Silappadikaram (Tamilசிலப்பதிகாரம், CilappatikāramIPA: [ʧiləppət̪ikɑːrəm] ?, diterbitkan kembali sebagai Kisah Sebuah Gelang Kaki[1]) adalah salah satu dari Lima Epos Besar Kesusatraan Tamil menurut tradisi sastra Tamil kemudian.[2] Seorang pangeran penyair Jainisme dari Kodungallur dekat Kochi (bagian dari Tamilakam kuno, kini di Kerala saat ini), disebut dengan nama samaran Ilango Adigal, dikaitkan dengan karya ini.[3] Dia terkenal sebagai saudara Vel Kelu Kuttuvan, Raja Dinasti Chera.[4]

Sebagai sebuah karya sastra, Silappatikaram sangat dihormati oleh orang Tamil. Karya ini berisi tiga bab dan total 5270 baris puisi. Epos tersebut berkisah tentang Kannagi, yang telah kehilangan suaminya karena kesalahan hukum di istana Dinasti Pandya, melampiaskan pembalasan dendamnya terhadap kerajaannya.[5]

Silappatikaram kemungkinan berasal dari awal Era Umum,[6] meskipun pengarangnya mungkin telah membangun sebuah cerita rakyat yang sudah ada sebelumnya untuk menyusun kisah ini. Cerita tersebut melibatkan tiga kerajaan Tamil di zaman kuno, yang diperintah oleh Dinasti Chola, Pandya, dan Chera. Silappatikaram memiliki banyak referensi tentang peristiwa dan kepribadian historis, walaupun belum diterima sebagai sumber sejarah yang dapat diandalkan oleh banyak sejarawan karena masuknya banyak peristiwa dan prestasi yang berlebih-lebihan terhadap raja-raja Tamil kuno.

Latar historis dan sosial

sunting

Pada akhir zaman Sangam (abad kedua – ketiga EU), negeri Tamil berada dalam kebingungan politik. Orde tiga dinasti Tamil yang lebih tua digantikan oleh invasi Kalabhra. Raja-raja yang baru ini dan yang lainnya menganjurkan agama Buddha dan Jaina. Ilango Adigal, penulis Silappatikaram, mungkin hidup pada periode ini dan merupakan salah satu dari sejumlah besar penulis Jainisme dan Buddhis dalam puisi Tamil.[3] Penulis-penulis ini, yang mungkin dipengaruhi oleh keyakinan kehidupan kebiaraan mereka, menulis buku berdasarkan nilai moral untuk menggambarkan kesia-siaan kesenangan duniawi. Silappatikaram menggunakan monolog, sebuah gaya yang diambil dari kesusastraan Sangam. Silappatikaram tidak menggunakan kebiasaan mengenai pembagian negeri menjadi bagian dari deskripsi kehidupan di antara berbagai komunitas pahlawan pria dan wanita.[7] Epos tersebut menyebutkan malam hari, terutama di musim semi, sebagai waktu utama yang memperparah perasaan rindu pada mereka yang berpisah.[7] Pola ini hanya ditemukan di karya Sanskerta kemudian oleh Kalidasa (abad ke-4 EU).[7]

Catatan

sunting
  1. ^ Cilappatikaram : The Tale Of An Anklet. Penguin Books India. Diakses tanggal 13 April 2014. Silappatikaram figuratively means 'the chapter on the anklet'
  2. ^ Mukherjee 1999, p. 277
  3. ^ a b A Survey of Kerala History. A Sreedhara Menon. 2007. p. 84. ISBN 81-264-1578-9.
  4. ^ Rajarajan, R.K.K. (2016) Masterpieces of Indian Literature and Art - Tears of Kaṇṇaki: Annals and Iconology of the ‘Cilappatikāram’. Sharada Publishing House, New Delhi. Pages xix + 412, photos 143, ISBN 978-93-83221-14-1. https://www.academia.edu/30222114/Masterpieces_of_Indian_Literature_and_Art_-_Tears_of_Ka%E1%B9%87%E1%B9%87aki_Annals_and_Iconology_of_the_Cilappatik%C4%81ram_
  5. ^ "Silappathikaram Tamil Literature". Tamilnadu.com. 22 January 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-04-11. Diakses tanggal 2017-11-30. 
  6. ^ Ilango Adigal's epic is dated to probably belong to beginning of christian era
  7. ^ a b c Nadarajah 1994, p. 310

Referensi

sunting

Rajarajan, R.K.K. (2016) Masterpieces of Indian Literature and Art - Tears of Kaṇṇaki: Annals and Iconology of the ‘Cilappatikāram’. Sharada Publishing House, New Delhi. Pages xix + 412, photos 143, ISBN 978-93-83221-14-1.

Bacaan lebih lanjut

sunting

Pranala luar

sunting