Patung Kuda Maros atau juga dikenal dengan nama Patung Tubarania Maros adalah salah satu monumen patung yang terdapat di Kabupaten Maros. Letak monumen ini berada di Pertigaan Jalan Jenderal Sudirman dan Andi Pangerang Pettarani[1] Kelurahan Pettuadae, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Indonesia. Tepat di depan Terminal Baru Maros yang merupakan batas dari Benteng Buttatoa Maros[2] dan Hutan Kota Turikale. Posisinya yang strategis karena merupakan pusat kota dan pintu gerbang dari Rute Kota MakassarKabupaten Pangkep atau Kota MakassarKabupaten Bone. Monumen yang dibangun untuk mengenang jasa para pahlawan dari tanah Maros ini, menjadi satu daya wisata sejarah yang asyik untuk ditelusuri. Monumen ini berjarak 30 km dari Kota Makassar. Patung ini telah menjadi ikon Maros sebagai sebuah Simbol Perjuangan sampai saat ini.

Patung Kuda Maros
Patung Tubarania Maros
LetakJl. Jenderal Sudirman, Lingkungan Kassi Lama,
Kelurahan Pettuadae, Kabupaten Maros,
Sulawesi Selatan, Indonesia
Kota terdekatMakassar
Koordinat5°0′46.780″S 119°34′25.640″E / 5.01299444°S 119.57378889°E / -5.01299444; 119.57378889
PendiriM. Arief Wangsa
Dibangun1987
ArsitekTak diketahui
Badan pengelolaPemkab Maros
Patung Kuda Maros di Sulawesi Selatan
Patung Kuda Maros
Lokasi Patung Kuda Maros di Sulawesi Selatan
Patung Kuda Maros di Sulawesi
Patung Kuda Maros
Patung Kuda Maros (Sulawesi)
Patung Kuda Maros di Indonesia
Patung Kuda Maros
Patung Kuda Maros (Indonesia)
Bupati Maros Arief Wangsa di dekat Patung Kuda Maros saat meresmikannya pada tahun 1987

Ide pertama pembuatan patung adalah dari Bupati Maros M. Arief Wangsa yang menghendaki agar dibuat sebuah patung mengenai kegigihan atau bentuk perjuangan pahlawan yang ada di Maros dalam melawan penjajahan bangsa asing yang menjajah pada saat itu. Patung ini menggambarkan salah satu sosok pejuang pria yang pemberani (tubarani) menunggangi kuda dan memegang bendera merah putih dalam medan pertempuran.[1][2] Adapun tokoh-tokoh pejuang dan pahlawan Maros dalam melawan penjajah asing antara lain M. Gazali, Baddare Situru, Nurdin Johan, Makmur Daeng Sitakka, Abdul Hamid, dan lain-lain.

Sejarah

sunting

Patung Kuda Maros dirancang pada masa pemerintahan Bupati Maros M. Arief Wangsa pada tahun 1987.[1] Disinyalir bahwa pada lokasi patung ini dulunya adalah sisa Benteng Buttatoa yang dijaga oleh tubaraninya (pemberani) Marusu dengan pasukan kudanya yang disegani oleh dua kerajaan besar, yakni Kerajaan Gowa dan Kerajaan Bone.[2]

Lihat pula

sunting

Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c Ansar (1 Mei 2017). "Ini Sejarah Patung Kuda Maros, Dibangun Purnawirawan Polisi". Tribunnews.com. Diakses tanggal 14 Oktober 2020. 
  2. ^ a b c Ansar (1 Mei 2017). "Ternyata Patung Kuda Maros Itu Bersejarah, Ini Maknanya". Tribunnews.com. Diakses tanggal 14 Oktober 2020.