Pretek, Pecalungan, Batang

desa di Kabupaten Batang, Jawa Tengah

Pretek adalah desa di kecamatan Pecalungan, Batang, Jawa Tengah, Indonesia. Berjarak sekitar 5 km. dari Kecamatan Bandar, 6 km, dari Subah, dan 9 km. dari Limpung. Dahulu desa yang dikenal dengan 'desa santri' ini menjadi bagian dari kecamatan Bandar, namun sejak tahun 2009, seiring diresmikannya Pecalungan sebagai kecamatan baru, Pretek pun ikut Pecalungan. Desa pretek terdiri dari enam dukuh: Pretek, Plenden, Kedungdowo, Jlegong, Bulurejo dan Dlisen. Secara geografis, desa ini berbatasan dengan Desa Durenombo di sebelah utara, sebelah Timur berbatasan dengan Desa Siguci,sebelah barat berbatasan dengan Desa Kluwih dan sebelah selatan dengan Desa Siguci.

Pretek
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenBatang
KecamatanPecalungan
Kode pos
51262
Kode Kemendagri33.25.14.2006
Luas950. km²
Jumlah penduduk12700 jiwa
Kepadatan300jiwa/km²

Sebagaian besar wilayah desa pretek terdiri dari hutan jati dan perkebunan, sisanya di manfaatkan untuk pertanian, ladang dan pemukiman. Desa pretek terletak di sisi utara gunung perahu. Desa pretek mempunyai suhu udara yang cukup dingin. Udara di sini masih sangat bersih dan sejuk seperti layaknya di kawasan pedesaan. Iklim di desa pretek sangat mendukung untuk perkebunan dan ladang.

Untuk menuju Desa pretek bisa ditempuh dari Kecamatan Subah, kecamatan Limpung atau kecamatan Bandar. Akses menuju desa pretek terbilang mudah. Jalan yang dilewati adalah jalan aspal yang masih bagus. Dari subah ke pecalungan jalan membentang di antara hutan jati dan area persawahan sedangkan dari Bandar menuju pecalungan jalan yang dilewati berkelok kelok dan naik turun di daerah perbukitan.

Ekonomi sunting

Sektor perkebunan sunting

Salah satu mata pencaharian warga desa Pretek adalah usaha peternakan ayam. Jenis ayam yang dibudidayakan sebagian besar jenis ayam petelur. Ayam ini bisa menghasilkan telur sekitar 1 – 2 buah per hari. Dengan kalkulasi harga ayam sekitar 50.ooo / ekor, modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini sekitar 300 juta rupiah. Harga jual telur ini sekitar 16.000/ Kg. Para pengusaha di desa pretek bisa menghasilkan uang sekitar 1,6 juta / hari. Usaha ini merupakan usaha yang sangat potensial untuk dikembangkan. Selain beternak Ayam petelur warga di desa Pretek juga ada yang beternak kambing dan sapi, tetapi jumlahnya tidak terlalu banyak. Untuk sapi, warga Desa pretek mempercayakan kebutuhan sapi pada salah satu usaha dagang yang dikelola warga yang sudah dikenal di desa, yakni UD Lahman Thariyyan.

Perkebunan di desa Pretek biasanya di tanami kakau/coklat. Di sela sela tanaman coklat biasanya ditemui tanaman,Durian, Mlinjo dan pohon Sengon. Tanaman coklat di desa Pretek biasanya panen 1 x dalam setahun. 1 pohon coklat yang berusia lebih dari 11 bulan rata rata bisa menghasilkan Coklat/ kakau sekitar 10 Kg/ Pohon. Warga biasanya mengeringkan coklat hasil panen kemudian baru menjualnya. Harga coklat per/Kg berkisar antara 10.000 – 20.000.

Di desa pretek juga bisa dijumpai tanaman karet. Tanaman karet merupakan usaha perkebunan yang baru dirintis oleh warga pretek baru baru ini.

Untuk tegalan di desa Pretek biasanya ditumbuhi oleh rambutan, pisang, nangka, ketela, nanas & pohon sengon. Pohon sengon di desa Pretek cukup banyak. Warga biasanya menjualnya di pemotongan kayu terdekat. Pohon tersebut di potong dan dijadikan papan. Selain dijadikan papan pohon sengon juga dapat dijadikan pilar pilar rumah. Bagi warga yang lebih kreatif pohon sengon dapat dijadikan meubel.

Sektor perikanan sunting

Desa pretek kebanyakan terdiri dari tanah merah. Tanah ini cukup bagus untuk budidaya perikanan karena jenis tanah ini mempunyai karakter mampu menyimpan air dalam waktu yang cukup lama. Irigasi di desa pretek cukup bagus. Hal ini sangat membantu dalam pemeliharaan budidaya ikan. Ikan yang dapat tumbuh di desa pretek adalah jenis ikan tawar. Di desa pretek warga yang mempunyai usaha pemeliharaan ikan cukup banyak. Warga biasanya memelihara ikan lele dan ikan nila.

Dalam pemeliharaan ikan hambatan terbesar warga desa pretek adalah lingsan. Lingsan adalah sejenis mamalia yang biasanya memakan ikan peliharaan warga. Warga biasanya mengatasi hal ini dengan membuat pagar dan menutupinya dengan jaring. Tapi hal ini masih belum cukup karena hewan ini mampu masuk ke dalam kolam dengan menggali tanah.