Nyai (film)

film Indonesia tahun 2018

Nyai adalah sebuah film drama indie Indonesia tahun 2016 yang disutradarai oleh Garin Nugroho. Film tersebut diadaptasi dari lima novel berbeda yang meliputi Nyai Isah (1904) karya F. Wiggers, Seitang Koening (1906) karya R.M. Tirto Adhisoerjo, Boenga Roos dari Tjikembang (1927) karya Kwee Tek Hoay, Nyai Dasima (1960) karya S.M Ardan, serta Bumi Manusia (1980) karya Pramoedya Ananta Toer. Para pemerannya meliputi Annisa Hertami, Rudi Corenz, Chawatie, dan Gunawan Maryanto.[1] Film tersebut berkisah tentang seorang wanita pribumi yang disebut Nyai yang berada dalam pusaran konflik pada zaman Hindia Belanda.[2] Film tersebut diputar di berbagai festival film, yang meliputi Festival Film Torino sebagai film pembuka sesi “Waves“, sesi program eksperimental dan Festival Film Rotterdam.[3]

Nyai
SutradaraGarin Nugroho
ProduserGarin Nugroho
Andhy Pulung
Gita Fara
Retno Ratih Damayanti
Ditulis olehGarin Nugroho
Berdasarkan
Pemeran
SinematograferNur Hidayat
PenyuntingAndhy Pulung
Tanggal rilis
7 Oktober 2016
Durasi90 menit
NegaraIndonesia

Sinopsis

sunting

Tahun 1927. Nyai menyambut banyak tamu yang datang ke rumahnya saat ulang tahun suami Belandanya yang sudah tua dan sakit-sakitan. Tegas dan terukur, Nyai menyapa mereka: dari akuntan culas, aktivis politik, pemusik, tokoh agama. Bersamaan dengan itu, masa lalu Nyai yang tragis terungkap dan kegigihannya mempertahankan jati dirinya tersingkap. Film ini dibuat dalam satu shot seolah menyatukan unsur teater dan tari dalam latar rumah tradisional Jawa. Riwayat hidup Nyai dikisahkan lewat keluar masuknya Nyai di pintu ruang tamu rumah itu. Ruang tamu jadi semacam panggung.[4]

Pemeran

sunting

Referensi

sunting