Panji Koming adalah strip komik ciptaan kartunis Dwi Koendoro yang secara berkala diterbitkan di surat kabar Kompas edisi Minggu sejak 14 Oktober 1979.[1] Nama komik ini berasal dari nama tokoh utamanya, Panji Koming, yang hidup pada masa Kerajaan Majapahit. Selain singkatan 'Kompas Minggu', Koming juga berarti 'bingung' atau 'gila'.[1] Meskipun mengambil setting masa lalu kasus yang diangkat sering kali dikaitkan dengan hal-hal aktual yang terjadi di Indonesia masa kini, terutama masa Orde Baru dan sesudahnya. Strip komik ini ditulis oleh Dwi Koendoro, meskipun kadang-kadang dikerjakan oleh putranya. Strip komik ini diciptakan oleh Dwi Koendoro atas saran kartunis G.M. Sudharta.[1]

Tokoh Panji Koming adalah seorang pemuda kelas menengah bawah yang memiliki karakter lugu dan agak peragu. Ia memiliki pacar yang bernama Ni Woro Ciblon yang cantik, pendiam dan sabar. Dalam kehidupan sehari-hari, Panji Koming memiliki kawan setia bernama Pailul yang agak konyol namun lebih terbuka dan berani bertindak. Kekasih Pailul adalah Ni Dyah Gembili, perempuan gemuk yang selalu bicara terus terang.

Tokoh protagonis lain adalah "Mbah", seorang ahli nujum yang sering ditanya mengenai masalah-masalah spiritual serta seekor anjing buduk yang dijuluki "Kirik" (anak anjing dalam bahasa Jawa).

Tokoh antagonis yang sering kali menjadi objek lelucon adalah seorang birokrat gila jabatan yang bernama Denmas Arya Kendor.

Referensi sunting

  1. ^ a b c "Dwi Koen". Apa dan Siapa. Pusat Data dan Analisis Tempo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2004-11-24. Diakses tanggal 22 Agustus 2019.