Institut Agama Islam Negeri Takengon

universitas di Indonesia

Institut Agama Islam Negeri Takengon adalah Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri di Takengon provinsi Aceh, Indonesia. Hal itu berdasarkan Peraturan Presiden Perpres RI Nomor 41 Tahun 2020, tertanggal 28 Februari 2020.[3] Adapun Rektor IAIN Takengon saat ini dijabat oleh Dr. Zulkarnain, M.Ag.[4]

Institut Agama Islam Negeri Takengon
IAIN Takengon


 
Peta
 
Peta
Peta
Informasi
Nama sebelumnya
STAIN Gajah Putih Takengon
MotoHighland Islamic Campus
JenisPerguruan Tinggi Islam Negeri
Didirikan18 September 2007
AfiliasiKementerian Agama RI
Afiliasi keagamaan
Islam
RektorDr. Zulkarnain, M.Ag [1]
Staf akademik
132 [2]
Jumlah mahasiswa1.212
Alamat
Jl. Aman Dimot No.10, Lut Tawar
, , ,
4°37′22.3″N 96°50′43.2″E / 4.622861°N 96.845333°E / 4.622861; 96.845333
KampusTakengon
BahasaBahasa Indonesia
Telepon(0643) 23268
Warna Hijau   Biru 
Situs webiain-takengon.ac.id

Sejarah

sunting

Sejarah berdirinya STAIN Gajah Putih tidak terlepas dari sejarah berdirinya STAI Gajah Putih, di mana beranjak dari keinginan untuk berpartisipasi dalam pembangunan nasional, berbagai komponen masyarakat dataran Tinggi Gayo bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tengah secara kontinue melalui upaya-upaya yang berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Menyikapi keinginan tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor: 421/4/06/1984 tanggal 28 Juli 1984 tentang Usulan Pembentukan Perguruan Tinggi Swasta. Bupati Aceh Tengah menanggapi usulan tersebut dengan Surat Keputusan Nomor: 19/1984 tanggal 16 Nopember 1984 tentang Pembentukan Panitia Pembangunan Perguruan Tinggi Swasta, yang kemudian mendirikan Yayasan Gajah Putih. Eksistensi yayasan Gajah Putih dikukuhkan dengan Akta Notaris Ny. Jahara Pohan, SH., dengan Nomor: 37 Tanggal 25 Februari 1986. dan direvisi kembali dengan Akta Notaris Husni Usman Husen, SH., Nomor 115 tanggal 24 Juli 1990.[5]

Adapun susunan Pengurus Perdana Yayasan Gajah Putih terdiri dari:

  • Ketua Umum: M. Djamil (Bupati Tk. II. A. Tengah)
  • Ketua I: Drs. M. Syarief (Sekdakab. A. Tengah)
  • Ketua II: Drs. H. Mahmud Ibrahim
  • Ketua III: Drs. Arifin. MR Bantacut
  • Sekretaris: Drs. Samarnawan
  • Bendahara: Harun Ugati
  • Pemb. Umum: Drs. Mustafa Ali & Drs. M. Yusuf Rawakil [5]

Sejak awal pembentukannya, pengurus Yayasan Gajah Putih telah melakukan beberapa terobosan yang berorientasi guna terwujudnya kualitas sumber daya manusia yang handal dan dinamis, di dataran Tinggi Gayo. Yayasan Gajah Putih membuktikan upayanya dengan berdirinya tiga Sekolah Menengah Atas (SMA) Gajah Putih dan Sekolah Tinggi di Kebupaten Aceh Tengah di antaranya yaitu;

  • 1. Sekolah Tinggi Pertanian Gajah Putih dengan status Terdaftar melalui SK Mendikbud RI Nomor: 0650/0/1987 Tanggal 20 Oktober 1987. Sekolah Tinggi ini terdiri dari 3 (tiga) Jurusan: Budidaya Pertanian, Sosial Ekonomi Pertanian, dan Jurusan Ilmu Hama/Penyakit Tumbuhan.
  • 2. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Gajah Putih Takengon dengan status Terdaftar melalui Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor: 256 Tahun 1989 tanggal 12 September 1989. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah pada awal pendiriannya terdiri dari 2 (dua) Jurusan; Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Bahasa Arab (PBA).
  • 3. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) dengan status Terdaftar melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 155/Dikti/Kep.1997 tanggal 3 Juni 1997, dengan Jurusan Manajemen.
  • 4. Sekolah Menengah Atas (SMA) Gajah Putih dengan status Terdaftar melalui SK Kanwil Depdikbud Provinsi Daerah Istimewa Aceh Nomor: 1101/107.26/Ad/1989.

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) berada di bawah Yayasan Gajah Putih Takengon, yang didirikan pada tahun 1986 dengan izin operasional Kopertais Wilayah V Aceh. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Gajah Putih memiliki 2 (dua) Jurusan: yakni, Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Bahasa Arab (TBA). Kedua jurusan ini diselenggarakan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor: 256 tahun 1989, tanggal 12 September 1989 dengan status Terdaftar. Status terdaftar diperpanjang kembali melalui SK Menteri Agama Nomor: 264 tahun 1995, tanggal 16 Juni 1995 dan berlaku sampai tahun 1999. Pada tahun 2000, Program Studi Pendidikan Agama pada Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Gajah Putih mendapat status Diakui berdasarkan Surat Keputusan Dirjend Bagais Depag RI No. E/93/2000 tanggal 26 Juni 2000. Seiring perjalanan waktu, civitas akademika Gajah Putih berusaha memberikan pelayanan terbaik dengan berupaya meningkatkan kualitas pendidikannya. Dalam kaitan ini, berbagai upaya pembenahan telah dilakukan. Hasilnya, Tahun 2000, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Yayasan Gajah Putih Takengon memperoleh status Terakreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor: 023/BAN-PT/AK-IV/IX/2000, tanggal 14 September Tahun 2000 dengan peringkat C. Dengan demikian, sejak tahun 2000 Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Gajah Putih Takengon menyelenggarakan pendidikan secara mandiri. Berselang beberapa tahun kemudian tepatnya pada tahun 2002, Yayasan Gajah Putih Takengon menetapkan perubahan status Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Gajah Putih Takengon menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Gajah Putih Takengon berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Yayasan Gajah Putih Takengon nomor 051/YGP/AT/VIII/ SK/2002.

Seiring perubahan tersebut, perubahan status terus berlanjut, dan pada tahun 2008 Perguruan Tinggi Gajah Putih Takengon berubah status menjadi Universitas Gajah Putih Takengon berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor. 144/D/O/2008. Sejak perubahan status tersebut maka, Sekolah Tinggi Agama Islam Gajah Putih Takengon secara administrative berdiri sendiri dan mandiri dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan. Begitu juga dengan Universitas. Kendatipun demikian Sekolah Tinggi Agama Islam Gajah Putih Takengon juga masih dalam satu payung Yayasan dengan Universitas Gajah Putih Takengon, yaitu Yayasan Gajah Putih Takengon.

Berdasarkan lintasan sejarahnya, pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam berorientasikan untuk mencerdaskan generasi Bangsa. Tujuan pendirian dan pengembangan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Gajah Putih Takengon adalah sebagai berikut;

  • 1. Menyiapkan mahasiswa untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan khazanah ilmu pengetahuan di tengah masyarakat.
  • 2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan serta aplikasinya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
  • 3. Meningkatkan strategi dan pendidikan berbasis mutu dalam berbagai disiplin pengetahuan Agama Islam, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah.[5]

Pada tahun 2012, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Gajah Putih, Takengon akhirnya menjadi negeri seusai terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) No 50/2012, tertanggal 25 April 2012. Yayasan Gajah Putih ini yang berdiri pada 1986 akhirnya menyandang status negeri dengan mahasiswa saat ini, sekitar 2.000 orang.[6]

Proses penegrian STAI Gajah Putih Takengon merupakan satu bentuk untuk mewujudkan cita-cita masyarakat Aceh Tengah. Proses penegerian sudah berlangsung lebih dari 10 tahun dan baru direspon melalui kunjungan tim dari Kemenang Pusat pada awal 2011 lalu.[6] Usulan penegrian STAI Gajah Putih, sudah berulang kali dilayangkan. Salah satunya dengan surat yayasan Nomor no: 95/YGP/AT/2002 tanggal 28 Juni 2002. Terakhir kembali usulan perubahan status dengan surat Nomor: 7/YGP/AT/I/2011, tanggal 7 Januari 2011.[7]

Pimpinan

sunting

Tahun 2012 sampai sekarang

sunting
  • Ketua: DR. ZULKARNAIN, M. Ag
  • Wakil Ketua I: IHSAN HARUN,M.A
  • Wakil Ketua II: Al Musanna, M.Ag
  • Wakil Ketua III: Abdul Azizs, MA [8]

Program Studi

sunting

Ada 7 program studi yang diselenggarakan,yaitu:

  • Komunikasi dan Penyiaran Islam [9]
  • Hukum Ekonomi Syari`ah (Mu`amalah)[10]
  • Pendidikan Agama Islam[9]
  • Pendidikan Bahasa Arab[9]
  • Pendidikan Guru RA (PGRA)[9]
  • Tadris Bahasa Inggris [9]
  • Pendidikan Matematika (PMA)[7]

Lihat Pula

sunting

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting