Julius Darmaatmadja

Kardinal Katolik Roma

Julius Rijadi Darmaatmadja, S.J. (lahir 20 Desember 1934)[1] adalah seorang kardinal Gereja Katolik Roma Indonesia. Ia diangkat menjadi kardinal pada tahun 1994, menjadi orang Indonesia kedua yang menjadi kardinal.[2] Ia menjabat sebagai Uskup Agung Semarang dari tahun 1983 sampai tahun 1996 dan Uskup Agung Jakarta dari tahun 1996 sampai tahun 2010.

Yang Utama

Julius Darmaatmadja

Kardinal, Uskup Agung Emeritus Jakarta
Darmaatmadja pada 2018
GerejaGereja Katolik Roma
Keuskupan agung
Jakarta
Penunjukan30 Desember 1995
Awal masa jabatan
11 Januari 1996
Masa jabatan berakhir
28 Juni 2010
PendahuluLeo Soekoto
PenerusIgnatius Suharyo
Jabatan lainKardinal Imam Sacro Cuore di Maria (1993–)
Imamat
Tahbisan imam
18 Desember 1969
oleh Justinus Darmojuwono
Tahbisan uskup
29 Juni 1983
oleh Justinus Darmojuwono
Pelantikan kardinal
26 November 1994
oleh Paus Yohanes Paulus II
PeringkatKardinal Imam
Informasi pribadi
Nama lahirJulius Riyadi Darmaatmadja
Lahir20 Desember 1934 (umur 90)
Jagang, Salam, Salam, Magelang, Jawa Tengah, Hindia Belanda
Jabatan sebelumnya
Almamater
SemboyanIn nomine Jesu
(Dalam Nama Yesus)
LambangLambang Julius Darmaatmadja

Biografi

sunting

Darmaatmadja masuk Seminari Menengah Santo Petrus Kanisius di Magelang, Jawa Tengah tahun 1951 dan Serikat Yesus tahun 1957. Ia belajar filsafat tahun 1961 sampai 1964 di Kolese Jnana Deepa, Institut Filsafat dan Teologi De Nobili, Pontifical Athenaeum, Pune, Maharashtra dan teologi tahun 1966 sampai 1970 di Kolese Santo Ignatius, Yogyakarta. Ia ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 18 Desember 1969 oleh Kardinal Justinus Darmojuwono. Kemudian ia ditugaskan sebagai pastor paroki di Keuskupan Agung Semarang dari tahun 1971 sampai 1973, di Provinsi Indonesia Serikat Yesus dari tahun 1973 sampai 1978, dan kemudian sebagai Rektor Seminari Menengah Santo Petrus Kanisius dari tahun 1978 sampai 1981. Ia menjabat sebagai Provinsial Provinsi Indonesia Serikat Jesuit dari tahun 1981 sampai 1983.[3]

Pada tanggal 19 Februari 1983, Paus Yohanes Paulus II mengangkatnya sebagai Uskup Agung Semarang; ia menerima pentahbisan uskup dari Justinus Darmojuwono pada tanggal 29 Juni 1983. Pada tanggal 28 April 1984, ia juga diangkat sebagai Ordinariat ABRI.[4]

Ia diangkat menjadi Kardinal-Imam Sacro Cuore di Maria oleh Paus Yohanes Paulus II pada konsistori 26 November 1994,[5] dan menjadi kardinal Indonesia kedua setelah Kardinal Darmojuwono, yang meninggal awal tahun itu. Setelah Leo Soekoto pensiun, ia diangkat menjadi Uskup Agung Jakarta dan dilantik pada 11 Januari 1996.[6] Ia terpilih menjadi Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dari tahun 1988 hingga 1997 dan kemudian lagi dari tahun 2001 hingga 2006.[7]

Darmaatmadja mengajukan pengunduran dirinya saat mencapai usia pensiun wajib 75 tahun dan Paus Benediktus XVI menerima pengunduran dirinya pada tanggal 28 Juni 2010. Ia secara otomatis digantikan sebagai Uskup Agung Jakarta oleh Uskup Agung Koajutor Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo.[8]

Ia berpartisipasi sebagai elektor dalam konklaf 2005, yang memilih Paus Benediktus XVI. Meskipun memenuhi syarat untuk berpartisipasi sebagai elektor, karena alasan kesehatan, Darmaatmadja tidak menghadiri konklaf kepausan 2013 yang menyusul Pengunduran diri Benediktus.[9] Ia tidak lagi memenuhi syarat sebagai kardinal elektor setelah ulang tahunnya yang ke-80 pada tanggal 20 Desember 2014.[10]

Pandangan

sunting

Ia menolak identifikasi Islam dengan terorisme, menyerukan umat Kristen untuk memaafkan para radikal Islam di balik pengeboman gereja pada tahun 2000, dan merupakan pengkritik keras perang yang dipimpin AS di Irak.[11]

Penghargaan

sunting
Pita Penghargaan Negara Tanggal Referensi
  Bintang Mahaputera Utama   Indonesia 9 Agustus 2005 [12]

Referensi

sunting
  1. ^ "Darmaatmadja, Julius Riyadi, S.J.*". Catholic News Agency. CNA. Diakses tanggal 27 Desember 2019.
  2. ^ McElwee, Joshua J. "New Indonesian cardinal: Appointment recognizes country's Catholic minority". nrconline.org. The National Catholic Reporter Publishing Company. Diakses tanggal 27 Desember 2019.
  3. ^ "Darmaatmadja, Julius Riyadi, S.J.*". Catholic News Agency. CNA. Diakses tanggal 27 Desember 2019.
  4. ^ "Julius Riyadi Cardinal Darmaatmadja, S.J." catholic-hierarchy.org. Diakses tanggal 27 Desember 2019.
  5. ^ "Julius Riyadi Cardinal Darmaatmadja, S.J." catholic-hierarchy.org. Diakses tanggal 27 Desember 2019.
  6. ^ "Julius Riyadi Cardinal Darmaatmadja, S.J." catholic-hierarchy.org. Diakses tanggal 27 Desember 2019.
  7. ^ "Darmaatmadja, Julius Riyadi, S.J.*". Catholic News Agency. CNA. Diakses tanggal 27 Desember 2019.
  8. ^ "Jakarta Archdiocese welcomes new archbishop as cardinal retires". catholicnews.com. Catholic News Service. Diarsipkan dari asli tanggal 4 Mei 2018. Diakses tanggal 27 Desember 2019.
  9. ^ Gheddo, Piero. "INDONESIA – VATICAN Conclave, Cardinal Darmaatmadja renounces for "health reasons" – Asia News". Asianews.it. Diakses tanggal 2013-08-01.
  10. ^ Indonesian Cardinal, Julius Darmaatmadja, turns 80 years old. Rome Reports in Elglish. 10 Desember 2014. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2021-12-13. Diakses tanggal 6 April 2021.
  11. ^ Dennis Coday. "Electing a New Pope". National Catholic Reporter. Diakses tanggal 2013-10-14.
  12. ^ "Daftar WNI Yang Memperoleh Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Tahun 2004 - Sekarang" (PDF). Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. Diakses tanggal 2022-09-26.

Pranala luar

sunting
Jabatan Gereja Katolik
Didahului oleh:
Justinus Darmojuwono
Uskup Agung Semarang
19 Februari 1983 – 11 Januari 1996
Diteruskan oleh:
Ignatius Suharyo
Vikaris Militer Indonesia
28 April 1984 – 21 Juli 1986
Diteruskan oleh:
Dijadikan Ordinariat Militer
Pertama Ordinaris Militer Indonesia
21 Juli 1986 – 2 Januari 2006
Diteruskan oleh:
Ignatius Suharyo
Didahului oleh:
Leo Soekoto, S.J.
Uskup Agung Jakarta
11 Januari 1996 – 28 Juni 2010