Sigalegalephrynus

genus katak puru arboreal
Sigalegalephrynus
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Sigalegalephrynus

Smart, Sarker, Arifin, Harvey, Sidik, Hamidy, Kurniawan, and Smith, 2017
Spesies

Sigalegalephrynus (katak sigale-gale) adalah genus katak puru arboreal, anggota famili Bufonidae. Katak kecil yang baru dideskripsi pada 2017 ini menyebar terbatas di Sumatra, dan sejauh ini baru diketahui 2 spesies yang menjadi anggotanya. Nama umumnya dalam bahasa Inggris adalah Puppet Toads.[1]

Etimologi

sunting

Namanya berasal dari sebutan boneka kayu Si Gale Gale, yang biasa ditampilkan pada upacara kematian papurpur sapata dari masyarakat Batak di Pulau Samosir; ditambah dengan akhiran yang berasal dari perkataan Gerika, phrynos, yang berarti kodok. Hal ini oleh karena penampilan katak puru ini, dengan kaki-kaki yang kurus lampai, postur tubuh yang kaku dan pola warna kecokelatan serupa kayu, sedikit banyak mengingatkan pada gambaran boneka kayu tersebut.

Pemerian

sunting

Sigalegalephrynus merupakan katak puru yang berukuran sedang (<40 mm SVL, snout-vent length; yakni panjang tubuh dari moncong ke anus), dengan tungkai-tungkai yang kurus, serta kebiasaan hidup arboreal (memanjat pohon) dan trogloditik (tidur di lubang-lubang atau gua). Katak ini juga memiliki timpanum (gendang telinga) yang terlihat jelas atau sedikit samar. Berikut ini perbandingan dengan genus katak puru yang lain di wilayah Dangkalan Sunda (ciri-ciri Sigalegalephrynus ditulis dalam kurung):[1]:66-7

  • Sigalegalephrynus sangat mirip dengan katak marga Ansonia, akan tetapi umumnya Ansonia berukuran lebih besar, >40 mm SVL; memiliki duri mandibular di rahang bawahnya (Sigalegalephrynus tanpa duri mandibular); paha dan betis—jika diluruskan—melebihi panjang SVL (panjang paha dan betis Sigalegalephrynus < SVL); dan Ansonia biasanya ditemukan di tumbuh-tumbuhan rendah di sekitar aliran air
  • Katak marga Pelophryne biasanya berukuran kecil, <40 mm SVL; jari tangan I (jempol) mengecil, tidak ada atau hanya satu ruas jari yang menonjol melebihi selaput renang (dua ruas jempol tangan Sigalegalephrynus menonjol, bebas dari selaput renang); dan tonjolan kawin (nuptial pad) pada tangan hewan jantan yang tanpa atau hanya sedikit berspikula (tonjolan kawin pada tangan Sigalegalephrynus jantan dengan banyak spikula—bintil2 kecil tajam—yang terkeratinisasi). Katak Pelophryne biasanya ditemukan di lantai hutan,[2]:86-7 dan adakalanya memanjat semak-semak
  • Marga Leptophryne mempunyai tubuh >40 mm SVL; dan memiliki bintil sub-artikular besar di sisi bawah persendian antara ruas jari yang pertama dengan ruas tulang-tulang telapak tangan (metacarpus) (Sigalegalephrynus tidak memiliki bintil serupa itu). Leptophryne biasanya ditemukan di aliran sungai kecil berarus lambat, terutama di tepinya,[3]:40-2 atau di antara serasah di tepian air,[2]:83 atau paling-paling memanjat tumbuhan semak
  • Katak marga Rentapia memiliki kebiasaan memanjat pohon, serupa dengan Sigalegalephrynus. Akan tetapi Rentapia memiliki tubuh yang lebih besar, >70 mm SVL, dan lebih kekar; serta memiliki kelenjar paratoid yang terlihat jelas di belakang matanya (Sigalegalephrynus tidak memiliki kelenjar paratoid serupa itu)
  • Marga Phrynoidis adalah kelompok katak puru yang bertubuh besar, >70 mm SVL; dan bersifat semi-akuatik, acap ditemukan di antara bebatuan di sungai besar atau kecil. Phrynoidis memiliki tungkai yang kokoh kuat (vs. kurus ramping), dan jari-jari kaki yang penuh berselaput renang, kecuali jari no IV (kaki belakang Sigalegalephrynus hanya berselaput kurang dari setengah jari)
  • Marga Pseudobufo mempunyai kaki belakang yang penuh berselaput renang, di semua jari-jarinya (kaki Sigalegalephrynus hanya berselaput kurang dari setengah jari). Pseudobufo merupakan katak puru berukuran besar, >75 mm SVL, yang menghuni wilayah rawa-rawa gambut di Sumatra, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya
  • Marga Duttaphrynus dan Ingerophrynus, kedua-duanya katak puru berukuran >40 mm SVL, adalah katak yang hidup di daratan (terestrial) atau adakalanya di sekitar air, tidak memanjat pohon. Duttaphrynus dan Ingerophrynus memiliki alur-alur atau gigir keras di atas kepalanya, di antara kedua matanya (Sigalegalephrynus tidak memiliki gigir serupa itu)

Spesies

sunting

Sejauh ini baru dikenal lima spesies anggota marga Sigalegalephrynus:[1]:66-7

Catatan kaki

sunting
  1. ^ a b c Smart, U., G.C. Sarker, U. Arifin, M.B. Harvey, I. Sidik, A. Hamidy, N. Kurniawan, & E.N. Smith. 2017. "A New Genus and Two New Species of Arboreal Toads from the Highlands of Sumatra with a Phylogeny of Sundaland Toad Genera". Herpetologica, 73(1):63-75. DOI: http://dx.doi.org/10.1655/Herpetologica-D-16-00041
  2. ^ a b Inger, R.F. & R.B. Stuebing. 1997. A field guide to the frogs of Borneo. Kota Kinabalu:Natural History Publications. ISBN 983-812-016-2
  3. ^ Iskandar, D.T. 1998. Amfibi Jawa dan Bali. Bogor:Puslitbang Biologi LIPI. ISBN 979-579-015-3

Pranala luar

sunting