Noriko Senge (千家典子 Senge Noriko, kelahiran 22 Juli 1988), dahulunya Putri Noriko dari Takamado (高円宮典子女王, Takamado-no-miya Noriko Joō) adalah mantan anggota Keluarga Kekaisaran Jepang dan putri kedua dari Norihito, Pangeran Takamado dan Hisako, Putri Takamado.[1]

Putri Noriko
典子女王
Kelahiran22 Juli 1988 (umur 36)
Rumah Sakit Aiiku, Tokyo, Jepang
PasanganKunimaro Senge
Nama lengkap
Noriko (典子)
WangsaKeluarga Kekaisaran Jepang
AyahNorihito, Pangeran Takamado
IbuHisako, Putri Takamado
AgamaShinto

Biografi

sunting

Setelah kelahirannya, ayahnya, Pangeran Takamado, yang memilih namanya. Ia masuk ke Taman Kanak-Kanak Gakushuin. Setelah itu ia menuntut ilmu di Sekolah Gakushuin untuk pendidikan dasar, menengah pertama, dan menengah keatas.

Pada April 2007, Putri Noriko mendaftarkan diri di Universitas Gakushuin, Fakultas Sastra, Departermen Psikologi, dan menyatakan niatnya untuk melanjutkan studi di bidang psikologi klinis.

Pada Juli 2008, dia mencapai usia dewasa dan menghadiri upacara resmi di Jepang dengan anggota lainnya dari Keluarga Kekaisaran. Dia menghadiri acara resmi di istana dan disertai ibunya untuk beberapa acara resmi lainnya, serta menghadiri beberapa upacara lainnya seorang diri.

Pertunangan dan Pernikahan

sunting

Pada tahun 2007, Putri Noriko pertama kali bertemu dan berkenalan dengan Pendeta Kuil Izumo Taisha Kunimaro Senge saat berkunjung ke kuil tua tersebut. Saat itu, Putri Noriko berstatus sebagai mahasiswi di Universitas Gakushuin.[2] Pada bulan April 2012, keduanya kembali bertemu saat Putri Noriko menemani sang ibu berkunjung ke kuil di dekat danau Shinji. Kunimaro dengan sabar menemani Putri Noriko yang kagum dengan keindahan alam dan burung-burung di sekitar kuil dan sejak saat itu pula dia menyatakan cintanya kepada Putri Noriko.[3][4]

Pada tanggal 27 Mei 2014, dia mengumumkan pertunangannya dengan Kunimaro Senge, pendeta di Kuil Besar Izumo Taisha.[5] Keduanya menikah pada tanggal 5 Oktober 2014 di kuil Izumo Taisha di Prefektur Shimane.[6] Setelah menikah, Putri Noriko kehilangan gelar kebangsawannya. Perubahan statusnya terjadi sejak diberlakukan Undang-Undang tahun 1947 yang mewajibkan putri Jepang yang menikah dengan pria dari kalangan biasa untuk menanggalkan gelar kebangsawannya dan anggota Keluarga Kekaisaran. Pernikahan tersebut dihadiri 300 tamu undangan, termasuk anggota keluarga kekaisaran lainnya, terutama Putra Mahkota Naruhito dan Putri Mahkota Masako, serta Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.[7]

Silsilah

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Funeral held for Japan's prince". BBC Online. 29 November 2002. Diakses tanggal 28 April 2011. 
  2. ^ Redaksi, Tim. "Dinikahi Pendeta, Noriko Siap Tanggalkan Gelar Bangsawan". JPNN.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-02. Diakses tanggal 2015-02-02. 
  3. ^ http://www.vemale.com/relationship/love/62846-putri-jepang-rela-melepas-gelar-bangsawan-demi-menikah-dengan-pria-biasa.html
  4. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-02. Diakses tanggal 2015-02-02. 
  5. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-02. Diakses tanggal 2015-02-02. 
  6. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-02. Diakses tanggal 2015-02-02. 
  7. ^ http://www.satuharapan.com/read-detail/read/keluarga-kekaisaran-jepang-menikah-dengan-pendeta-shinto