Pecuk, Pakel, Tulungagung

desa di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur

Pecuk adalah desa di kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Indonesia.

Pecuk
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenTulungagung
KecamatanPakel
Kode pos
66273
Kode Kemendagri35.04.18.2011
Luas-
Jumlah penduduk-
Kepadatan-


Penamaan sunting

Pecuk adalaham nama burung. Burung rawa kecil berwarna agak coklat suaranya nuaring. Dulu ketika Tulungagung Selatan masih berupa rawa, di Desa pecuk perbatasan Tebokan Bangun mulya terdapat hutan bambu di teli rawa. Disitulah banyak bersarang burung Pecuk.

Ada juga istilah Rangga Pecuk. Konon ronggo pecuk adalah nama sihir hitam (jengges) yang paling jahat.

Tempat bersejarah sunting

Makam Mbah Kauman sunting

Di Pecuk terdapat makam auliya yang dinamakan makam Mbah Kauman atau Makam Bapak Imam Muhyidin. Makam ini adalah makam orang pertama yang mendirikan desa Pecuk. Imam Muhyidin masih ada rentetan dengan makam Bedalem. Imam Muhyidin adalah prajurit Pangeran Beno wo Bedalem. Ketika mengembangkan ajaran agama Islam, Imam Muhyidin menggunakan media kesenian JEDOR untuk dakwah. Sehingga kalau bersih desa, selalau mengdakan jedoran.

Konon, dulu di dekat makam ini ada pohon beringin yang sangat besar. Setiap orang lewat memabwa sapi, sapinya pasti tidak mau lewat, tidak mau berjalan. Sapi ini dianggap takut atau hormat terhadap penunggu makam tersebut. Ringin tersebut dibongkar dan dijadikan masjid desa, waktu Kepala Desa dipimpin oleh S.Moelyodihardjo, keturunan Mbah Jogoroto. Menurut cerita Bapak S.Moeljodihardjo, penunggu makam Mbah kauman merelakan ringin dipugar asalakan didirikan sebuah masjid.

Informasi dari K.H. Ali Ma'dum Ponpes Makdinul Ulum Campurdarat, alm K.H. Badjuri, setiap selesai ziaroh ke Bedalem pasti meyempatkan diri ziaroh ke makam ini. Mbah Kauman masih erat kaitanya dengan Sunana Kuning Macan Bang dan Wali Songo

Makam Jogo sunting

Makam Jogo adalah makam desa Pecuk yang ditempati oleh beberapa desa, diantaranya Bangun Mulya, Pakel, Sreman. Ketika daerah sekitar masih rawa-rawa, tanah inilah yang tidak terendam air sehiungga beberapa desa memilih tempat tersebut untuk makam umum yang dinamakan Makam Jogo. Penamaannya karena yang dimakamkam pertama kali dimakamkan di sini bernama Jogoroto. Sekarangnya makamnya dipugar berada di tengah tengah pemakaman. Di makam tersebut terdapat juga Makam Demang, yaitu Hirodikromo, Darmosentono.

Pranala luar sunting