuk suatu desa ke empat orang tersebut bermain musik Angklung di pertengahan wilayah yaitu di Gunung Munjul yang banyak ditumbuhi kembang soka agar orang-orang dari semua wilayah bekumpul.
Setelah berkumpul terus bermusyawarah membentuk suatu desa, karena tempat yang untuk bemusyawarah banyak ditumbuhi bunga soka maka sepakat daerah ini disebut “DESA SOKANEGARA” yang berasal dari dua kata yaitu SOKA dan NEGARA yang berarti Bunga Bangsa dan membentuk suatu Pemerintahan Desa Sokanegara yang dipimpin oleh Seorang Bekel yang bernama Ki Suta Babut.
Desa Sokanegara dibagi menjadi 3 Grumbul yang meliputi beberapa Blok yaitu :
- Dukuh Wetan dipimpin oleh Ki Suta Babut.
- Dukuh Kulon dipimpin oleh Ki Anta Gopa.
- Gunung Munjul dipimpin oleg Ki Angklung Jiwa.
Seiring berjalannya waktu Desa Sokanegara di bagi menjadi beberapa wilayah yang disebut BAU dan beberapa Blok, yang dipimpin oleh Seorang Lurah.