Pimping

rumput buluh serupa gelagah
Pimping
Rumput riang-riang, Themeda gigantea
Sungai Majo, Kubu Babussalam, Rohil
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tanpa takson):
(tanpa takson):
(tanpa takson):
(tanpa takson):
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
Themeda gigantea
Nama binomial
Themeda gigantea
Sinonim

Sumber: The Plant List[3]

Pimping[4] atau rumput riang-riang[5] (Themeda gigantea) adalah sejenis rumput yang mirip gelagah, anggota dari suku padi-padian. Tumbuhan ini menyebar luas di wilayah Indocina, Nusantara, hingga Pasifik. Rumput ini dikenal pula dengan berbagai nama daerah, di antaranya: pimpiĕng (Min.); manjah, manjarakan (Sd.); glagah arjuna, sisrèn (Jw.); cĕcĕrĕn (Md.); antalasa, beurong-beurong (Mak.); wéli hisa, wéri hisa (Amb.).[6] Dalam bahasa Inggris ia disebut ulla atau juga kangaroo grass. Rumphius menyebutnya Calamagrostis (weri hissa).[7]

Pengenalan

sunting
 
Habitus; bandingkan dengan betor di sisinya
 
Malai bunga

Rumput buluh yang menahun. Batang tegak, kokoh, tinggi 150–400 cm;[8] dengan buluh sebesar ibu jari kaki dan berempulur.[9] Ruas buluh berambut di arah distal, atau gundul. Pelepah daun berlunas; permukaannya gundul tepinya gundul atau berambut. Ligula (lidah pelepah) berupa membran berambut; bentuk terpangkas atau menumpul.[8] Daun-daun mengumpul di bawah, seperti kipas.[9] Helaian daun bentuk pita, panjang 30–100 cm × 5–25 mm, kaku; ibu tulang daunnya melebar; permukaan helaian kasap, kasar di sisi adaksial; tepi helaian kasap, tajam.[8]

Bunga-bunga terkumpul dalam malai di ujung (terminal) atau di ketiak (aksilar), yang terdiri dari banyak tandan, rontok secara keseluruhan.[8] Spikelet (bunga rumput), berkumpul dalam kelompok kecil berisi 3 spikelet; di antaranya hanya satu yang steril.[8][9]

Agihan dan ekologi

sunting

Pimping menyebar luas di Asia tropis hingga Pasifik:[8] Burma, Indocina, kawasan Malesia, Filipina, Nugini, Solomon, Kepulauan Bismarck, Vanuatu, Kaledonia Baru, dan pulau-pulau di Pasifik Barat Daya.[10]

Di Indonesia, rumput ini menyebar di semua pulau Sunda Besar, Ambon, Seram, dan Timor. Ia ditemukan mulai dataran rendah hingga ketinggian 1.450 m dpl; di tepi-tepi sungai, tebing jurang, pinggiran jalan, padang ilalang dan tempat terbuka pada umumnya, acap kali dalam hamparan yang luas.[6]

Manfaat

sunting

Heyne menyebutkan bahwa rumput ini kurang disukai sebagai pakan ternak; sementara di Priangan tunasnya dimakan sebagai lalab dan obat demam.[6] Rumput ini kemungkinan dapat dimanfaatkan dalam pembuatan kertas.[11]

Varietas

sunting
  • Themeda gigantea var. vulpina
  • Themeda gigantea var. amboinensis

Referensi

sunting
  1. ^ Duthie, JF. 1888. The fodder grasses of Northern India. p.89. Roorkee, India :Thomason Civil Engineering College Press, 1888.
  2. ^ Cavanilles, AJ. 1799. Icones et descriptiones plantarum. vol. V: 36, tab. 458. Matriti : Ex Regia Typographia (Eius operas dirigente Petro Iuliano Pereyra) 1799
  3. ^ The Plant List: Themeda gigantea (Cav.) Hack. ex Duthie
  4. ^ KBBI: pimping
  5. ^ Stevens, AM. & AE. Schmidgall-Tellings. 2004. A comprehensive Indonesian-English dictionary. p.830. Athens:Ohio Univ. Press
  6. ^ a b c Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia I: 201-2. Badan Litbang Kehutanan, Departemen Kehutanan. Jakarta. (versi berbahasa Belanda -1922- I: 146-7)
  7. ^ Rumpf, G.E. 1750. Herbarium Amboinense: plurimas conplectens arbores, frutices, ... Pars VI: 16, Tab. 6, fig. 2. Amstelaedami:apud Franciscum Changuion, Hermannum Uttwerf. MDCCL.
  8. ^ a b c d e f RBG Kew - GrassBase: Themeda gigantea
  9. ^ a b c Sudarnadi, H. 1996. Tumbuhan monokotil: 58. Jakarta: Penebar Swadaya.
  10. ^ e-Monocot: Themeda gigantea Hack. Diarsipkan 2015-11-17 di Wayback Machine.
  11. ^ Plants for Use: Themeda gigantea Hack. Diarsipkan 2015-11-17 di Wayback Machine.

Pranala luar

sunting