Negara industri baru
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (September 2016) |
Negara industri baru adalah klasifikasi negara yang mempunyai perekonomian sangat baik, tetapi belum mencapai tahap negara maju. Syarat lain sebuah negara dikatakan negara industri baru adalah berdasarkan hasil ekspornya.[1]
Negara industri baru saat ini
suntingTabel di bawah ini menunjukkan daftar dari negara yang secara konsisten disebut sebagai negara industri baru oleh penulis dan peneliti yang berbeda.[2][3][4][5] Turki dan Afrika Selatan diklasifikasikan sebagai negara maju oleh CIA.[6] Turki adalah anggota pendiri OECD pada 1961 dan Meksiko bergabung pada tahun 1994. Grup G8+5 terdiri dari anggota G8 asli ditambah Tiongkok, India, Meksiko, Afrika Selatan dan Brazil.
Catatan: Sel berwarna hijau menunjukkan nilai yang lebih tinggi atau performa terbaik di indeks, sementara sel berwarna kuning menunjukkan sebaliknya.
Daerah | Negara | PDB (KKB) (international billions of dollars, 2015 IMF)[7] |
PDB per kapita (KKB) (international dollars, 2015 IMF)[8] |
Kesenjangan pendapatan (GINI) 2008–09[9][10] | Indeks Pembangunan Manusia (IPM, 2015)[11] |
Real GDP growth rate as of 2015 | Sumber |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Afrika | Afrika Selatan | 723,5 | 13.165 | 63,1 | 0,666 (sedang) | 1 | [3][4][5] |
Amerika Utara | Meksiko | 2.227,2 | 17.534 | 48,3 | 0,756 (tinggi) | 2,5 | [2][3][4][5] |
Amerika Selatan | Brasil | 3.192,4 | 15.615 | 54,7 | 0,755 (tinggi) | -3 | [2][3][4][5] |
Asia | Republik Rakyat Tiongkok | 19.392,4 | 14.107 | 45,3 | 0,727 (tinggi) | 6,8 | [3][4][5] |
India | 7.965,2 | 6.162 | 32,5 | 0,609 (sedang) | 7,4 | [3][4][5] | |
Indonesia | 2.842,2 | 11.126 | 36,8 | 0,718 (tinggi) | 4,8 | [3][4][5] | |
Malaysia | 815,6 | 26.315 | 46,2 | 0,779 (tinggi) | 4,7 | [3][4][5] | |
Filipina | 741,0 | 7.254 | 46,1 | 0,668 (sedang) | 6,5 | [2][3][4][5] | |
Thailand | 1.108,1 | 16.097 | 40 | 0,726 (tinggi) | 3,5 | [2][3][4][5] | |
Antar benua | Turki[a] | 1.588,8 | 20.438 | 39 | 0,761 (tinggi) | 4,0 | [3][4][5] |
Catatan
suntingReferensi
sunting- ^ alwi, Syafaruddin (1994). "Negara industri baru di Asia Tenggara: Analisis kasus Singapore". Economic Journal of Emerging Market. 3 (9): 91–98. doi:10.20885/ejem.v3i0.6598.
- ^ a b c d e Paweł Bożyk (2006). "Newly Industrialized Countries". Globalization and the Transformation of Foreign Economic Policy. Ashgate Publishing, Ltd. hlm. 164. ISBN 0-7546-4638-6.
- ^ a b c d e f g h i j k Mauro F. Guillén (2003). "Multinationals, Ideology, and Organized Labor". The Limits of Convergence. Princeton University Press. hlm. 126 (Table 5.1). ISBN 0-691-11633-4.
- ^ a b c d e f g h i j k David Waugh (2000). "Manufacturing industries (chapter 19), World development (chapter 22)". Geography, An Integrated Approach (edisi ke-3rd). Nelson Thornes Ltd. hlm. 563, 576–579, 633, and 640. ISBN 0-17-444706-X.
- ^ a b c d e f g h i j k N. Gregory Mankiw (2007). Principles of Economics (edisi ke-4th). ISBN 0-324-22472-9.
- ^ "The World Factbook". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-04-09. Diakses tanggal 2016-09-15.
- ^ "Gross domestic product based on purchasing-power-parity (PPP) valuation of country GDP". IMF. Diakses tanggal 5 May 2016.
- ^ "Gross domestic product based on purchasing-power-parity (PPP) per capita GDP". IMF. Diakses tanggal 5 May 2016.
- ^ "GINI Index Data Table". World Bank. Diakses tanggal 4 April 2012.
- ^ Catatan: Semakin tinggi nilainya, semakin tinggi kesenjangannya.
- ^ "HUMAN DEVELOPMENT REPORT 2015" (PDF). United Nations. Diakses tanggal 15 December 2015.