Penembakan kehormatan dengan meriam

Penembakan Kehormatan dengan Meriam (bahasa Inggris: 21-gun salute), di TNI disingkat "Bakhor" adalah suatu tata cara pemberian penghormatan oleh kesatuan artileri dari angkatan bersenjata suatu negara dengan cara menembakkan tembakan (biasanya peluru hampa) ke udara dengan meriam.

Penembakan penghormatan dengan meriam (21-gun salute) yang dilakukan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat pada saat wafatnya presiden ke-38 Amerika Serikat Gerald R. Ford

Tradisi ini berawal dari praktik maritim pada abad ke-17 yang dilakukan ketika kapal perang menembakkan meriamnya ke laut sampai amunisinya habis sebagai bentuk untuk menandakan tidak ada niat berseteru kepada musuh.[1] Tradisi penembakan kehormatan ke udara berawal dari praktek tersebut dan kini pelaksanaanya dilakukan oleh angkatan bersenjata berbagai negara pada saat upacara kenegaraan, militer dan/atau pada saat memperingati peristiwa bersejarah lainya yang memiliki signifikansi simbolis kehormatan tinggi bagi negara tersebut.

Biasanya, jumlah tembakan disesuaikan dengan pangkat orang yang dihormati. Untuk penghormatan terhadap kepala negara, digunakan 21 tembakan dan pejabat dengan pangkat yang lebih rendah dihormati dengan 19 sampai 5 buah tembakan, ini dilakukan sesuai dengan regulasi protokol tiap-tiap negara di dunia.

Sejarah

sunting
 
Lukisan yang menggambarkan kapal perang Belanda sedang menembakan meriam sebagai pemberian hormat, dilukis oleh Willem van de Velde the Younger pada abad ke-17

Praktik tembakan penghormatan dengan senjata untuk upacara-upacara militer ditelusuri sejak zaman pejuang-pejuang terdahulu yang menunjukkan niat berdamai mereka kepada musuh dengan cara membidik senjata mereka ke arah yang tidak efektif (biasanya ke udara). Rupanya kebiasaan ini bersifat universal, dengan tindakan spesifik bervariasi sesuai waktu dan tempat, tergantung pada senjata yang digunakan.[2] Setelah senjata dibidik ke udara, peluru atau amunisi akan ditembakan sampai habis dihadapan musuh sebagai tanda menyerah.

Kini, praktik tersebut dipakai oleh prajurit angkatan bersenjata berbagai negara sebagai simbol penghormatan kepada petinggi yang dihormati, atau menandakan/memperingati suatu kejadian yang bersignifikan tinggi. Pelaksanaan serupa juga dilaksanakan pada saat pemakaman militer namun senjata yang digunakan adalah senapan, praktik ini diketahui sebagai Tembakan salvo atau dalam bahasa Inggris diketahui sebagai: Three-volley salute.

Pelaksanaan

sunting
 
Penembakan Kehormatan dengan Meriam di Gibraltar yang menandai kelahiran Pangeran George dari Cambridge, 2013

Tugas ini biasa diembankan kepada kesatuan-kesatuan artileri Angkatan Bersenjata suatu negara. Di berbagai negara, penembakan kehormatan dengan meriam ini umumnya dilaksanakan untuk:

Penembakan kehormatan dengan meriam biasanya juga ditembakan pada saat lagu kebangsaan dimainkan pada saat upacara-upacara kenegaraan, seperti di Russia[3] dan Malaysia.[4] Di beberapa tempat di timur tengah, seperti di Dubai dan Mekkah, tembakan meriam dengan peluru hampa ditembakan sebagai tanda berbuka puasa pada bulan Ramadan.[5]

Di Indonesia

sunting

Di Indonesia, tembakan penghormatan dengan meriam ini dilakukan saat peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia pada setiap tanggal 17 Agustus pukul 10.00 WIB di dekat Istana Merdeka di Jakarta.[6] Praktik ini juga dilakukan di kota-kota lain di Indonesia untuk upacara peringatan hari kemerdekaan Indonesia seperti di Surabaya. Penembakan Kehormatan dengan meriam juga ditembakan saat upacara kunjungan kenegaraan kepala negara asing di Indonesia.[7]

Pelaksanaan tembakan kehormatan dengan meriam biasanya ditugaskan kepada kesatuan-kesatuan Artileri medan dari TNI-AD seperti Batalyon Artileri Medan 7 yang diberi kepercayaan untuk melaksanakan penembakan kehormatan sebanyak 17 kali saat peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia pada setiap tanggal 17 Agustus di dekat Istana Merdeka.[8] Di lokasi lain seperti di Surabaya, pelaksanaan ini ditugaskan kepada Batalyon Howitzer 1/Marinir.[9]

Galeri

sunting

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "6 Facts about the 21-gun salute (6 Fakta tentang 21-tembakan kehormatan)". Angkatan Laut Britania Raya (dalam bahasa bahasa Inggris). 
  2. ^ "Origin of the 21-Gun Salute (Asal Muasal 21-Tembakan Kehormatan)". Pusat Sejarah Angkatan Darat Amerika Serikat (US Army Center of Military History) (dalam bahasa bahasa Inggris). 
  3. ^ Tembakan kehormatan dengan meriam selama lagu kebangsaan Russia
  4. ^ Tembakan kehormatan dengan meriam di Malaysia pada saat penyambutan Sultan Yang dipertuan Agung
  5. ^ "Tembakan Meriam Jadi Tanda Waktu Berbuka Puasa di Timur Tengah". tribuntravel. Diakses tanggal 26 Sept 2019. 
  6. ^ "17 Tembakan Meriam TNI Iringi Detik-Detik Proklamasi", Pos Kota, poskotanews.com, 17 August 2016, diakses tanggal 13 June 2017 [pranala nonaktif permanen]
  7. ^ "21 Tembakan Meriam Akan Sambut Raja Salman di Bogor", Ramdhan Triyadi Bempah, kompas.com, 25 Februari 2017, diakses tanggal 13 June 2017 
  8. ^ "Jarang Diungkap, Dentuman Meriam Yonarmed 7/GS Tandai Detik-Detik Proklamasi". TNI AD. Diakses tanggal 26 Sept 2019. 
  9. ^ "Dentuman Meriam di Langit Kota Surabaya Sambut Peringatan Proklamasi". detiknews. Diakses tanggal 26 Sept 2019. 

Pranala luar

sunting