Sidodadi, Sukosewu, Bojonegoro

desa di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur

Sidodadi adalah sebuah desa yang berada di kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Indonesia.

Sidodadi
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenBojonegoro
KecamatanSukosewu
Kode pos
62183
Kode Kemendagri35.22.24.2012
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²


Sejarah sunting

Konon cerita yang berkembang di masyarakat, sebelum ada desa alam ini merupakan belantara yang luas dan lebat. Pada zaman kerajaan terjadi peperangan antar kerajaan, juga kerajaan dengan penjajah. Manakala salah satu kerajaan kalah dalam berperang, para prajuritnya lari untuk menyelamatkan diri masuk kedalam hutan belantara, di dalam hutan itulah mereka membentuk komunitas, untuk berinteraksi antar komunitas biasanya mereka menggunakan sandi, misalnya dengan menanam jenis pohon tertentu di halaman rumah dan sebagainya. Orang pertama dalam komunitas/ penemu tempat tersebut biasanya dijadikan tokoh yang sekarang disebut dayang. Selanjutnya dalam komunitas, mereka memilih/menunjuk seorang tokoh pemimpin yang disebut petinggi. Demikian juga dalam memberi nama tempat atau wilayah kekuasaan mereka biasanya disesuaikan dengan keadaan kejadian alam sekitarnya.

Demikian juga dengan desa Sidodadi sebetulnya terdiri dari dua kelurahan, yaitu Desa Kendal dan Balongtuangi. Kendal keberadaannya disebelah barat yang terdiri dari dua wilayah pedukuhan yaitu dukuh Kendal dan dukuh Gempol. Adapun asal-usul nama Kendal dan Gempol adalah nama sebuah pohon yaitu pohon Kendal dan pohon Gempol. Kedua-duanya berada di tempat berbeda dan keduanya juga tempat yang sangat dikeramatkan. Dalam komunitas dua pedukuhan tersebut dipimpin oleh seorang tokoh yang disebut petinggi/lurah yang bernama Pusnadi dalam menjalankan roda pemerintahannya dibantu beberapa pamong desa antara lain 1 orang carik, 2 orang kamituwo, 2 orang jogoboyo, 2 orang kabayan dan 2 orang modin. Balong Tuangi keberadaannya berada di sebelah timur yang wilayahnya terdiri dari tiga pedukuhan antara lain pedukuhan Balong, Kedungpapak, dan Bitingan. Masing-masing pedukuhan juga mempunyai sejarah tersendiri.

Balong berasal dari sebuah danau/Balong yang berada di tempat itu. Danau/Balong mereka menyebut salah satu sumber mata air, kebetulan berbau wangi maka mereka menyebut Balongtuangi.

Kedungpapak lain lagi, mereka menamakan Kedungpapak, karena ada kejadian pada saat itu ada perkelahian dua buaya raksasa yang datang dari hilir sungai dan satunya dari hulu sungai. Keduanya bertemu di suatu tempat/kedung/perut sungai yang airnya sangat dalam. Mereka bertemu berpapakan di tempat itu, dan terjadi perkelahian sehingga akhirnya mereka sama-sama mati, maka tempat itu dinamakan Kedungpapak.

Kalau Bitingan beda lagi, kala itu ada sebuah musibah/pagebluk. Penghuni tempat tersebut sakit yang tidak jelas penyakitnya, pagi sakit sore mati, sore sakit pagi mati, terus menerus sehingga ada sesepuh yang menyarankan untuk membuat tumbal/obat. Tumbal/obat tersebut syaratnya harus dipincuk (dibungkus) memakai cemiti/biting sehingga karena dengan sarana tersebut keadaan bisa normal kembali maka dukuh tersebut dinamakan Bitingan. Ketiga wilayah tersebut dipimpin seorang petinggi/lurah bernama Ponco, dalam pemerintahannya dibantu oleh beberapa pamong desa anta lain 1 orang carik, 3 orang kamituwo, 3 orang jogoboyo, 3 orang kabayan dan 1 orang modin.

Karena pada tahun + 1925, dua wilayah: Kendal dan Balong tuangin para pemimpinnya sedang kosong, ada seorang tokoh yang sangat disegani oleh warga di dua desa tersebut, maka tokoh tersebut ditunjuk/dipilih oleh pemerintah kolonial Belanda untuk menjadi pemimpin mereka. Tokoh tersebut bernama Sarijono. Kemudian pada tahun + 1926 awal dia memimpin kedua desa tersebut digabung menjadi satu yang diberi nama Desa Sidodadi.

Demikian sejarah singkat asal-usul desa Sidodadi, mudah-mudahan bisa memberi gambaran pada generasi muda sebagai pedoman.

Sejarah Pemerintahan Desa

Nama-nama tokoh yang pernah menjabat menjadi Lurah/Kepala Desa Sidodadi sesuai pada urutan masa jabatannya mulai tahun 1926 sampai dengan sekarang.

Tabel 1.1. Sejarah Pemerintahan Desa

No Periode Nama Kepala Desa Keterangan

1 1926 - 1933 Sariyono Lurah

2 1934 - 1965 Sastrowardoyo Lurah

3 1965 - 1967 Abdul Khamid PJ Lurah

4 1967 - 1989 Sutomo Kades

5 1989 - 1989 Dasimin PJ Kades

6 1989 - 1990 M. Muslih PJ Kades

7 1990 - 1997 Edi Surawi Kades

8 1998 - 1998 Djamari PJ Kades

9 1998 - 2006 M. Samidi Kades

10 2006 - 2007 Yaimin, SE PJ Kades

11 2008 - 2013 M. Muhari Kades

12 2013 - 2013 As'ad PJ Kades

13 2013 - Sekarang Mudakir Kades