Pelangi di Hatiku

seri televisi Indonesia tahun 1993

Pelangi di Hatiku merupakan sebuah program serial televisi yang disiarkan di RCTI dan SCTV pada tahun 1993. Serial televisi ini menampilkan pemain utama Rano Karno, Desy Ratnasari, dan Ria Irawan.

Pelangi di Hatiku
GenreDrama
Ditulis olehPietrajaya Burnama[1]
SutradaraAgus Elias
PemeranRano Karno
Desy Ratnasari
Ria Irawan
August Melasz
Ully Artha
Rudy Wowor
Nani Wijaya
Ambar Soedarno
Eeng Saptahadi
Subarkah Hadisarjana
Robert Syarief
Piet Burnama
Penggubah lagu tema
Lagu pembuka"Pelangi di Hatiku" oleh Irma Basuki
Lagu penutup"Pelangi di Hatiku"[a]
Penata musikDwiki Dharmawan
Negara asalIndonesia
Bahasa asliBahasa Indonesia
Jmlh. musim1
Jmlh. episode6
Produksi
Produser eksekutifDhamoo Punjabi
Gobind Punjabi
ProduserRaam Punjabi
Lokasi produksiJakarta
Durasi60 menit
Rilis asli
JaringanRCTI/SCTV
Rilis21 Februari –
28 Maret 1993

Sinopsis

sunting

Sinetron ini menceritakan kisah percintaan dan perebutan harta.[2] Dengan bantuan modal dari Prabu, peredaran saham Hendri berhasil membuat perusahaan Jatmiko, ayah Gita, bangkrut. Semua saham perusahaan dan harta Jatmiko jatuh ke tangan Hendri. Akibat dari itu semua, Jatmiko mengambil jalan pintas, yaitu mengakhiri hidupnya.[3]

Hendri yang picik menguasai harta Jatmiko, mencoba melindungi Gita untuk tetap tinggal di rumah bekas orang tuanya. Padahal, Gita diperlakukan tak ubahnya seperti pembantu oleh Sandra, anak Hendri yang seusia dengan Gita.

Meski hidup sengsara, Gita tidak frustrasi. Terlebih Ibu Hesti, pelayannya yang setia tetap menemani Gita, meski diperlakukan kurang bijaksana oleh keluarga Hendri. Hatinya semakin berbunga-bunga saat Gita berkenalan dengan Andre, montir mobil langganan Hendri. Keduanya saling jatuh cinta.

Kemesraan kedua remaja itu tak berlangsung lama. Hendri yang melihat kemesraan Gita dan Andre marah besar. Pak Badrun, satpam rumah diperintahkan untuk tidak memperbolehkan Andre menemui Gita. Sementara itu, Sandra yang melihat kegantengan Andre, ikut-ikutan meneror dengan harapan Andre mau jadi pacarnya.

Untuk memutus mata rantai kemesraan Andre dan Gita. Hendri menjual Gita kepada Prabu. Prabu yang merasa kasihan dengan keadaan Gita, kemudian teringat akan seorang anak kecil perempuan yang ikut bersama mantan istrinya, Vera. Prabu akhirnya mengakui, bahwa anak perempuan tersebut adalah Gita. Gita yang dikira sebagai gadis miskin yatim-piatu, berhasil menemukan sosok ayah yang sesungguhnya. Mengetahui Gita adalah anak kandung Prabu, Hendri semakin murka dan melakukan upaya dengan menculik Gita dan menukarnya dengan Sandra yang wajahnya telah dioperasi semirip mungkin Gita pasca kecelakaan mobil sewaktu pulang dari orang tuanya Andre untuk mengajak Andre menikah. Henry yang terjepit, memanggil Sudarma untuk bekerja sama dengan Viktor agar dapat melancarkan aksinya. Namun gagal, karena Viktor terbunuh saat mengambil uang tebusan. Sandra lebih dahulu ditangkap polisi karena upaya percobaan pembunuhan terhadap Prabu, menyusul Hendri yang didakwa melakukan penculikan. Andre dan Gita pun akhirnya menikah hidup bahagia bersama.

Pemeran

sunting
Catatan

Referensi

sunting
  1. ^ Harian Suara Pembaruan, Edisi Jumat, 18 Desember 1992 Hal.9 : Tahun 1993, Hanya Sinetron Bermutu Yang Dapat Merebut Hati Pemirsa
  2. ^ Harian Bernas Jogja, Edisi Senin, 22 November 1993 Hal.6 : Bunga-Bunga Kehidupan, Miniseri Baru RCTI
  3. ^ Tabloid Bintang Indonesia, Edisi No.104 Tahun ke-2, Minggu Ketiga Februari 1993, Rubrik Bonus : Pelangi di Hatiku, Rebutan Cinta dan Harta