Petrus Turang

uskup Indonesia

Petrus Turang (23 Februari 1947 – 4 April 2025) adalah seorang prelat Gereja Katolik Roma Indonesia. Ia menjabat sebagai Uskup Agung Kupang dari tahun 1997 hingga 2024.

Yang Mulia

Petrus Turang
Uskup Agung Emeritus Kupang
GerejaGereja Katolik Roma
Keuskupan agung
Kupang
Provinsi gerejawi
Kupang
MetropolisKupang
Penunjukan10 Oktober 1997
(50 tahun, 229 hari)
Masa jabatan berakhir
9 Maret 2024
(77 tahun, 15 hari)
PendahuluGregorius Manteiro, S.V.D.
PenerusHironimus Pakaenoni
Imamat
Tahbisan imam
18 Desember 1974[1]
(27 tahun, 298 hari)
oleh Theodorus Hubertus Moors, M.S.C.
Tahbisan uskup
27 Juli 1997[1]
(50 tahun, 154 hari)
oleh Julius Kardinal Darmaatmadja, S.J.
Informasi pribadi
Nama lahirPetrus Turang
Lahir(1947-02-23)23 Februari 1947
Tataaran, Tondano Selatan, Minahasa, Sulawesi Utara
Meninggal4 April 2025(2025-04-04) (umur 78)
Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, Indonesia
MakamGereja Katedral Kristus Raja Kupang, Bonipoi, Kota Lama, Kupang
KewarganegaraanIndonesia
DenominasiKatolik Roma
Jabatan sebelumnya
  • Uskup Agung Koajutor Kupang (1997)
SemboyanPetransiit benefaciendo (Kisah Para Rasul 10:38)
(Ia berkeliling sambil berbuat baik)
LambangLambang Petrus Turang
Gelar bangsawan untuk
Peter Turang
Gaya referensi
Gaya penyebutanYang Mulia
Gaya religiusUskup Agung

Kehidupan awal dan pendidikan

sunting

Turang lahir di Tataaran, Kabupaten Minahasa, di Sulawesi Utara. Ia menjalani pendidikan di Seminari Menengah Kakaskasen, Tomohon. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Seminari Tinggi Pineleng hingga lulus pada tahun 1975. Pada tahun 1979, ia menyelesaikan perkuliahan di Roma dengan mengambil lisensiat pada Fakultas Ilmu Sosial di Universitas Kepausan Gregoriana.[2]

Karier

sunting

Imamat

sunting

Turang ditahbiskan menjadi imam diosesan Keuskupan Manado pada tanggal 18 Desember 1974.[1]

Pada tahun 1979 hingga 1984, ia menjalankan perutusan ganda, yakni sebagai Delegatus Sosial Keuskupan Manado dan juga sebagai pengajar sosiologi di Seminari Tinggi Pineleng.

Ia menjabat sebagai sekretaris Komisi Pembangunan Ekonomi dan Sosial Indonesia pada Konferensi Waligereja Indonesia sejak tahun 1984 hingga 1996. Ia kemudian ditunjuk sebagai Direktur Nasional Karya Kepausan Indonesia pada tahun 1994 hingga 1997.

Uskup Agung

sunting

Pada tanggal 21 April 1997, Turang diangkat menjadi Uskup Agung Koajutor Keuskupan Agung Kupang untuk menggantikan uskup agung saat itu, Gregorius Manteiro, yang kesehatannya sedang buruk. Pada tanggal 27 Juli 1997, Turang ditahbiskan sebagai uskup di Arena Promosi Hasil Kerajinan Tangan Rakyat NTT, Kelurahan Fatululi, Kecamatan Kelapa Lima, Kupang.[3] Uskup Agung Jakarta, Kardinal Julius Darmaatmadja, S.J. bertindak sebagai Penahbis Utama, dengan didampingi oleh Pro-Nuncio Apostolik untuk Indonesia yang bergelar Uskup Agung Tituler Bellicastrum, Pietro Sambi dan Uskup Agung Kupang saat itu, Gregorius Manteiro, S.V.D. Ia kemudian secara resmi menggantikan Manteiro setelah Manteiro meninggal pada tanggal 10 Oktober 1997.

Turang menjadi Penahbis Pendamping bagi Mgr. Alberto Ricardo da Silva sebagai Uskup Dili pada 2 Mei 2004 dan bagi Mgr. Dominikus Saku sebagai Uskup Atambua pada 21 September 2007.

Turang menimbulkan kontroversi di kalangan umat Katolik Indonesia ketika ia menegur seorang pastor bernama Yohanes Subani. Subani, seorang pendidik dan instruktur di Seminari Tinggi St. Michael di Kupang, tidak mencium cincin Turang pada 10 Januari 2013 setelah perayaan Natal bersama di Katedral Kupang, yang mendorong Turang untuk menegurnya secara langsung. Baik Turang maupun, dalam skala yang lebih kecil, Subani dikritik atas perilaku mereka.[4] Turang awalnya membela tindakannya[5] tetapi kemudian mengeluarkan permintaan maaf.[6]

Pada 9 Maret 2024, Turang mengumumkan penunjukkan Mgr. Hironimus Pakaenoni sebagai Uskup Agung Kupang yang baru.[7] Bersama dengan Dominikus Saku (Uskup Atambua), Turang menjadi Uskup Penahbis Pendamping dalam tahbisan episkopal bagi Mgr. Roni pada tanggal 9 Mei 2024. Nuncio Apostolik untuk Indonesia Piero Pioppo bertindak sebagai uskup penahbis utama dalam penahbisan tersebut.[8]

Kehidupan pribadi

sunting

Turang telah berjuang melawan masalah kesehatan selama bertahun-tahun, khususnya penyakit jantung. Sebelum pensiun sebagai uskup agung, ia telah menjalani prosedur medis, termasuk pemasangan tiga stent untuk mengatasi kondisi jantungnya.[9]

Pada awal Januari 2025, kesehatan Turang mulai menurun, yang menyebabkannya sering dirawat di rumah sakit. Karena kondisinya semakin memburuk, ia dirujuk ke Rumah Sakit Pondok Indah di Jakarta pada bulan Maret untuk perawatan lebih lanjut. Selama sebulan, kondisinya semakin parah karena komplikasi yang memengaruhi jantung, paru-paru, dan ginjalnya. Meskipun menerima obat perawatan intensif, kesehatannya terus memburuk.[9]

Pada pagi hari tanggal 4 April 2025, Turang meninggal dunia dan jenazahnya disemayamkan sementara di Katedral Jakarta sebelum dibawa ke Kupang pada tanggal 5 April 2025 untuk upacara terakhir dan dimakamkan.

Referensi

sunting
  1. ^ a b c "Archbishop Peter Turang". Catholic Hierarchy. Diakses tanggal 16 Agustus 2019. 
  2. ^ Wijaya, Ferry Sutrisna (4 April 2025). "In Memoriam Uskup Mgr. Petrus "Piet" Turang: Ikut Membangun Unio Indonesia". Sesawi.net. Diakses tanggal 4 April 2025. 
  3. ^ "Profil KAK". Dioses Agung Kupang. 18 Desember 2012. 
  4. ^ "Surat Terbuka Untuk Uskup Kupang" (dalam bahasa Indonesia). Suara Pembaruan. 18 Agustus 2014. Diakses tanggal 16 Agustus 2019. 
  5. ^ "Belajar Menjadi Semakin Katolik dalam Hierarki Gereja Katolik Yang Suci" (dalam bahasa Indonesia). Kompasiana. 27 Agustus 2014. Diakses tanggal 16 Agustus 2019. 
  6. ^ "Tanggapan Katolik Indonesia Terhadap Romo Yohanes Subani yang Menolak Mencium Cincin Uskup" (dalam bahasa Indonesia). 24 Agustus 2014. Diakses tanggal 16 Agustus 2019. 
  7. ^ "Paus Fransiskus tetapkan Hironimus Pakaenoni jadi Uskup Agung Kupang". Antara. 9 Maret 2025. Diakses tanggal 5 April 2025. 
  8. ^ Tapehen, Yohanes Alryanto (9 Mei 2025). Rosalina Woso, ed. "Tahbisan Uskup Agung Kupang, Hari Ini Dubes Vatikan untuk Indonesia Tahbis Mgr. Hironimus Pakaenoni". Tribun Kupang. Diakses tanggal 5 April 2025. 
  9. ^ a b Selly, Simon (4 April 2025). "Uskup Emeritus Agung Kupang Mgr Petrus Turang Wafat di Jakarta". Detik Bali. Diakses tanggal 4 April 2025. 

Pranala luar

sunting
Jabatan Gereja Katolik
Didahului oleh:
Gregorius Manteiro, S.V.D.
Uskup Agung Kupang
10 Oktober 1997 – 9 Maret 2024
Diteruskan oleh:
Hironimus Pakaenoni