Perenjak gunung

spesies burung
Perenjak gunung
Perenjak gunung, Prinia superciliaris dysancrita
dari Sei Karang, Galang, Deli Serdang
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
P. superciliaris
Nama binomial
Prinia superciliaris
(Anderson, 1871)
Sinonim

Perenjak gunung[3]:358 (Prinia superciliaris) adalah spesies burung dari keluarga Cisticolidae. Burung yang umum menghuni wilayah perbukitan dan pegunungan ini dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Hill Prinia.

Ciri-ciri sunting

 
Spesimen burung jantan koleksi RMNH. Fort de Kock (Bukittinggi)

Perenjak dengan tubuh berukuran agak besar, 16 cm, dengan ekor sangat panjang. Tubuh bagian atas cokelat; bagian bawah, dari dagu hingga perut, kuning-tua keputihan. Sisi tubuh kuning-tua terang. Pipi dan penutup telinga berwarna abu-abu, alis mata putih, sangat panjang.[3]:358[4]

Iris cokelat pucat; paruh atas berwarna gelap, paruh bawah pucat; kaki kemerahjambuan. Suara keras menusuk, "co-ii.., co-ii.."; mirip suara cinenen pisang (Orthotomus sutorius) tetapi lebih perlahan.[3]:358

Habitat dan kebiasaan sunting

 
Burung betina; kebun kelapa sawit di Sipispis, Serdang Bedagai

Perenjak gunung biasa didapati di wilayah perbukitan dan pegunungan. Di Sumatra, burung ini umum pada ketinggian antara 600 hingga 2.500 m dpl.[3]:358 Akan tetapi di Aceh (dan Sumatera Utara) burung ini juga diketahui menghuni wilayah dataran rendah.[5]:42

Burung yang umumnya pemalu dan bergerak diam-diam di semak-semak dan tumbuhan bawah, soliter atau bersama dengan pasangannya. Namun kadang-kadang juga berkicau dengan ribut. Menjelajahi semak belukar, tempat terbuka, dan juga lapisan bawah hutan atau kebun, untuk berburu serangga dan tempayaknya.[4]

Taksonomi, anak jenis dan persebaran sunting

 
Perenjak gunung dari Thailand

Tersebar luas mulai dari India hingga Indonesia, P. superciliaris sebelumnya digabungkan ke dalam P. atrogularis.[3]:358,[6]:372 Jenis yang kedua ini memiliki dagu berwarna hitam, dan garis putih serupa kumis panjang di bawah pipi, serta alis putih yang tidak seberapa panjang atau tidak begitu jelas.[4]

P. superciliaris memiliki 5 anak jenis:[4]

  1. P. s. superciliaris (J. Anderson, 1871) – India timur laut (Assam timur laut dan mungkin juga Arunachal Pradesh timur laut), Burma timur laut, Tiongkok selatan dan tenggara (Sichuan selatan, Yunnan, Guangxi utara dan Guangdong utara, ke timur hingga Fujian tengah), Thailand timur laut, Laos utara dan Vietnam utara (Tonkin barat dan timur).
  2. P. s. erythropleura (Walden, 1875) – Burma timur dan Thailand barat laut.
  3. P. s. klossi (Hachisuka, 1926) – Laos bagian selatan (terutama Dataran Tinggi Bolovens) dan Vietnam tengah (Annam tengah dan selatan, Cochinchina utara).
  4. P. s. waterstradti (E.J.O. Hartert, 1902) – puncak G. Tahan di Semenanjung Malaya.
  5. P. s. dysancrita (Oberholser, 1912) – Sumatra.

Referensi sunting

  1. ^ BirdLife International (2016). Prinia superciliaris. The IUCN Red List of Threatened Species 2016: e.T103776986A104315388. http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2016-3.RLTS.T103776986A104315388.en. Diakses pada 14 Juli 2019.
  2. ^ Anderson, J. (1871). "On eight new species of birds from Western Yunan, China". Proceedings of the scientific meetings of the Zoological Society of London, Part I: 212-3. (Meeting of February 21, 1871)
  3. ^ a b c d e MacKinnon, J., K. Phillipps, dan B. van Balen (2000). Burung-burung di Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan. Bogor:Puslitbang Biologi LIPI dan BirdLife IP. ISBN 979-579-013-7 (sebagai P. atrogularis)
  4. ^ a b c d del Hoyo, J., N. Collar, & G.M. Kirwan (2019). "Hill Prinia (Prinia superciliaris)". In: J. del Hoyo, A. Elliott, J. Sargatal, D.A. Christie, & E. de Juana (eds.). Handbook of the Birds of the World Alive. Lynx Edicions, Barcelona. (dari laman https://www.hbw.com/node/1343882 diakses pada 14 Juli 2019)
  5. ^ Holmes, D.A. (1996). "Sumatra bird report". Kukila vol. 8:9-56
  6. ^ King, B., M. Woodcock, and E.C. Dickinson (1975). A Field Guide to The Birds of South-East Asia. London:Collins. ISBN 0-00-219206-3

Pranala luar sunting