Ruth Pelupessy

pemeran perempuan asal Indonesia

Ruth Pelupessy (27 April 1938 – 21 Oktober 1996)[2] adalah seorang aktris, model, desainer, dan pengusaha berkebangsaan Indonesia. Bersama dengan Suzzanna dan Mieke Wijaya, ia dikenal sebagai sosok perempuan antagonis dalam dunia perfilman horor Indonesia.[3]

Ruth Pelupessy
Ruth Pelupessy pada tahun 1975
Lahir(1938-04-27)27 April 1938
Pulau Bangka, Belanda
Meninggal21 Oktober 1996(1996-10-21) (umur 58)
Jakarta, Indonesia
Sebab meninggalSakit jantung
MakamTPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan
KebangsaanIndonesia
Pekerjaan
Tinggi167 cm (5 ft 6 in)[1]
Berat52 kg (115 pon)[1]
Suami/istri
Richard Turangan
(m. 1960; c. 1968)

(m. 1977; c. 1979)
Anak2
KerabatHanny Ray (adik)
Thomas Djorghi (keponakan laki - laki)
Sultan Djorghi (keponakan laki laki)

Ruth memulai kariernya di dunia perfilman Indonesia dengan membintangi Salah Asuhan (1972) yang merupakan adaptasi dari novel Salah Asuhan karya Abdoel Moeis pada tahun 1928. Setelah itu ia memerankan karakter wanita lesbian bersama dengan Mieke Wijaya dalam film Tokoh (1973), dan kemudian berperan sebagai pemain pendukung dalam film Rahasia Perawan (1975) yang disutradarai oleh Ali Shahab. Ruth kemudian berhasil memenangkan penghargaan Piala Citra untuk Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik dalam Festival Film Indonesia pada tahun 1976. Dirinya paling dikenal sebagai Darminah dalam film Pengabdi Setan (1982).

Kehidupan awal sunting

 
Ruth Pelupessy saat masih anak - anak

Ruth Pelupessy dilahirkan pada tanggal 27 April 1938 di Pulau Bangka, Hindia Belanda, sebagai putri sulung dari empat bersaudara pasangan Jacob Pelupessy dan Christina Moniyung.[2]

Ia memiliki tiga orang adik perempuan yaitu Wangi Joda (16 Januari 1940 - 29 Juni 2013), Joyce Pelupessy (lahir 14 Oktober 1941), dan Hanny Pelupessy (lahir 2 Mei 1942).[2]

Ruth memiliki darah keturunan Belanda dari ayahnya dan darah keturunan Manado dari ibunya.[2] Ayahnya berprofesi sebagai seorang Tentara Belanda, sedangkan ibunya berprofesi sebagai seorang PNS di Pulau Bangka.[2]

Setelah ayahnya tewas pada tahun 1942 dalam perang melawan pendudukan Jepang di Pulau Bangka, Ruth dan Ibunya beserta ketiga orang adiknya kemudian pindah ke Kota Bandung.[2] Ruth kemudian menempuh pendidikannya di Sekolah Guru Kepandaian Putri (SGKP), dan duduk sebangku dengan aktris Rima Melati.[2]

Pada tahun 1960, Ruth Pelupessy mendirikan usaha perabotan dari bambu dan rotan di kediamannya yang berada di Jln. Slamet Riyadi, Matraman, Jakarta Timur.[4]

Bisnis tersebut kemudian sukses dikarenakan Ruth berhasil memasarkan produknya mulai dari Jakarta hingga ke Bali, Ruth mendapatkan penghasilan sebesar Rp. 55.000 untuk tiap set perabotan hasil desainnya yang berhasil terjual.[4]

Kehidupan pribadi sunting

Ruth Pelupessy menggambarkan dirinya sebagai seorang feminisme dan penganut Kristen yang taat, ia termasuk salah satu golongan pendukung RUU Perkawinan tahun 1973.[4] Ruth juga menolak adanya praktik poligami dalam rumah tangga.[4]

Pernikahan, hubungan, dan anak sunting

Ruth Pelupessy menikah untuk yang pertama kalinya dengan seorang pria asal Manado bernama Richard Turangan pada bulan Agustus 1960 di Kota Bandung.[5] Setelah menikah, mereka kemudian memutuskan untuk pindah dan tinggal di Jakarta.[5] dari pernikahan pertamanya ini mereka dikaruniai dua orang putra yaitu:

  • Ricky Turangan (17 November 1961 - 21 Oktober 2022),[6] yang menikah dengan Peni Wuri Turangan pada tanggal 16 Desember 1991 dan memiliki tiga orang anak yaitu:
  1. Nansih Purwanti
  2. Kenan Kaisarea Turangan
  3. Keni Kaisarea Turangan
  • Rory Turangan (20 Desember 1963 - 16 Mei 2023), yang menikah dengan Noni Sumendap (lahir 3 Agustus 1970) dan memiliki dua orang anak yaitu:
  1. Catherine Amanda Edeni (lahir 21 Oktober 1991)
  2. Kevin Valentino Turangan (lahir 31 Januari 1994)

Pada tahun 1968, karena sering terjadi perselisihan di dalam rumah tangga mereka, Ruth dan Richard kemudian memutuskan untuk bercerai.[5] Hal ini kemudian menyebabkan terjadinya perebutan hak asuh atas kedua anak mereka, dan menyebabkan Rima Melati kemudian menyewa jasa advokat Lukman Wiriadinata untuk membantu Ruth dalam mendapatkan hak asuh atas kedua anaknya.[7] Hal ini kemudian berhasil, dikarenakan Pengadilan Agama Jakarta Pusat memberikan hak asuh atas kedua anak mereka kepada Ruth.[7]

 
Ruth Pelupessy bersama dengan suami keduanya yaitu Hendra Cipta pada tahun 1978

Ruth Pelupessy menikah untuk yang kedua kalinya dengan aktor Hendra Cipta (2 Oktober 1947 – 24 September 2011), pada tanggal 25 Mei 1977, di Jakarta.[8] Namun pada bulan Januari 1979, Ruth mengajukan gugatan cerai terhadap Hendra di Pengadilan Agama Jakarta Pusat yang disebabkan oleh pertengkaran yang sering terjadi diantara mereka, serta perbedaan agama yang mereka anut. Dari pernikahannya ini, mereka tidak dikaruniai keturunan sama sekali.[9]

Pada tahun 1973, Ruth Pelupessy dikabarkan melakukan hubungan perselingkuhan dengan aktor Dicky Zulkarnaen, lawan mainnya dalam film Salah Asuhan.[4] Kabar tersebut muncul dikarenakan adegan ciuman pipi yang dilakukan oleh mereka berdua di dalam film tersebut.

Ruth sendiri telah membantah kabar tersebut dengan mengatakan bahwa dirinya hanya mengikuti skenario yang diarahkan oleh sutradara Asrul Sani. Akibat pemberitaan ini, status Ruth yang pada saat itu sedang menjanda kemudian dijadikan bulan-bulanan gosip oleh para pers dan media. Bahkan potret dirinya yang sedang berciuman dengan Dicky dipajang dalam beberapa majalah dan koran mingguan pada tahun yang sama.

Pada tahun 1974, Ruth kembali dikabarkan memiliki hubungan perselingkuhan dengan salah seorang manajer diskotik yang berada di Jakarta Pusat, bahkan dirinya dikabarkan tengah mengandung anak dari hasil hubungan perselingkuhannya dengan manajer tersebut. Ruth kemudian kembali membantah kabar hubungan perselingkuhannya itu, ia mengatakan bahwa dirinya tengah berpacaran dengan aktor Hendra Cipta pada waktu itu, dan menyebut wartawan yang menulis berita tersebut sudah gila.

Perkelahian dengan Yoseano Waas sunting

Pada tanggal 22 Agustus 1974, Ruth Pelupessy terlibat perkelahian dengan aktor Yoseano Waas, di kantor Aries Film, Jakarta Pusat.[10] Hal ini dikarenakan pernyataan berbau pelecehan yang dilontarkan oleh Yoseano terhadap Ruth.[10]

Dalam wawancara Yoseano dengan Majalah Bintang Film pada tanggal 21 Agustus 1974, dirinya mengeluarkan pernyataan berbau objektifikasi terhadap Ruth, dengan mencoba memberi penilaian pada setiap bagian tubuhnya, serta mengatakan bahwa Ruth merupakan sosok yang hangat dengan naluri kewanitaan yang dimiliki oleh dirinya.[10] Dirinya juga menambahkan bahwa Ruth tidak lebih dari sosok wanita yang egois, dan selalu ingin menang sendiri terhadap pasangannya.[10]

Wajah cukup menarik, bahkan lebih jauh lagi dapat dikatakan mempunyai tipe wajah perayu, tetapi karena Ruth yang sudah manis itu masih ditambah obralan senyumnya sehingga membikin orang jadi cepat bosan. Kalau bodynya, mau dikatakan rendah, masih terdapat lemak - lemak di beberapa bagian tubuhnya, mau dibilang seksi tidak terlihat adanya penonjolan yang dapat merangsang. Sebagai teman, cukup menyenangkan, karena Ruth mempunyai keahlian bersandiwara dengan senyumnya yang bisa disetel sehingga dapat membangkitkan suasana ramah tamah yang menyenangkan, dimana setiap obrolannya diselingi lengkingan tawanya yang manja, dan membuat orang betah berandai - andai dengannya. Sebagai ibu, cukup mempunyai perhatian didalam mengatur rumah dan juga pada anak - anaknya, tetapi ada sedikit bawel. Cukup menyenangkan terhadap lawan jenisnya, karena secara diam - diam ia mampu memberikan kehangatan, karena kehangatan itu justru datang tuntutan naluri kewanitaannya yang cukup berkobar - kobar. Dan Ruth menginginkan laki - laki yang betul - betul jantan. Sebagai istri ? Tunggu dulu, kenapa tunggu ? ya karena Ruth adalah tipe wanita yang sangat egois mau menang sendiri dan terlampau banyak komando dimana kalau anda seorang suami yang lemah, maka anda tidak lebih sebagai seorang pelayan luar dalam.[10]

Kematian sunting

Ruth Pelupessy meninggal dunia di kediamannya yang berada di Kayu Manis, Matraman, Jakarta Timur, pada tanggal 21 Oktober 1996 akibat menderita Sakit jantung di dalam usia 58 tahun.[11] Jenazahnya kemudian dimakamkan di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan.[12]

Karier sunting

 
Ruth Pelupessy (paling kanan) bersama dengan beberapa orang model dalam acara The Biggest Wedding Show di Bandung pada tahun 1962

Ruth memulai kariernya sebagai model dengan bergabung dalam Indonesian Modelling Agency (IMA), pimpinan Non Kawilarang.[2]

Kemudian pada bulan November 1972, ia memulai debut film pertamanya dengan membintangi Salah Asuhan bersama dengan aktor Dicky Zulkarnaen.[2] Film tersebut kemudian berhasil mempopulerkan namanya sebagai bintang baru di layar putih.[1]

Lalu pada tahun 1973, ia membintangi beberapa film diantaranya Badai Remaja, Takdir, dan Tokoh.[4]

 
Ruth Pelupessy sedang memegang Piala Citra pada Festival Film Indonesia tahun 1976 yang diadakan di Bandung

Pada Festival Film Indonesia tahun 1976, Ruth Pelupessy memenangkan penghargaan Piala Citra untuk Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik, berkat aktingnya dalam film Rahasia Perawan (1975).[13]

Pada tahun 1978, Ruth Pelupessy bersama dengan temannya yaitu Menuk Hirawan memamerkan beberapa koleksi gaun hasil desain dari Ruth dalam majalah Kartini yang diberi nama Koleksi Ruth & Menuk.[14]

Penghargaan dan nominasi sunting

Tahun Penghargaan Kategori Karya yang dinominasikan Hasil
1976 Festival Film Indonesia Pemeran Pendukung Wanita Terbaik Rahasia Perawan Menang

Pranala luar sunting


Referensi sunting

  1. ^ a b c "Serial Artis Sebelum Populer". Varianada. 1977. 
  2. ^ a b c d e f g h i "Pengakuan Artis Ruth Pelupessy: 'Saya Pernah Berniat Bunuh Diri!'". Kartini. 1992. 
  3. ^ Era.id. "Mengenang 3 Perempuan Jahat dalam Film Horor Indonesia 90-an, Anda Masih Ingat?". ERA.ID. Diakses tanggal 2022-04-10. 
  4. ^ a b c d e f S, Soen (1973). "Pengakuan Seorang Janda Cantik Bernama Ruth Pelloupessy". Contessa. 
  5. ^ a b c "BADAI CINTA MENANTANG JANDA RUPAWAN RUTH PELUPESSY. Sas sus yang pernah beredar: 'Ada Main' dengan Dicky Zulkarnaen hingga berlebihan dengan Mieke Wijaya". Flambojan. 1973. 
  6. ^ Toro, Angkoro S (2022-10-21). "SMANDEL'80 kembali berduka atas kepergian salah satu sahabat, RICKY TURANGAN...semoga kembali ke Tuhan YME dalam damai...Selamat jalan sahabat 😭..." Facebook. Diakses tanggal 2022-10-22. 
  7. ^ a b "Ruth Pelupessy benci akan pangkat jandanya". Kartini. 1975. 
  8. ^ "Ruth Pelupessy – Hendra Cipta SEHABIS NIKAH TERUS PISAH". Violeta. 1977-05-25. 
  9. ^ "Cerai dengan Ruth bercerai dengan Hendra Cipta". Tempo.co. 1979-02-10. Diakses tanggal 2022-06-28. 
  10. ^ a b c d e "Pertamakali Terjadi Di Kalangan Artis Film: RUTH PELUPESSY MELABRAK DAN MENAMPAR YOSEANO WAAS". Vista. 1974-09. 
  11. ^ "Ruth Pelupessy". Film Indonesia. Diakses tanggal 2022-06-28. 
  12. ^ Tani, Felix (2022-03-01). "Sosiologi Kuburan, Belajar Kehidupan dari Orang Mati". KOMPASIANA. Diakses tanggal 2022-06-28. 
  13. ^ Administrator (1976-04-10). "Kaget, kaget, kaget". Tempo.co. Diakses tanggal 2022-08-22. 
  14. ^ "Mode: Ruth Pelupessy dalam pelangi senja". Kartini. 1978. hlm. 94.